Kebiasaan Saat Hamil Ini Meningkatkan Risiko Berat Badan Bayi Lahir Rendah
Setiap Moms pasti menginginkan berat badan bayi saat lahir dalam kondisi normal. Sayangnya ada kondisi berat badan lahir rendah yang bisa berisiko pada ibu hamil.
Menurut Karen Gill, MD berat badan lahir rendah terjadi ketika bayi memiliki berat kurang dari 2,2 kilogram.
Kondisi ini kerap terjadi pada bayi prematur dan juga memiliki berbagai kondisi kehamilan lainnya seperti kehamilan kembar.
Lucile Packard Children's Hospital di Stanford mengungkapkan lebih dari 8 persen bayi yang lahir di Amerika Serikat mengalami kondisi berat badan lahir rendah. Jumlahnya berpotensi meningkat karena kelahiran kembar juga meningkat.
Selain berat badannya yang berbeda dari yang lain, ada beberapa kondisi yang membedakan bayi dengan kondisi ini, seperti tampak sedikit lemah dan kepala yang tidak proporsional.
Baca Juga: Tambah Berat Badan Janin Dengan 4 Cara Ini
Penyebab Berat Badan Lahir Rendah
Kelahiran prematur adalah penyebab utama. Disebut prematur jika lahir sebelum usia kehamilan 37 minggu.
Penyebab berat badan bayi yang lahir di bawah normal sebab bayi memiliki waktu lebih sedikit di dalam rahim ibu untuk tumbuh dan berat badannya bertambah.
Penyebab lainnya juga berhubungan dengan gangguan tumbuh kembang janin dalam kandungan seperti masalah dengan plasenta, masalah kesehatan ibu atau mengalami kondisi cacat lahir.
Selain kondisi janin, ada beberapa hal yang mungkin jadi penyebab berat badan lahir rendah pada bayi seperti ras.
Bayi asal Afrika-Amerika dua kali lebih mungkin memiliki berat badan lahir rendah daripada bayi Kaukasia.
Usia Moms juga bisa berpengaruh, lho. Kehamilan remaja, yang terjadi saat seseorang berusia 15 tahun sangat mungkin berisiko untuk mengalami kondisi berat badan bayi lahir rendah.
Kondisi Moms juga memainkan peran penting dalam hal ini. Moms yang terpapar alkohol dan rokok lebih berisiko mengalami kondisi ini.
Ibu dengan status sosial ekonomi rendah, serta perawatan kehamilan yang tidak memadai juga sangat berisiko melahirkan bayi dengan berat badan rendah akibat gizi kehamilan yang buruk.
Baca Juga: Ibu Hamil Lebih Berisiko Osteoporosis, Benarkah?
Merawat Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah
Anak yang mengalami berat badan lahir rendah perlu mendapatkan perawatan. Anak biasanya akan tetap mendapat perawatan di rumah sakit sampai berat badannya dirasa cukup.
Namun, berat badan bayi yang tidak normal juga bisa diikuti dengan komplikasi lain seperti fungsi paru-paru yang belum maksimal dan masalah pencernaan.
Tentu saja perawatan akan jauh lebih kompleks. Bayi akan mendapat perawatan di Neonatal Intenstif Care Unit atau NICU.
Bayi akan memakai tempat tidur yang suhunya telah dikontrol dengan khusus. Pemberian asupan gizi juga memakai teknik tertentu.
Untuk meningkatkan berat badan bayi, Moms juga bisa melakukannya. Menurut World Health Organization, bayi dengan berat badan lahir rendah harus diberi ASI sebisa mungkin.
ASI dapat membantu meningkatkan pertumbuhan serta pertambahan berat badan. Jika ASI tak keluar, Moms bisa mencari donor ASI. Susu formula dianggap sebagai pilihan terakhir untuk mencukui kebutuhan gizi anak.
Nah itu, dia tadi berbagai penyebab berat badan lahir rendah serta cara penanganan yang tepat.
Moms juga sebaiknya jangan terlalu khawatir sebab anak dengan berat badan lahir rendah akan berkembang secara normal jika tidak ada komplikasi serius.
Hanya dalam beberapa kasus, bayi kemudian mengalami keterlambatan perkembangan, cacat mental ringan hingga masalah kesehatan yang berkepanjangan.
Jika anak Moms lahir dengan berat badan lahir rendah atau komplikasi lain, cobalah berkonsultasi dengan dokter agar lebih jelas.
Sebab, teknologi medis sudah semakin canggih sehingga dapat meningkatkan harapan hidup bagi anak yang lahir dengan berat badan bayi rendah dan berbagai komplikasi lainnya.
Apakah Moms termasuk yang pernah merasakan anak mengalami berat badan lahir rendah?
(GSA)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.