3 Tanda Sakaratul Maut atau Menjelang Kematian Menurut Islam
Kematian adalah hal yang pasti akan dialami seluruh makhluk hidup di dunia. Dalam Islam, dikenal istilah sakaratul maut atau keadaan saat-saat menjelang kematian (ajal) tiba.
Sebuah studi menerangkan bahwa ada pengertian sakaratul maut menurut penafsiran Hamka dalam Tafsir Al-Azhar.
Menurutnya, sakaratul maut sama dengan naza' yaitu rasa sakit dan kepayahan yang luar biasa menjelang saat-saat meninggal dunia.
Baca Juga: Benarkah 40 Hari setelah Meninggal Roh Masih Ada di Rumah?
Fakta tentang Sakaratul Maut
Sebelum merasakan kematian, manusia akan mengalami sakaratul maut. Ini adalah keadaan saat roh akan berpisah dari jasad secara perlahan.
Semua hal yang dirasakan selama proses tersebut tidak hanya dirasakan oleh jiwa, tapi juga oleh jasad atau kondisi biologis manusia.
Terdapat sebuah ayat Al-Qur'an yang menggambarkan dahsyatnya sakaratul maut:
كَلَّآ إِذَا بَلَغَتِ ٱلتَّرَاقِيَ ٢٦ وَقِيلَ مَنۡۜ رَاقٖ ٢٧ وَظَنَّ أَنَّهُ ٱلۡفِرَاقُ ٢٨ وَٱلۡتَفَّتِ ٱلسَّاقُ بِٱلسَّاقِ ٢٩ إِلَىٰ رَبِّكَ يَوۡمَئِذٍ ٱلۡمَسَاقُ ٣٠
"Kallā iżā balagatit-tarāqī. Wa qīla man rāq. Wa ẓanna annahul-firāq. Waltaffatis-sāqu bis-sāq. Ilā rabbika yauma`iżinil-masāq,"
Artinya:
"Sekali-kali jangan apabila napas (seseorang) telah (mendesak) sampai ke kerongkongan dan dikatakan (kepadanya): 'Siapakah yang dapat menyembuhkan?', dan Dia yakin bahwa sesungguhnya itulah waktu perpisahan (dengan dunia), bertaut betis (kiri dan kanan).
Kepada Tuhan-mu pada hari itu kamu dihalau," (QS Al-Qiyamah: 26-30).
Ada beberapa fakta mengenai sakaratul maut yang akan dialami oleh semua manusia. Beberapa di antaranya yakni:
1. Tidak Ada yang Bisa Menghindarinya
Seseorang yang memiliki keimanan dan ketaqwaan yang tinggi pun akan merasakan sakaratul maut. Ini juga akan tetap datang, terlepas dari keimanan atau kezaliman manusia selama hidupnya.
فَلَوۡلَآ إِذَا بَلَغَتِ ٱلۡحُلۡقُومَ ٨٣ وَأَنتُمۡ حِينَئِذٖ تَنظُرُونَ ٨٤ وَنَحۡنُ أَقۡرَبُ إِلَيۡهِ مِنكُمۡ وَلَٰكِن لَّا تُبۡصِرُونَ ٨٥
"Falau lā iżā balagatil-ḥulqụm. Wa antum ḥīna`iżin tanẓurụn. Wa naḥnu aqrabu ilaihi mingkum wa lākil lā tubṣirụn,"
Artinya:
"Maka mengapa ketika nyawa sampai di kerongkongan, padahal kamu ketika itu melihat, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada kamu, tetapi kamu tidak melihat," (QS Al-Waqi'ah: 83-85).
Ayat ini menjelaskan bahwa Allah SWT telah memberi peringatan kepada otang yang mendustakan-Nya, apalagi lagi saat sakaratul maut tiba.
Baca Juga: 5 Keutamaan Meninggal di Hari Jumat Menurut Para Ulama
2. Lebih Berat untuk Orang Zalim dan Selalu Bermaksiat
Melansir NU Online, banyak ayat dan hadis yang menggambarkan betapa beratnya sakaratul maut, terutama bagi orang yang zalim dan ahli maksiat.
