Bukan Gejala COVID-19, ini 8 Penyakit yang Sebabkan Nyeri Dada!
Nyeri dada adalah penyebab terbesar kedua kunjungan ruang gawat darurat (UGD) di Amerika Serikat, yang menyebabkan lebih dari 8 juta kunjungan UGD setiap tahun.
Sebuah penelitian dari Pakistan yang diterbitkan secara online di National Center for Biotechnology Information, nyeri dada juga memengaruhi 20 hingga 40 persen dari populasi umum di seluruh dunia.
Sejauh ini, nyeri dada sering dikaitkan dengan penyakit jantung. Tapi, kini nyeri dada juga bisa dikaitkan dengan gejala penyakit virus corona, COVID-19.
Baca Juga: Nyeri di Bagian Dada Saat Hamil, Ini 8 Penyebabnya
Penyakit yang Menyebabkan Nyeri Dada
Meski begitu dilansir dari The Health, nyeri dada tak selalu tanda penyakit jantung maupun COVID-19. Nyeri dada juga bisa pertanda kondisi serius, antara lain:
1. Maag
Foto: shutterstock.com
Perut mulas parah dapat menyebabkan panik hingga mengira diri sendiri mengalami serangan jantung. Jika Moms bukan kategori berisiko serangan jantung, maka bisa dipastikan gejala itu berasal dari asam di kerongkongan.
Moms bisa mengatasinya dengan mengonsumsi antasid. Obat ini bisa meredakan rasa sakit yang membakar karena pencernaan. Bila ragu, Moms bisa menghubungi dokter.
Baca Juga: Tak Selalu Serangan Jantung, Ini 4 Penyakit Lain yang Diawali dengan Nyeri Dada
2. Herpes Zoster
Foto: shutterstock.com
Penyebab lain nyeri dada adalah herpes zoster. Kristine Arthur, seorang internis dari Memorial Care Medical Group di Fountain Valley, California menjelaskan herpes zoster merupakan sejenis virus cacar air dalam tubuh yang menyebabkan rasa sakit parah di sekitar satu sisi tulang rusuk.
Penyakit ini biasanya menimbulkan ruam yang signifikan. Namun, dalam beberapa kasus, ukuran ruamnya sangat kecil sehingga Moms mungkin tidak melihatnya.
"Seseorang bisa mencurigai dirinya menderita herpes zoster jika rasa sakitnya mengikuti garis tulang rusuk dan jika ada perubahan kulit di sepanjang area yang sakit," kata Dr. Arthur.
Baca Juga: Menangani Herpes saat Hamil, Bisakah dengan Asiklovir?
3. Pankreatitis
Foto: shutterstock.com
Pankreatitis adalah radang pankreas, yakni kelenjar datar panjang di belakang lambung yang menyebabkan sakit perut. Tetapi, rasa sakit itu bisa menjalar ke dada.
Dilansir dari Journal of The Pancreas yang diterbitkan secara online iMedPub, walaupun jarang terjadi, salah satu gejala pankreatitis adalah nyeri di dada bagian bawah yang diperburuk dengan berbaring rata.
Sehingga banyak orang berpikir rasa sakit di dada itu terkait penyakit jantung. Seseorang memerlukan pemeriksaan medis untuk menentukan penyebab rasa sakit di dada. Karena, pemeriksaan darah dapat membantu doktermembuat diagnosis yang tepat.
Baca Juga: Apakah Serangan Jantung pada Perempuan Berbeda dengan Laki-laki?
4. Serangan Panik
Foto: shutterstock.com
Rasa sakit atau nyeri dada, jantung berdebar, telapak tangan berkeringat disertai sakit kepala ringan adalah gejala serangan jantung. Tetapi, semua itu juga bisa gejala serangan panik .
Jika Moms memiliki gangguan panik, konsultasikan kepada dokter untuk mengevaluasi kesehatan jantung.
Sehingga Moms akan tahu langkah yang diambil ketika mengalami serangan panik. Jika Moms ragu itu tanda serangan panik atau serangan jantung, segera pergi ke UGD.
Baca Juga: 3 Cara Bantu Anak Yang Mengalami Serangan Panik
5. Costochondritis
Foto: shutterstock.com
Penyebab lain dari nyeri dada adalah costochondritis atau radang tulang rawan yang menghubungkan tulang rusuk ke tulang dada.
"Rasa sakitnya bisa sangat tajam dan sakit jika seseorang menarik napas dalam-dalam," kata Dr. Arthur.
Arthur mengatakan rasa sakit ini bisa terjadi di kedua sisi dada, tapi biasanya lebih buruk di satu sisi dada. Cara terbaik untuk mengetahui nyeri dada disebabkan oleh costochondritis, Moms bisa angkat lengan ke atas kepala dan rasakan rasa sakitnya membaik atau tidak.
Jika Moms mengalami serangan jantung, maka rasa sakitnya akan masih terasa meskipun melakukan gerakan tersebut. Nyeri dada seperti itu adalah tanda-tanda diam Moms berisiko mengalami serangan jantung.
Baca Juga: Kostokondritis, Penyebab Nyeri Dada pada Balita
6. Angina Pectoris
Foto: Orami Photo Stocks
Menurut American Heart Association, sakit dada sebelah kiri juga bisa disebabkan oleh angina pectoris.
Gejala angina yang dirasakan adalah dada terasa sesak atau rasa sakit tajam seperti kram otot pada dada sebelah kiri.
Biasanya terjadi setelah aktivitas fisik yang membuat jantung bekerja lebih keras.
7. Masalah pada Organ Pencernaan
Foto: Orami Photo Stocks
Saat banyak gas yang terbentuk di usus dan tubuh belum mengeluarkan semuanya, gas menjadi menumpuk dan mendorong usus sehingga dapat timbul sakit dada.
Kondisi ini biasanya disertai oleh gejala perut terasa kembung dan sering bersendawa.
Gangguan saluran pencernaan lain adalah GERD (gastro-esophageal reflux disease), yang mana terdapat aliran balik dari isi lambung ke kerongkongan.
Gangguan asam lambung dapat merusak kerongkongan dan menyebabkan nyeri ulu hati.
Baca Juga: 7 Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD
8. Trombosis Vena Dalam
Foto: Orami Photo Stocks
Deep vein thrombosis (DVT) mengacu pada gumpalan darah di vena yang lebih dalam, biasanya di kaki atau panggul.
DVT adalah kondisi medis parah yang membutuhkan pengobatan segera.
Gumpalan darah di kaki dapat menjalar ke tubuh dan mencapai paru-paru.
Kemudian dapat menyebabkan nyeri dada, emboli paru, atau bahkan kematian.
Moms memiliki risiko lebih tinggi jika merokok, berusia di atas 35 tahun, menderita penyakit jantung atau paru-paru, obesitas, atau mengandung lebih dari satu janin.
Baca Juga: Waspada! Ini Tanda-tanda Awal Gejala Serangan Jantung
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.