30 Oktober 2024

Kapan Boleh Berhubungan Setelah Kuret? Ini Jawabannya!

Pastikan tubuh dalam kondisi prima ya Moms

Berhubungan setelah kuret perlu mempertimbangkan kesiapan fisik dan emosional.

Tidak hanya soal tubuh yang pulih, tetapi Moms juga perlu waktu untuk memproses duka setelah keguguran.

Selain itu, pasangan juga mungkin harus menunggu lebih lama sebelum memulai program hamil kembali, sesuai saran dokter kandungan.

Yuk, baca selengkapnya di bawah ini.

Prosedur Kuret

Berhubungan Setelah Kuret (Orami Photo Stock)
Foto: Berhubungan Setelah Kuret (Orami Photo Stock)

The American College of Obstetricians and Gynecologists mengungkapkan dilatasi dan kuretase (D&C) adalah prosedur pembedahan di mana serviks dibuka (dilatasi) dan alat tipis dimasukkan ke dalam rahim.

Alat ini digunakan untuk mengangkat jaringan dari dalam rahim (kuratase).

Prosedur kuret dilakukan untuk membersihkan jaringan yang tertinggal di dalam rahim setelah keguguran atau untuk keperluan medis lainnya.

Kapan Boleh Berhubungan Setelah Kuret?

Berhubungan setelah kuret membutuhkan kesiapan fisik dan mental, yang berbeda bagi setiap orang.

Melansir laman News24, Zev Williams, M.D., Ph.D, Kepala divisi endokrinologi reproduksi dan infertilitas di Columbia University Medical Center mengatakan bahwa setelah keguguran, serviks wanita terbuka (alias melebar) untuk mengeluarkan jaringan janin dan proses penutupan dapat memakan waktu mulai dari beberapa minggu hingga beberapa bulan.

Sementara Dr. Digvijay, Dokter Kandungan asal Solapur India dalam laman Practo (sebuah perusahaan health care di India) mengatakan bahwa sebaiknya hindari berhubungan intim selama 5 hingga 6 minggu setelah kuret meskipun pendarahaan sudah berhenti setelah operasi.

Ia juga menyarankan untuk gunakan kontrasepsi seperti kondom, karena ada risiko infeksi yang lebih besar pada fase pasca operasi.

Pastikan tanyakan kepada dokter kandungan Moms terlebih dulu apakah sudah bisa hubungan intim atau belum.

Perhatikan juga kesiapan dari diri Moms secara fisik dan mental untuk melakukannya.

Beberapa panduan bisa membantu Moms menentukan waktu yang tepat.

Larangan setelah Kuret Selain Hubungan Intim

Setelah kuret, selain menghindari hubungan intim, ada hal-hal yang juga sebaiknya tidak dilakukan.

Melansir laman Health Direct, tubuh akan mengeluarkan darah selama 10-14 hari, sebaiknya menggunakan pembalut biasa dibanding tampon atau menstrual cup.

Selain itu, hindari juga berenang dan berendam selama pemulihan setelah kuret.

Penggunaan Kontrasepsi setelah Kuret

Penggunaan alat kontrasepsi sangat penting jika melakukan hubungan seksual setelah kuret.

Ada beberapa alasan utama mengapa ini menjadi rekomendasi medis:

1. Menjaga Jeda Waktu Sebelum Kehamilan Selanjutnya

Menggunakan kontrasepsi setelah kuret penting untuk memberi waktu pemulihan fisik, hormonal, dan emosional yang cukup sebelum hamil lagi.

Jeda ini membantu rahim dan hormon kembali stabil, menurunkan risiko komplikasi pada kehamilan berikutnya, serta mendukung kesiapan mental.

Dengan kontrasepsi, kehamilan bisa direncanakan saat tubuh benar-benar siap, sehingga lebih aman dan sehat.

2. Perlindungan terhadap Infeksi

Setelah kuret, rahim memerlukan waktu untuk pulih.

Serviks mungkin masih terbuka untuk beberapa waktu, sehingga bakteri lebih mudah masuk dan berisiko menyebabkan infeksi.

Kontrasepsi seperti kondom membantu mengurangi risiko ini.

3. Mencegah Keguguran Berulang

Tubuh membutuhkan waktu untuk pulih sepenuhnya pasca-kuret sebelum siap untuk kehamilan lagi.

Jika terlalu cepat hamil, risiko komplikasi dapat meningkat, termasuk potensi keguguran ulang (abortus habitualis) atau masalah kesehatan pada janin.

4. Menjaga Stabilitas Hormonal

Setelah kuret, hormon tubuh memerlukan waktu untuk kembali seimbang.

Penggunaan kontrasepsi memberi tubuh waktu yang cukup untuk memulihkan ritme hormonal alami sebelum terjadi kehamilan lagi.

5. Menjaga Kesehatan Emosional

Pemulihan setelah kuret bukan hanya fisik, tetapi juga emosional.

Memberikan waktu untuk pulih sebelum mencoba hamil lagi bisa membantu secara emosional, sehingga Moms dan pasangan bisa lebih siap jika merencanakan kehamilan lagi.

Konstrasepsi yang Disarankan Setelah Kuret

Seperti dijelaskan bahwa tubuh perlu pulih seluruhnya untuk menyambut kehamilan berikutnya, lantas kontrasepsi apa yang sebaiknya dipilih setelah kuret?

Kondom bisa menjadi pilihan Moms. Ini karena kondom dapat mengurangi risiko infeksi setelah kuret.

