Rotavirus Penyebab Diare. Apa Itu? Kenalan Yuk!
Moms mungkin pernah mendengar “rotavirus”, tepatnya dalam konteks imunisasi. Tapi tahukah, Moms, apa rotavirus sebenarnya?
Kali ini, Orami akan mengajak Moms mengenal rotavirus, penyakit yang ia sebabkan, sampai vaksin untuk mencegah infeksi rotavirus.
Mengenal Rotavirus Penyebab Diare
Rotavirus adalah virus penyebab diare yang sangat mudah menyebar. Menurut Mayo Cilinic, rotavirus adalah penyebab diare paling umum pada bayi dan anak-anak di seluruh dunia yang mengakibatkan lebih dari 215.000 kematian setiap tahun.
Kata “rota” berasal dari Bahasa Latin yang berarti “roda”. Sebab, rotavirus penyebab diare memiliki bentuk bundar seperti roda jika dilihat lewat mikroskop.
Baca Juga: Ini Cara Mengatasi Diare Pada Bayi
Penyebaran Rotavirus
Foto: commentcentral.co.uk
Jika Si Kecil terjangkit rotavirus, virus tersebut akan berada di kotoran anak, namun gejalanya baru muncul sekitar dua hari kemudian.
Rotavirus penyebab diare bisa menyebar ke tangan saat mencebok, kemudian menyebar lagi ke segala hal yang disentuh oleh anak atau orang yang membersihkan kotoran anak.
Virus ini bisa menempel di berbagai permukaan selama berminggu-minggu jika area tersebut tidak didisinfeksi. Rotavirus bisa berada di kotoran sampai 10 hari setelah gejala mereda.
Orang yang Bisa Terinfeksi Rotavirus
- Bayi dan balita usia 3-35 bulan
- Kerabat dekat bayi dan balita
- Orang dewasa yang pekerjaannya berhubungan dengan anak-anak, seperti pengasuh atau pegawai daycare
Baca Juga: Tidak Selalu karena Infeksi, Ternyata Ini Penyebab Diare pada Balita
Gejala Infeksi Rotavirus Penyebab Diare
Foto: img.thrfun.com
Gejala infeksi rotavirus biasanya diawali dengan demam, muntah, dan sakit perut yang mereda saat diare dimulai. Diare air bisa berlangsung selama 3-8 hari.
Orang dewasa juga mengalami gejala serupa, namun tidak terlalu parah.
Hubungi Dokter jika:
- Diare berlangsung selama lebih dari 24 jam
- Anak mudah rewel atau tampak kesakitan
- Muntah berkali-kali
- Kotoran berwarna hitam atau mengandung darah atau nanah
- Demam 400C atau lebih tinggi
- Menunjukkan tanda dehidrasi seperti mulut kering, menangis tanpa suara, buang air kecil sedikit atau tidak sama sekali, mengantuk, kurang minum, atau tidak responsif.
Muntah dan diare bisa menyebabkan anak tidak nafsu makan atau minum. Ini bisa menyebabkan dehidrasi yang merupakan penyebab utama kematian pada anak di negara-negara berkembang.
Baca Juga: Wajib Tahu, Ini Dia 4 Hal Penyebab Bayi Diare
Mengatasi Infeksi Rotavirus Penyebab Diare
Foto: i.ytimg.com
Tidak ada obat khusus untuk mengatasi rotavirus. Antibiotik dan obat antiviralpun tidak bisa mengatasinya, sementara obat antidiare tidak disarankan.
Namun, dokter biasanya akan menyarankan obat untuk membantu meredakan gejala infeksi rotavirus penyebab diare.
Moms juga bisa membantu mencegah dehidrasi dengan memastikan anak mengonsumsi banyak cairan serta memberikan makanan hambar untuk meredakan muntah. Hindari memberikan makanan dan minuman yang memicu muntah dan diare.
Biasanya, infeksi akan mereda dalam 3-7 hari.
Mencegah Infeksi Rotavirus Penyebab Diare
Foto: conchovalleyer.com
Sering mencuci tangan dan mendisinfeksi permukaan di rumah bisa membantu. Bagaimanapun, tidak ada yang bisa menjamin anak benar-benar terbebas dari infeksi rotavirus penyebab diare.
Centers for Disease Control and Prevention (CDC) di Amerika Serikat menyarankan anak mendapat vaksin rotavirus.
Jika sudah diimunisasi, risiko anak terjangkit rotavirus akan berkurang. Kalaupun anak terinfeksi virus tersebut, gejalanya tidak separah pada anak yang tidak mendapat vaksin.
Rotavirus memiliki banyak jenis, sehingga anak bisa terinfeksi lebih dari sekali walaupun sudah divaksin. Namun, infeksi berulang biasanya lebih ringan daripada infeksi pertama.
Baca Juga: Ternyata Kecemasan Berlebih Bisa Jadi Penyebab Diare! Kenali Penyebab Lainnya dan Cara Mencegahnya
Vaksin Rotavirus
Foto: genengnews.com
Menurut website Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), angka kejadian kematian akibat diare masih tinggi di Indonesia. Untuk mencegah diare karena rotavirus, pemerintah mewajibkan vaksin rotavirus untuk bayi.
Ada dua macam vaksin rotavirus, yakni RotaTeq dan Rotarix, yang diberikan sebanyak beberapa dosis dengan jeda waktu tertentu.
RotaTeq diberikan tiga kali, yakni:
- Saat bayi berusia 6-14 minggu
- 4-8 minggu setelah dosis pertama
- Maksimal usia 8 bulan
Rotarix diberikan dua kali, yakni:
- Saat bayi berusia 10 minggu
- Saat bayi berusia 14 minggu (maksimal usia 6 bulan)
Jika imunisasi rotavirus terlewat alias anak sudah berusia lebih dari 6 atau 8 bulan, maka vaksin tidak perlu diberikan. Sebab, belum ada uji keamanan pada bayi yang sudah lebih besar. Yuk Mom, cegah Si Kecil terkena rotavirus penyebab diare!
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.