19 Januari 2024

6 Penyebab Janin Belum Masuk Panggul Jelang Persalinan

Sebab utama karena posisi bayi tidak tepat

Umumnya, bayi akan turun ke panggul jika sudah mendekati waktunya melahirkan. Tapi bisa jadi kondisi ini tidak terjadi. Cari tahu penyebab janin belum masuk panggul di sini yuk, Moms!

Saat usia kehamilan sudah mencapai trimester 3, Moms mungkin khawatir mengapa janin belum masuk panggul?

Penyebab janin belum masuk panggul bisa jadi karena memang setiap kondisi ibu hamil itu berbeda satu dengan yang lainnya.

Namun biasanya, setiap ibu hamil pada trimester ketiga atau minggu-minggu terakhir masa kehamilan, Moms akan merasakan gerakan janin turun ke bawah.

Bagian dari kehamilan ini disebut sebagai dropping atau lightening.

Di mana saat kehamilan berlanjut, hormon prostaglandin dan relaxin meningkat dalam tubuh.

Peningkatan hormon ini berkontribusi pada pelunakan dasar panggul dan pematangan serviks.

Pelembutan inilah yang memungkinkan bayi turun, atau jatuh, lebih rendah di panggul.

Ini dianggap sebagai sinyal bahwa tubuh Moms sedang bersiap untuk persalinan, tetapi kondisi tersebut juga belum tentu merupakan tanda persalinan dini.

Baca Juga: 9 Jenis Olahraga Persiapan Persalinan Normal Agar Lebih Lancar, Catat!

Penyebab Janin Belum Masuk Panggul

Wanita Hamil Tidur di Sofa (Orami Photo Stock)
Foto: Wanita Hamil Tidur di Sofa (Orami Photo Stock)

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, setiap wanita dan kehamilannya itu berbeda.

Jadi, janin bisa turun masuk ke panggul sedini mungkin beberapa minggu sebelum persalinan dimulai, bahkan beberapa jam sebelum persalinan.

Intinya, tidak ada waktu yang pasti untuk janin masuk ke panggul.

Meskipun begitu, biasanya proses masuknya janin ke panggul terjadi secara bertahap yang dimulai sekitar usia kehamilan memasuki 36–38 minggu.

Berikut ini beberapa penyebab janin belum masuk panggul jelang waktu persalinan.

1. Posisi Janin yang Tidak Tepat

Salah satu penyebab utama janin belum masuk panggul adalah posisi janin yang tidak tepat, seperti sungsang (ketika kaki janin berada di bawah) atau melintang.

2. Ukuran Bayi Terlalu Besar

Bayi yang memiliki ukuran besar bisa menjadi salah satu faktor penyebab janin belum masuk panggul ketika mendekati waktu melahirkan.

Melansir Cleveland Clinic, ada beberapa penyebab bayi berukuran besar, termasuk pertambahan berat badan ibu yang berlebihan selama kehamilan dan riwayat keluarga serta kondisi orang tua yang diabetes atau diabetes gestasional.

3. Panggul Ibu yang Sempit

Struktur tulang panggul yang sempit atau tidak sesuai dapat menjadi penghalang bagi janin untuk masuk ke panggul.

Penyebab panggul sempit bisa bervariasi, termasuk faktor genetik, malnutrisi selama masa pertumbuhan, atau kondisi medis tertentu.

4. Air Ketuban Berlebih

Polihidramnion (air ketuban berlebih) dapat mempengaruhi posisi dan jadi salah satu penyebab janin belum masuk panggul jelang persalinan.

Ini dikarenakan dengan adanya volume air ketuban yang lebih banyak, janin memiliki lebih banyak ruang untuk bergerak.

Hal ini dapat menyulitkan janin untuk menstabilkan diri dalam posisi yang optimal untuk persalinan, seperti posisi kepala ke bawah.

Selain itu, biasanya, kepala janin yang berada di bagian bawah akan memberikan tekanan yang diperlukan pada leher rahim untuk membantu mempersiapkan dan memulai persalinan.

Namun, dengan adanya volume air ketuban yang berlebih, tekanan ini mungkin berkurang, membuat janin sulit masuk ke panggul.

Volume air ketuban yang berlebih juga dapat menyebabkan rahim meregang lebih dari biasanya, yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk berkontraksi dengan efektif.

Kontraksi yang efektif diperlukan untuk membantu mendorong janin ke dalam panggul dan melalui saluran kelahiran.

5. Wanita dengan Kehamilan Pertama

Hamil anak pertama bisa memengaruhi proses masuknya janin ke dalam panggul, meskipun bukan merupakan penyebab utama.