Selain itu, karena kondom merupakan jenis kontrasepsi non-hormonal, penggunaannya tidak seperti kontrasepsi hormonal yang bisa pengaruhi siklus pemulihan alami tubuh.

Karena setelah kuret, tubuh perlu pemulihan hormonal juga.

Risiko Langsung Berhubungan Setelah Kuret

Berhubungan Setelah Kuret (Orami Photo Stock)
Foto: Berhubungan Setelah Kuret (Orami Photo Stock)

Berhubungan langsung setelah kuret berisiko menyebabkan beberapa masalah kesehatan, seperti:

1. Infeksi Rahim

Karena serviks mungkin masih terbuka dan jaringan rahim belum sepenuhnya pulih, hubungan seksual bisa berpotensi menyebarkan bakteri yang meningkatkan risiko infeksi.

2. Perdarahan

Hubungan seksual bisa menyebabkan trauma pada rahim yang masih dalam tahap pemulihan, yang berpotensi memicu perdarahan lebih lanjut atau memperburuk perdarahan yang sudah ada.

3. Nyeri atau Ketidaknyamanan

Rahim dan jaringan di sekitar mungkin masih sensitif, sehingga hubungan seksual bisa menimbulkan rasa sakit atau tidak nyaman.

4. Pemulihan yang Terhambat

Melakukan hubungan terlalu cepat dapat memperlambat proses pemulihan, sehingga tubuh memerlukan waktu lebih lama untuk kembali normal.


Setelah Kuret Kapan Boleh Hamil Lagi?

Jika untuk hubungan seks lagi setelah kuret saja perlu waktu, lantas bagaimana jika yang ingin merencanakan progam hamil lagi?

Kapan tubuh perempuan siap untuk kehamilan selanjutnya setelah mengalami keguguran?

Melansir University of Utah Health, World Health Organization menyarankan pasangan menunggu hingga minimal 6 bulan sebelum mencoba untuk hamil lagi setelah keguguran.

Peluang Hamil Ketika Berhubungan Setelah Kuret

Peluang Hamil Ketika Berhubungan Setelah Kuret (Orami Photo Stock)
Foto: Peluang Hamil Ketika Berhubungan Setelah Kuret (Orami Photo Stock)

Banyak pasangan yang mengalami keguguran khawatir hal itu akan terjadi lagi.

Namun, tentu saja peluang untuk hamil lagi tetap ada. Melansir American Pregnancy Association, setidaknya 85% wanita yang pernah mengalami keguguran 1 kali akan berhasil hamil lagi di kehamilan berikutnya.

Sementara peluang hamil sebesar 75% untuk mereka yang pernah mengalami keguguran 2 atau 3 kali.

Penyembuhan Pasca Kuret agar Cepat Pulih

Tidur (Orami Photo Stock)
Foto: Tidur (Orami Photo Stock)

Ada cara yang dapat dilakukan di rumah untuk menjalankan perawatan pasca kuret, seperti:

1. Beristirahat Saat Perut Kram

Efek samping yang umum terjadi setelah prosedur adalah ketika Moms mengalami kram ringan di area perut dan sekitarnya.

Maka dari itu, Moms perlu beristirahat agar sakit yang dirasakan berangsur-angsur menghilang.

Apabila Moms tergolong rentan dengan rasa sakit, ada kemungkinan dokter akan memberikan obat pereda nyeri seperti ibuprofen atau parasetamol.

Hindari mengonsumsi aspirin karena akan mengakibatkan perdarahan.

2. Istirahat Total

Pasca kuret, tubuh Moms masih sangat lemah, maka dokter akan menyarankan untuk istirahat total.

Jika dokter sudah mengizinkan, Moms dipersilakan untuk beristirahat total di rumah, namun jangan melakukan pekerjaan yang berat terlebih dahulu.

Setidaknya Moms harus beristirahat total selama 5-7 hari agar luka rahim dapat segera membaik.

3. Lakukan Aktivitas Ringan

Guna mempercepat penyembuhan pasca kuret, Moms dianjurkan juga untuk melakukan aktivitas ringan.

Hal ini dapat membuat otot kembali kuat dan juga meregang seperti sebelumnya.

Aktivitas ringan yang dilakukan secara rutin dapat merangsang otot untuk kembali bekerja seperti semula dan menghindarkan dari darah yang menggumpal di sekitar kaki.

Moms berhak merasa sedih dan tertekan setelah kuret.

Ambil waktu untuk pulih, dan ketika siap, Moms dan Dads bisa mulai move on sesuai ritme masing-masing.

  • https://academic.oup.com/humupd/article/23/2/221/2605931
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC1892203/
  • https://americanpregnancy.org/healthy-pregnancy/pregnancy-complications/d-and-c-procedure-after-miscarriage/
  • https://www.acog.org/patient-resources/faqs/special-procedures/dilation-and-curettage
  • https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/dilation-and-curettage/about/pac-20384910
  • https://www.healthline.com/health/pregnancy/sex-after-miscarriage
  • https://www.practo.com/consult/sex-1-day-after-d-c-i-recently-had-a-d-c-procedure-done-as-my-medical-pill-abortion-did-not-work-the-procedure-was/q
  • https://www.healthdirect.gov.au/dilatation-and-curettage#
  • https://americanpregnancy.org/getting-pregnant/pregnancy-loss/pregnancy-after-miscarriage/#

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.