Ketahui Penyebab Jerawat di Kelopak Mata
Jerawat adalah masalah kulit yang kerap dialami seseorang. Baik pria maupun wanita, tetap berpotensi mengalami masalah jerawat. Biasanya jerawat muncul di beberapa bagian wajah, seperti dagu, pipi atau dahi.
Namun, sebenarnya jerawat bisa muncul di bagian tubuh lainnya seperti punggung.
Moms, wanita cenderung rentan mengalami jerawat terutama pada kondisi tertentu, seperti menjelang menstruasi atau saat hamil.
Ternyata, ada satu bagian wajah yang juga dapat berjerawat, yaitu kelopak mata. Terdengar aneh, ya. Tapi, kondisi ini memang dapat terjadi karena beberapa faktor.
Penyebab Jerawat di Kelopak Mata
Foto: womenshealthmag.com
Peradangan pada kelopak mata, berbentuk menyerupai jerawat, ternyata memiliki istilah sendiri. Kondisi ini bisa disebut kalazion atau hordeolum.
Kondisi setiap orang bisa berbeda-beda. Kalazion biasanya terjadi karena penyumbatan kelenjar minyak, sedangkan hordeolum atau bintitan bisa terjadi karena infeksi tertentu.
“Kalazion biasanya terletak kelopak mata yang tidak terlihat meradang dan cenderung menyakitkan. Sedangkan bintitan merupakan bola keras yang muncul seperti jerawat di kelopak mata, dan biasanya meradang, teriritasi, dan menyakitkan,” ujar Dr. Lana Glass, asisten profesor bidang oftalmologi di Columbia University Medical Center.
Nah, untuk membedakan apakah Moms mengalami kalazion atau bintitan, sebaiknya memang memeriksakan diri ke dokter. Sebenarnya, dua kondisi ini tidak perlu penanganan khusus dan dapat sembuh dengan sendirinya.
Baca Juga: Bintitan Bisa Menular, Mitos atau Fakta?
Jika muncul pembengkakan pada kelopak mata, maka ini bisa menjadi kondisi yang sangat berbeda.
Bukan hanya tentang jerawat, kondisi ini bisa dinamakan blefaritis. Apabila kondisi tidak membaik dan mata semakin membengkak segera periksakan diri ke dokter, ya.
Dilansir dari Oxford Eye Hospital, jerawat yang terdapat di kelopak mata mungkin akan terasa nyeri dan membuat tidak nyaman.
Untuk itu, sebaiknya perhatikan penyebab yang mendasarinya. Munculnya jerawat di kelopak mata terjadi karena kelenjar meibom pada kelopak mata yang tersumbat.
Kelenjar meibom ini yang membuat minyak dan membantu air mata agar tidak menguap begitu cepat.
Adapun tersumbatnya kelenjar meibom dapat menyebabkan rasa gatal, iritasi atau peradangan di daerah tersebut. Hal ini yang kemudian membuat jerawat muncul di kelopak mata.
Faktor Risiko Jerawat di Kelopak Mata
Selain penyumbatan kelenjar pada kelopak mata yang tersumbat, nyatanya jerawat yang muncul bisa dipengaruhi beberapa kondisi. Faktor risiko yang dapat terjadi, seperti:
1. Rosacea
Foto: miamicontactlens.com
Salah satu jenis rosacea, ocular rosacea, dapat menyebabkan iritasi mata dan membuat kelopak mata menjadi kering.
Menurut Dr. Gary Goldenberg, asisten profesor klinis dermatologi di Mount Sinai Hospital, ocular rosacea ini ditandai dengan kemerahan, rasa gatal di sekitar mata, sehingga dapat menimbulkan jerawat pada kelopak mata.
2. Eksim
Foto: healthline.com
Dilansir dari Ophthalmic Pearls Comprehensive, eksim adalah kondisi kulit yang dapat menyebabkan jerawat muncul di kelopak mata. Kondisi kulit kronis ini menyebabkan kemerahan, peradangan, sehingga memengaruhi area kelopak mata.
Baca Juga: Mari Simak Penyebab dan Cara Membasmi Jerawat Batu di Wajah
3. Alergi
Foto: verywellhealth.com
Setiap orang rasanya punya alergi masing-masing, misalnya alergi udara atau alergi debu.
Alergi ini dapat menyebabkan mata menjadi gatal dan iritasi, yang akhirnya mengakibatkan munculnya jerawat di kelopak mata.
4. Penggunaan Makeup atau Skincare
Foto: today.com
Produk yang digunakan di sekitar area mata, termasuk makeup dan produk perawatan kulit nyatanya dapat membuat kulit rentan terkena iritasi.
Alasannya, kulit pada area mata cenderung sensitif. Hal ini juga yang dapat memunculkan jerawat pada kelopak mata.
Baca Juga: Mari Simak Penyebab dan Cara Membasmi Jerawat Batu di Wajah
Itulah penyebab jerawat di kelopak mata. Selalu jaga kesehatan kulit terutama pada area mata yang cenderung sensitif.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.