Alasan mengapa kehamilan anak pertama bisa jadi penyebab janin belum masuk panggul hingga mendekati waktu melahirkan bisa karena otot-otot perut dan rahim cenderung lebih kencang dan elastis dibandingkan dengan wanita yang telah melahirkan sebelumnya.

Ini bisa menyebabkan janin memerlukan waktu lebih lama untuk masuk ke dalam panggul.

Selain itu ketakutan atau kegelisahan juga bisa jadi alasannya.

Bagi sebagian wanita, hamil anak pertama bisa menimbulkan rasa cemas atau takut terhadap proses melahirkan, yang secara tidak langsung bisa mempengaruhi relaksasi otot dan posisi janin.

Bisa juga ini berkaitan tentang ketidaktahuan mengenai persiapan melahirkan.

Wanita yang hamil anak pertama mungkin kurang berpengalaman atau kurang pengetahuan tentang cara-cara untuk mempersiapkan diri menjelang persalinan.

Termasuk teknik relaksasi, posisi tidur, atau latihan-latihan tertentu yang dapat membantu janin untuk masuk ke dalam panggul.

Baca Juga: 13 Cara Mempercepat Pembukaan Persalinan, Yuk Coba!

6. Wanita yang Telah Memiliki Banyak Pengalaman Kehamilan

Ibu Hamil Anak Kedua (Orami Photo Stock)
Foto: Ibu Hamil Anak Kedua (Orami Photo Stock)

Secara umum, ibu yang telah melahirkan beberapa kali biasanya cenderung memiliki proses persalinan yang lebih cepat dan lancar dibandingkan dengan ibu yang melahirkan untuk pertama kalinya.

Ini karena otot-otot dan jaringan di rahim dan saluran kelahiran telah mengalami peregangan pada persalinan sebelumnya.

Namun, dalam beberapa kasus tertentu, ibu yang sering melahirkan, terutama yang melahirkan dengan frekuensi yang sangat dekat, dapat menghadapi beberapa risiko yang mungkin memengaruhi penurunan janin ke panggul.

Jika seorang ibu telah melahirkan beberapa kali dalam jangka waktu yang singkat, otot rahim mungkin berkurang kekuatan dan efektivitas kontraksinya.

Ini merupakan hal yang diperlukan untuk mendorong bayi ke dalam panggul.

Selain itu, ibu yang telah melahirkan beberapa kali mungkin memiliki otot-otot perut yang lebih kendur.

Meskipun ini tidak secara langsung jadi penyebab janin belum masuk panggul mendekati persalinan, otot perut yang lebih relaks dapat mengurangi dukungan dan tekanan yang diperlukan untuk membantu penurunan janin.

Baca Juga: 7 Manfaat Jalan Kaki untuk Ibu Hamil, Luar Biasa!

Cara agar Janin Masuk Panggul

Setelah mengetahui penyebab janin belum masuk panggul, mungkin Moms penasaran tentang cara yang dapat dilakukan agar janin bisa masuk panggul jelang persalinan.

Tentu saja ada Moms, berikut tips yang bisa diterapkan untuk membantu janin masuk panggul sebelum persalinan.

1. Berjalan

Ibu Hamil Jalan Kaki
Foto: Ibu Hamil Jalan Kaki (Orami Photo Stock)

Jalan kaki bisa mengendurkan otot panggul dan membuka pinggul, sehingga membantu janin untuk turun ke bagian bawah.

Proses berjalan akan membantu mengayun janin dalam kandungan untuk maju mundur dengan lembut.

Selain itu, gaya gravitasi dapat membantu janin turun lebih jauh menuju panggul.

Sesederhana kedengarannya, berjalan kaki adalah salah satu hal terbaik yang dapat Moms lakukan selama kehamilan.

Kegiatan ini baik untuk kesehatan, merangsang persalinan, hingga membantu janin masuk panggul.


2. Jongkok

Olahraga Jongkok (Orami Photo Stock)
Foto: Olahraga Jongkok (Orami Photo Stock)

Jika berjalan membuka pinggul, maka jongkok pun akan mengantarkan janin untuk lebih mudah masuk panggul.

Moms dapat menggunakan bola persalinan untuk membantu mempertahankan posisi jongkok saat hamil.

Mengayunkan bola persalinan dengan lembut juga dapat membantu mendorong janin lebih rendah ke dalam rongga panggul.

3. Gerakan Pelvic (Panggul)

Ibu Hamil Sedang Yoga (Orami Photo Stock)
Foto: Ibu Hamil Sedang Yoga (Orami Photo Stock)

Gerakan atau goyangan pada bagian panggul dapat membantu janin untuk berpindah ke daerah panggul.

