Mengenal Asal, Jenis, Fungsi, dan Ciri Sabuk Asteroid untuk Edukasi Anak
Sabuk asteroid menjadi salah satu anggota dalam sistem tata surya yang tidak terlalu populer jika dibandingkan planet, meteor, galaksi, hingga bintang.
Meski demikian, sabuk asteroid ini memiliki peranan atau fungsi yang penting dalam sistem tata surya.
Keberadaan dari sabuk asteroid ini tidak bisa dianggap sebelah mata.
Meski ukurannya yang tidak seberapa, keberadaannya sangat diperlukan.
Baca Juga: Mengenal Phobos dan Deimos, Dua Satelit Mars yang Lebih Mirip Asteroid
Apa yang Dimaksud dengan Sabuk Asteroid?
Foto Sabuk Asteroid (wallpaperaccess.com)
Sabuk asteroid atau asteroid belt adalah sekumpulan batuan dan logam yang bergerak mengelilingi Matahari.
Awalnya, para ahli astronomi menganggap kalau asteroid belt ini hanya bongkahan batu saja yang tidak memiliki arti.
Padahal bongkahan batu terdiri dari banyak kumpulan tersebut adalah wujud dari asteroid belt.
Jika dilihat sekilas, sabuk asteroid ini mirip dengan bentuk planet kecil.
Tak heran kalau anggota dalam sistem tata surya ini sering disebut dengan nama planet minor.
Asteroid belt merupakan bagian dari tata surya yang berada di antara orbit Planet Mars dan orbit Planet Jupiter.
Di dalam asteroid belt terdapat berbagai macam objek atau benda yang bentuknya tidak beraturan satu sama lain.
Objek ini dinamakan dengan nama asteroid.
Baca Juga: Mengenal Asteroid, Benda Luar Angkasa Besar yang Bisa Menabrak Bumi
Asal Muasal Sabuk Asteroid
Foto Sabuk Asteroid di Tata Surya (examiner.com.au)
Asal mula dari terbentuknya sabuk asteroid sebenarnya tidak diketahui hingga saat ini.
Akan tetapi, diduga sabuk asteroid telah ditemukan pada skeitar tahun 1800-an.
Awalnya para ahli astronomi menganggap sabuk asteroid ini adalah bintang.
Lalu, ada juga yang menduganya sebagai planet kecil.
Bahkan mereka juga menganggap kalau asteroid belt adalah partikel yang berasal dari Planet Jupiter yang terlepas ke luar angkasa.
Tak heran kalau ada banyak perdebatan mengenai asal muasal dari sabuk asteroid karena pendapat ahli astronomi yang berbeda-beda.
Penelitian mengenai asteroid belt ini dimulai oleh Johanner Kepler yang merupakan pengajar matematika pada tahun 1595.
Selain Johanner Kepler, ada Johann Bode yang juga meneliti sabuk asteroid di tahun 1772.
Baca Juga: Ini Perbedaan dari Komet dan Asteroid untuk Edukasi Anak
Setelah banyaknya penelitian yang telah dilakukan, maka ditemukan fakta kalau ternyata asteroid belt terbentuk dari batu-batu yang disebut dengan nama asteroid.
Asteroid sendiri adalah sisa dari pembentukan tata surya sekitar 4,6 juta tahun yang lalu.
Bebatuan sisa ini berkumpul menjadi satu karena adanya gravitasi antara planet-planet dengan Matahari.
Lebih dari 200 asteroid memiliki diameter lebih dari 100 km.
Asteroid yang memiliki ukuran kurang dari 100 km jumlahnya bisa mencapai 1,7 juta yang tersebar di sepanjang asteroid belt .
Sabuk asteroid yang membentuk asteroid belt ini memiliki komposisi yang berbeda-beda sehingga menghasilkan beberapa jenis sabuk asteroid.
Jenis-jenis Sabuk Asteroid
Foto Jenis Sabuk Asteroid (yimg.com)
Sabuk asteroid memiliki empat jenis jika dibedakan dari segi komposisi batuan dan kemampuan refleksinya, yaitu:
- Tipe C
Tipe C merupakan jenis asteroid belt yang di dalamnya terdapat lebih dari 75% asteroid.
Dinamakan asteroid belt tipe C adalah karena asteroid yang membentuk asteroid belt ini tersusun dari karbon (carbon) dan memiliki warna gelap.
- Tipe S
Untuk Tipe S merupakan jenis asteroid belt yang tersusun dari 17% asteroid.
Penamaan asteroid belt ini dengan nama Tipe S adalah karena jenis asteroid belt ini tersusun dari silika dengan komponen logam, nikel, besi, dan magnesium yang berwarna terang.
Baca Juga: Ini 4 Planet yang Memiliki Satelit Terbanyak di Tata Surya
- Tipe M
Tipe M adalah jenis asteroid belt yang di dalamnya terdapat asteroid yang terang karena tersusun dari besi dan nikel murni.
- Tipe Lainnya
Untuk tipe yang terakhir adalah tipe lainnya yang tidak termasuk dalam ketiga jenis di atas.
Ciri-ciri Sabuk Asteroid
Foto Ciri Sabuk Asteroid (scitechdaily.com)
Sebenarnya asteroid belt ini memiliki ciri-ciri khusus yang bisa membedakannya dengan benda lain yang ada di tata surya.
Beberapa ciri sabuk asteroid bisa dilihat di bawah ini!
- Memiliki bentuk yang tak beraturan
- Mengorbit pada Matahari
- Tersusun atas debu dan es
- Memiliki ukuran yang lebih kecil dari planet kerdil
- Ukuran satu sama lain tidaklah sama
- Terdiri dari banyak asteroid
- Benda langit yang tidak aktif
- Punya suhu sangat dingin sekitar -73 derajat Celcius
- Memiliki permukaan yang berbatu
- Jumlahnya banyak dan tersebar di seluruh tata surya
- Sabuk asteroid memiliki total masa sekitar 4% dari massa bulan
Baca Juga: Ini Berbagai Fakta tentang Komet Halley yang Muncul 76 Tahun Sekali
Fungsi Sabuk Asteroid
Foto Fungsi Sabuk Asteroid (firstpost.com)
Fungsi utama dari sabuk asteroid adalah menjadi pembatas antara golongan planet yang berukuran kecil atau yang dikenal dengan nama planet dalam dengan golongan planet yang berukuran besar.
Planet berukuran kecil terdiri dari planet-planet seperti Merkurius, Venus, Mars, dan Bumi.
Sementara planet berukuran besar terdiri dari Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.
Jika tidak ada asteroid belt yang membatasi antara planet besar dan planet kecil, maka tata surya tidak bisa seimbang.
Perlu diketahui kalau gaya gravitasi pada Planet Jupiter sangat besar.
Dengan adanya asteroid belt, maka efek abrakan antar planet bisa dikurangi.
Sekarang sudah mengetahui apa itu sabuk asteroid, mulai dari asal, jenis, dan fungsinya.
Semoga dengan adanya informasi di atas, Moms bisa mengajarkan anak dengan mudah tentang ilmu tata surya.
- https://id.wikipedia.org/wiki/Sabuk_asteroid
- https://p2k.unkris.ac.id/id3/1-3073-2962/Sabuk-Utama_145281_p2k-unkris.html
- https://sumber.belajar.kemdikbud.go.id/repos/FileUpload/Asteroid%20planet-%20BPSMG/index.html
- https://ilmugeografi.com/astronomi/sabuk-asteroid
- https://roboguru.ruangguru.com/question/jelaskan-yang-dimaksud-dengan-sabuk-asteroid-_QU-HXICY3F2
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.