8 Penyebab Areola Melebar, Waspada Salah Satunya Kanker Payudara!
Ada beberapa hal yang dapat mengubah tampilan, bentuk, serta tekstur areola Moms. Terkadang ini perubahan yang cepat dan sementara, seperti reaksi terhadap sentuhan atau suhu dingin.
Bahkan fluktuasi hormonal juga jadi penyebab areola berubah seperti melebar.
Dilansir dari Cancer.org, areola adalah area kulit yang berwarna lebih gelap di sekitar puting. Areola dapat bervariasi dalam ukuran dan bentuk, termasuk bentuk bulat atau oval.
Kulit areola lebih gelap karena saluran kelenjar susu terletak di bawahnya.
Pada wanita, areola menunjukkan lokasi saluran kelenjar susu. Antara 15-20 lubang kecil terletak di sekitar puting susu, tempat ASI dikeluarkan selama menyusui.
Areola juga mengandung "kelenjar Montgomery" yang mampu menghasilkan susu, tetapi bukan sumber utamanya. Kelenjar tambahan di areola menghasilkan minyak yang membantu melumasi payudara selama menyusui.
Namun, ada kondisi di mana areola akan melebar. Lalu, apa saja yang menjadi penyebab areola melebar? Simak lebih lanjut jawabannya berikut ini.
Baca Juga: Dapat Memperbesar Payudara, Ini 9 Manfaat Kacang Panjang untuk Kesehatan
Penyebab Areola Melebar
Ketika terjadi perubahan pada areola seperti melebar secara tidak terduga, maka bisa menjadi tanda masalah payudara. Nah, berikut ini penyebab areola melebar:
1. Pubertas
Foto: Orami Photo Stock
Ketika mengalami pubertas, hormone estrogen seseorang meningkat drastis. Ini menjadi penyebab areola melebar.
Perkembangan payudara adalah tanda pubertas pertama yang dicatat oleh sebagian besar wanita, tetapi peningkatan kecepatan tinggi badan terkait erat secara temporal.
Beberapa gadis pertama kali menunjukkan penampilan rambut kemaluan sebelum perkembangan payudara.
Perkembangan payudara terjadi karena sekresi estrogen ovarium, meskipun ada hormon lain yang terlibat.
Areola menjadi lebih berpigmen dan ereksi, dan kelenjar Montgomery di pinggiran areola tampak lebih menonjol seiring dengan kemajuan perkembangan.
Tentu saja, payudara remaja yang semakin membesar juga menjadi penyebab areola melebar.
2. Siklus Menstruasi
Foto: Orami Photo Stock
Ukuran payudara berubah selama siklus menstruasi karena ditentukan oleh kadar hormon. Hal ini benar-benar alami, dan ketika ukuran payudara berubah begitu juga dengan areola.
Siklus menstruasi juga menjadi penyebab areola melebar pada Moms.
Fluktuasi hormon yang berhubungan dengan menstruasi dapat menyebabkan payudara bengkak dan nyeri serta sebabkan areola melebar.
Peningkatan estrogen menyebabkan ukuran saluran payudara membesar, biasanya mencapai puncaknya sekitar 14 hari dalam siklus menstruasi.
Sekitar 7 hari kemudian, tingkat progesteron mencapai ketinggiannya. Ini juga menyebabkan pertumbuhan pada kelenjar payudara.
Baca Juga: Bisakah Menyusui Jika Pernah Melakukan Implan Payudara?
3. Stimulus Seksual
Foto: Orami Photo Stock
Penyebab areola melebar juga bisa terjadi ketika berhubungan intim atau terstimulus seksual.
Saat Moms tengah mood berhubungan intim, payudara benar-benar membengkan dengan darah saat detak jantung dan tekanan darah meningkat. Hal ini dapat menjadi salah satu penyebab areola melebar.
4. Kehamilan
Foto: Orami Photo Stock
“Penyebab umum areola melebar adalah kehamilan,” ujar dokter kandungan, Dr. Jamie Lipeles.
Penyebab areola melebar merupakan salah satu tanda awal kehamilan.
Selain melebar, areola dapat menjadi lebih gelap, lebih besar, lebih tebal, dan Moms dapat memulai melihat benjolan baru kecil yang mengejutkan saat kelenjar susu mempersiapkan diri untuk memberi makan Si Kecil lewat payudara.
Satu studi yang dikeluarkan oleh Royal Society pada tahun 2013 dari 56 wanita hamil menunjukkan bahwa puting mereka tumbuh panjang dan lebar selama penelitian dan kehamilan mereka.
Areola melebar juga meningkat secara signifikan.
