Perkembangan Janin Minggu Ke-22
PERKEMBANGAN JANIN
Panjang janin dari kepala sampai bokong saat ini sekitar 19-22 cm dan berat badan janin sekitar 350 gram. Janin Moms sekarang seperti miniatur dari bayi cukup bulan.
Bibir, kelopak mata, alis sudah terlihat lebih jelas. Matanya sudah terbentuk namun iris janin masih belum memiliki pigmen. Lanugo atau rambut halus melingkupi seluruh tubuhnya. Janin saat ini juga sudah dapat merasakan sentuhan ringan.
Salah satu fungsi hati adalah pemecahan bilirubin. Hati janin saat ini memiliki kapasitas yang terbatas untuk mengubah bilirubin. Jika janin lahir prematur, maka kemungkinan ia akan memiliki bilirubin yang tinggi dan menyebabkan jaundice atau kuning pada kulit dan mukosa.
Bayi yang menderita jaundice juga memiliki kulit dan mata yang kuning. Tubuh bayi mulai memproduksi sel darah putih yang penting untuk melawan penyakit dan infeksi. Pankreas, yang penting untuk produksi hormon, mulai berkembang.
TUBUH MOMS
Rahim Moms akan terus membesar hingga minggu-minggu ke depan. Stretchmark akan semakin terlihat jelas seiring dengan perubahan badan Moms selama kehamilan.
Stretchmark ini dapat memiliki variasi warna dari merah jambu sampai cokelat gelap, tergantung warna kulit. Meskipun umumnya terdapat di perut, stretchmark juga bisa didapatkan di daerah bokong, pinggul, paha bagian dalam, dan payudara.
Selalu jaga kelembapan kulit untuk mencegah gatal pada stretchmark. Jika Moms sering merasa kram pada perut, istirahatlah lebih sering dan konsumsi susu atau makan pisang.
TIPS: OLAHRAGA PADA KEHAMILAN TRIMESTER KEDUA
Olahraga pada kehamilan trimester ke-2 sangat bermanfaat untuk meningkatkan jumlah energi Moms dan membantu tidur lebih nyenyak di malam hari.
Olahraga juga bisa mempersiapkan tubuh Moms untuk menghadapi persalinan dan mencegah kenaikan berat badan berlebih.
Olahraga yang dianjurkan untuk ibu hamil, antara lain berenang, jalan kaki, yoga, dan aerobik ringan. Selain itu ada latihan lain yang bisa Moms lakukan sebagai alternatif pilihan:
- Sepeda statis (Moms bisa melakukannya di gym).
- Pekerjaan rumah, seperti menyapu, membersikan jendela, dan berkebun.
- Berhubungan seks.
- Tai chi dengan limit gerakan yang mirip yoga.
- Dansa, seperti jazz, latin atau ballroom dance (hindari gerakan melompat dan berputar).
Jangan ragu untuk mengurangi porsi olahraga ketika Moms merasa kesulitan bernapas atau tak kuat lagi untuk melanjutkannya. Ingat pula untuk memenuhi kebutuhan cairan Moms dengan mengonsumsi air sebelum, selama, dan setelah berolahraga. Apa pun pilihan olahraga Moms, konsultasikan dengan dokter sebelum melakukannya, ya!
Narasumber: dr. Ariefandy Pambudi, SpOG (RSIA Kendangsari MERR Surabaya)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.