Ini Penyebab Anak Sakit Kepala, Yuk Cari Tahu!
Sama seperti orang dewasa, anak-anak juga bisa sakit kepala, termasuk anak balita. Perbedaannya, gejala sakit kepala pada anak lebih cepat mereda dibandingkan pada orang dewasa.
Michael Dickinson, dokter spesialis anak dari Miramichi, New Brunswick, Kanada, mengatakan sekitar 3 persen anak usia di bawah 7 tahun menderita sakit kepala.
Sementara, situs web Babycenter menyebutkan, pada usia 7 tahun, setidaknya 40 persen anak sudah pernah menderita sakit kepala.
Baca Juga: Faktor Penyebab Sakit Kepala pada Balita
Faktor Penyebab Anak Sakit Kepala
Foto: Galenored
Ada sejumlah faktor yang dapat menjadi penyebab anak sakit kepala. Dokter Dickinson menambahkan, bila sewaktu kecil Moms juga menderita sakit kepala, maka kemungkinan besar anak-anak Moms akan mewarisi kondisi tersebut.
Berikut beberapa faktor yang dapat menjadi penyebab anak sakit kepala:
- Lapar
- Kelelahan
- Stres
- Makanan, terutama yang mengdung kafein, MSG, atau pengawet
- Kepala terbentur
- Flu
- Infeksi (sinusitis, telinga, atau tenggorokan)
- Gangguan penglihatan
- Sakit gigi
- Kurang tidur
“Pada kebanyakan kasus, sakit kepala muncul tanpa alasan yang jelas,” kata dokter Dickinson.
Baca Juga: Sakit Kepala pada Bayi: Gejala dan Penyebabnya
Penyebab Sakit Kepala Berulang pada Anak
Dalam situs web Parents diterangkan bahwa penyebab anak sakit kepala berulang, yang tidak berkaitan dengan penyakit tertentu, umumnya adalah dua kondisi berikut.
1. Sakit Kepala Tegang
Foto: Healthy Kids Happy Kids
Sakit kepala tegang pada anak ditandai dengan nyeri pada kedua sisi kepala. Penyebab anak sakit kepala tegang adalah stres, cemas berlebih, depresi, atau postur tubuh yang buruk.
Masalah sakit kepala ini biasanya muncul saat anak mengalami kondisi tertetu di sekolah yang membuatnya stres. Sakit kepala tegang dapat sembuh bila anak bermain atau melupakan kondisi yang membuatnya stres atau tertekan.
2. Migrain
Foto: Top News
Menurut American Migraine Foundation, migrain adalah penyakit yang bersifat genetik, dan biasanya muncul pertama kali pada anak di usia 5 dan 8 tahun. Sakit kepala akibat migrain biasanya terasa pada salah satu sisi kepala dan berdenyut-denyut.
Anak yang menderita migrain juga akan memperlihatkan gejala perubahan mood, kulit pucat, kelelahan, pandangan kabur, kehilangan nafsu makan, mual dan muntah, diare, atau bahkan demam.
Baca Juga: Anak Sering Pusing, Ini Bisa Jadi Penyebabnya
Menurut Mark W. Green, M.D., direktur Headache and Pain Medicine di Mount Sinai School of Medicine di New York, migrain pada anak sering kali didiagnosis sebagai infeksi sinus.
“Walaupun sakit kepala anak terasa di sekitar sinus, matanya berair, dan hidungnya meler, biasanya masalahnya adalah migrain, bukan infeksi sinus,” kata dokter Green.
Setelah mengetahui penyebab anak sakit kepala, Moms dapat melakukan langkah-langkah untuk melindungi Si Kecil dari masalah tersebut.
Dikutip dari situs web Parents, kerentanan anak sakit kepala akan menurun dengan bertumbuhnya Si Kecil.
“Otak anak berubah seiring dengan pertambahan usianya. Jadi, rasa sakit akan hilang sendiri,” terang Alyssa A. Lebel, M.D., salah satu direktur dari Headache Clinic di Children’s Hospital Boston.
(AN)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.