Baca Juga:Tak Perlu Operasi, Ini 8 Makanan Pembesar Payudara Secara Alami
5. Ketidakseimbangan Hormon
Foto: Orami Photo Stock
Ketidakseimbangan hormon atau fluktuasi hormonal juga mungkin merupakan penyebab dari perubahan areola melebar serta menjadi lebih gelap.
Penyebab areola melebar ini juga dapat diakibat oleh pengobatan.
"Setiap obat yang mempengaruhi melanosit dalam tubuh atau mengubah hormon atau mengandung hormon (seperti pil KB) dapat berdampak pada areola," ujar Lipeles.
Pil KB mengandung substansi yang serupa dengan hormon estrogen dan progesterone. Meski demikian perubahan areola bisa berhenti ketika tidak lagi mengonsumsi pil KB.
6. Perubahan Berat Badan
Foto: Orami Photo Stock
Areola merupakan bagian dari kulit, yang dapat meregang saat Moms menambah berat badan. Otomatis penyebab areola melebar adalah ketika payudara Moms membesar.
Areola mungkin atau mungkin tidak kembali ke ukuran sebelumnya setelah Moms menurunkan berat badan.
Menurut sebuah artikel di jurnal Scientific Reports, indeks massa tubuh (BMI) seseorang adalah prediktor paling signifikan untuk ukuran payudara.
Semakin tinggi BMI seseorang, semakin besar kemungkinan perubahan payudaranya tak terkecuali areola.
Beberapa orang cenderung menambah berat badan di payudara mereka terlebih dahulu, sementara yang lain menambah berat badan di tempat lain.
Kecuali Moms kekurangan berat badan, menggunakan penambahan berat badan sebagai cara untuk memperbesar ukuran
payudara bukanlah pilihan yang paling sehat.
Baca Juga: 6 Mitos Seputar Perubahan Payudara Setelah Melahirkan
7. Persiapan Menyusui
Foto: Orami Photo Stock
Jika Moms tengah menyusui, maka areola melebar adalah saat mereka bersiap untuk membantu momen tersebut, bahkan disertai perubahan warna areola.
Menurut National Coalition for Sexual Health, areola bertindak sebagai target bagi bayi untuk menemukan payudara Moms dan mendapatkan ASI.
"Bayi memiliki penglihatan yang buruk, jadi kontras yang mencolok antara areola dan warna payudara membantu memfokuskan mata bayi ke mana harus melihat," ujar Katharine O'Connell White, MD, MPH, direktur, Fellowship dalam Keluarga Berencana, Departemen Ob/Gyn di Universitas Boston, Pusat Medis Boston.
8. Kanker Payudara
Foto: Orami Photo Stock
Jika hanya satu areola yang melebar maka Moms harus waspada. Karena, penyebab areola melebar secara mendadak sehingga jadi asimetri payudara bisa sebagai tanda kanker payudara.
Jika hal ini terjadi maka segera periksakan diri ke dokter.
Bahkan bila perubahan pada areola payudara perlu menjadi perhatian apabila ada gejala lain yang mengiringinya.
Contohnya seperti rasa nyeri, rasa gatal yang intens, tampak kemerahan, kulit mengelupas, atau keluar cairan tidak biasa dari puting.
Penyakit Paget adalah kanker langka yang dimulai secara khusus di area puting dan areola, dan salah satu tanda pertamanya adalah perubahan warna pada puting.
Jika Moms melihat perubahan warna yang berkelanjutan serta gejala lain termasuk kulit bersisik, bersisik, atau lebih tebal, gatal atau kemerahan, atau benjolan, pastikan untuk memeriksakan diri ke dokter.
Biasanya payudara dan puting membengkak serta penyebab areola melebar merupakan respons terhadap siklus menstruasi atau saat hamil atau menyusui. Hal yang sama bisa terjadi saat menggunakan kontrasepsi oral.
Namun, jika salah satu payudara tumbuh sangat besar, Moms pasti ingin melihatnya. Ini mungkin juga terkait dengan mastitis, infeksi jaringan payudara.
Kanker payudara dapat menyebabkan perubahan ukuran payudara yang asimetris, baik secara tiba-tiba maupun bertahap
Sebaliknya, jika payudara Moms selalu asimetris, jangan khawatir hanya sedikit wanita yang seimbang sempurna. Hanya perubahan ukuran yang memprihatinkan.
Cara termudah untuk menentukan apakah Moms benar-benar mengalami pembesaran payudara atau baru saja menjalani siklus bulanan adalah dengan melihat kesesuaian bra.
Apakah mereka tiba-tiba menjadi lebih ketat di satu sisi atau menyebabkan tekanan atau ketidaknyamanan yang belum pernah ada sebelumnya? Jika ya, segera temui dokter ya, Moms.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.