Cara yang bagus untuk melakukannya di akhir kehamilan adalah dengan meletakkan kedua tangan pada lutut.

Miringkan panggul ke depan dengan lembut sambil merilekskan punggung bawah. Lalu, ulangi beberapa kali dan lakukan secara rutin setiap minggunya.

4. Bertumpu pada Tangan dan Lutut

Ibu Hamil Sedang Yoga (Orami Photo Stock)
Foto: Ibu Hamil Sedang Yoga (Orami Photo Stock)

Turunlah ke lantai dengan posisi merangkak, layaknya Moms sedang mengepel lantai.

Lekukkan lembut pada perut saat posisi ini berfungsi sebagai tempat tidur gantung untuk membantu punggung janin mendapatkan posisi yang ideal.

Begitu janin dalam posisi yang lebih baik, janin mungkin dengan mudah turun ke panggul.

Baca Juga: Berencana Melahirkan Normal, Ini Informasi yang Perlu Moms Ketahui!

5. Perawatan Chiropractic

Perawatan Chiropractic
Foto: Perawatan Chiropractic (webmd.com)

Seorang chiropractor dapat melakukan penyesuaian untuk menyelaraskan tulang belakang dengan lebih baik.

Hal ini pun akan memberikan lebih banyak ruang di panggul sehingga membantu janin untuk turun dan masuk ke panggul.

Baca Juga: Ketahui 23 Senam Hamil 9 Bulan Agar Cepat Kontraksi dan Melancarkan Persalinan

Tanda-Tanda Janin Masuk Panggul

Ilustrasi Tanda Janin Masuk Panggul (Orami Photo Stock)
Foto: Ilustrasi Tanda Janin Masuk Panggul (Orami Photo Stock)

Inilah beberapa tanda yang menandakan bahwa janin sudah masuk panggul Moms!

1. Posisi Perut Bagian Bawah

Jika janin telah turun, Moms mungkin memerhatikan bahwa benjolan janin tampak lebih rendah dan lebih jauh ke depan daripada sebelumnya.

2. Bernapas Lebih Baik

Setelah janin masuk panggul, tekanan ke atas dari rahim di diafragma berkurang.

Moms akan dapat menarik napas lebih dalam, yang berarti Moms bisa bernapas lebih mudah.

3. Makan Lebih Mudah

Menurunnya, tekanan pada perut dari rahim saat janin sudah masuk panggul mungkin berarti perut Moms sudah tidak akan sesak lagi.

Hal ini membuat makan lebih nyaman dan tidak akan disertai dengan sesi mulas serta gangguan pencernaan lagi .

4. Meningkatnya Kebutuhan untuk Buang Air Kecil

Tekanan pada kandung kemih karena janin yang telah turun lebih rendah ke panggul dapat membuat Moms lebih sering ke kamar mandi untuk buang air kecil.

5. Nyeri Panggul

Ketika janin berada lebih rendah di panggul, Moms cenderung merasakan lebih banyak tekanan dan nyeri di bagian bawah.

Hal ini bisa datang dalam bentuk nyeri tajam pada panggul atau tekanan di area perineum.

6. Perubahan Gaya Berjalan

Saat janin masuk dalam panggul dan menekan sendi panggul, Moms mungkin akan merasa lebih sulit untuk berjalan.

Rasa keseimbangan tubuh pun mungkin juga terasa tidak enak yang kemungkinan karena pusat gravitasi Moms telah bergeser lagi.

7. Sakit Punggung

Ketika janin turun ke panggul, tonjolan pada perut akan turun ke bagian bawah.

Jadi, hal itu bisa memberi lebih banyak tekanan pada sendi dan otot di punggung bawah sehingga menyebabkan sakit punggung.

8. Wasir

Lebih banyak tekanan di bawah tidak selalu baik, termasuk pembuluh darah di panggul dan rektum.

Tekanan lebih banyak yang terjadi pada pembuluh darah rektum (saat janin masuk panggul) dapat memperburuk wasir atau mungkin menyebabkannya muncul.

Baca Juga: Ketahui Komplikasi yang Terjadi Tiap Trimester Kehamilan

Itulah penjelasan mengenai penyebab janin belum masuk panggul, disertai cara mengatasinya dan tanda-tanda janin sudah masuk panggul.

Semoga informasinya bermanfaat untuk Moms yang telah memasuki usia kehamilan akhir dan sedang menunggu kehadiran Si Kecil, ya!

  • https://www.mamanatural.com/when-does-baby-drop-lightening/
  • https://www.whattoexpect.com/pregnancy/ask-heidi/when-baby-drops.aspx
  • https://momlovesbest.com/baby-dropping
  • https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/24466-cephalopelvic-disproportion

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.