وَمَنۡ أَظۡلَمُ مِمَّنِ ٱفۡتَرَىٰ عَلَى ٱللَّهِ كَذِبًا أَوۡ قَالَ أُوحِيَ إِلَيَّ وَلَمۡ يُوحَ إِلَيۡهِ شَيۡءٞ وَمَن قَالَ سَأُنزِلُ مِثۡلَ مَآ أَنزَلَ ٱللَّهُۗ وَلَوۡ تَرَىٰٓ إِذِ ٱلظَّٰلِمُونَ فِي غَمَرَٰتِ ٱلۡمَوۡتِ وَٱلۡمَلَٰٓئِكَةُ بَاسِطُوٓاْ أَيۡدِيهِمۡ أَخۡرِجُوٓاْ أَنفُسَكُمُۖ ٱلۡيَوۡمَ تُجۡزَوۡنَ عَذَابَ ٱلۡهُونِ بِمَا كُنتُمۡ تَقُولُونَ عَلَى ٱللَّهِ غَيۡرَ ٱلۡحَقِّ وَكُنتُمۡ عَنۡ ءَايَٰتِهِۦ تَسۡتَكۡبِرُونَ ٩٣
"Wa man aẓlamu mim maniftarā 'alallāhi każiban au qāla ụḥiya ilayya wa lam yụḥa ilaihi syai`uw wa mang qāla sa`unzilu miṡla mā anzalallāh, walau tarā iżiẓ-ẓālimụna fī gamarātil-mauti wal-malā`ikatu bāsiṭū aidīhim, akhrijū anfusakum, al-yauma tujzauna 'ażābal-hụni bimā kuntum taqụlụna 'alallāhi gairal-ḥaqqi wa kuntum 'an āyātihī tastakbirụn,"
Artinya:
“Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat di waktu orang-orang zalim berada dalam tekanan sakratul maut, sedangkan para malaikat memukuli dengan tangannya (sambil berkata), 'Keluarkanlah nyawamu'.
Di hari ini kamu dibalas dengan siksa yang sangat menghinakan, karena kamu selalu mengatakan terhadap Allah (perkataan) yang tidak benar dan (karena) kamu selalu menyombongkan diri terhadap ayat-ayat-Nya,” (QS Al-An‘am: 93).
3. Penguji Keimanan
Sakaratul maut tidak pernah bisa dipisahkan dari proses kematian.
Karena saat itu manusia akan diuji juga keimanannya karena tidak hanya melihat malaikat, tapi juga setan untuk menguji iman.
Selain itu, sakaratul maut juga tidak pernah lepas dari yang namanya rasa sakit, persis seperti yang diucapkan Imam Al Ghazali:
“Rasa sakit yang dirasakan selama sakaratul maut seperti menghujam jiwa dan menyebar ke seluruh anggota tubuh, sehingga bagi orang yang sedang sekarat merasakan bahwa dirinya ditarik-tarik dan dicabut dari setiap urat nadi, urat syaraf, persendian, dan dari setiap akar rambut serta kulit kepala hingga kaki.”
Baca Juga: 9 Cara Mengirim Al Fatihah untuk Orang yang Sudah Meninggal
Tanda Sakaratul Maut Mendekat
Tidak ada yang bisa memastikan kapan datangnya sakaratul maut dan juga kematian. Ini dapat tiba kapan saja, sehat atau sakit, tua atau muda.
Dari sejumlah ayat dalam Al-Qur'an maupun hadis Rasulullah SAW, ada sejumlah tanda yang muncul saat kematian sudah dekat.
1. Napas Semakin Berat
Hal ini diungkpakan dalam surat Al Qiyamah ayat 26-30 di atas, dan ini telah dibuktikan oleh dunia kedokteran.
Secara medis, menurut studi di jurnal American Cancer Society salah satu tanda bahwa kematian sudah dekat adalah mengalami pernapasan Cheyne-Stokes.
Yaitu napas tidak dalam yang berubah menjadi lebih cepat, lebih dalam, dan lebih tidak teratur. Bisa jadi terdapat jeda beberapa waktu di sela tarikan napas.
2. Lelah dan Mengantuk
Perubahan metabolisme tubuh membuat orang lebih tidak bertenaga, lelah, dan mengantuk.
Seseorang akan menghabiskan lebih banyak waktu untuk tidur dan bisa jadi tidak sadarkan diri saat tidur.
Sebuah hadis dari ‘Aisyah RA mengatakan bahwa dia bercerita menjelang ajal Rasulullah SAW:
“Bahwa di hadapan Rasulullah ada satu bejana kecil dari kulit yang berisi air.
Beliau memasukkan tangan ke dalamnya dan membasuh muka dengannya seraya berkata: ‘Laa Ilaaha Illa Allah. Sesungguhnya kematian memiliki sakaratul maut.’
Dan beliau menegakkan tangannya dan berkata: ‘Menuju Rafiqil A’la’. Sampai akhirnya nyawa beliau tercabut dan tangannya melemas,” (HR. Bukhari).
Baca Juga: 16 Arti Mimpi Anak Meninggal, Pertanda Baik atau Buruk?
3. Ada Keringat di Dahi
Mengutip hadis Ibnu Buraidah bin Hushaib:
عَنِ ابْنِ بُرَيْدَةَ عَنْ أَبِيهِ أَنَّه
كَانَ بِخُرَاسَانَ فَعَادَ أَخًا لَهُ وَهُوَ مَرِيضٌ فَوَجَدَهُ بِالْمَوْتِ وَإِذَا هُوَ يَعْرَقُ جَبِينُهُ فَقَالَ اللَّهُ أَكْبَرُ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَوْتُ الْمُؤْمِنِ بِعَرَقِ الْجَبِين
Artinya: “Dari Ibnu Buraidah dari ayahnya bahwa ia berada di Khurasan, ia menjenguk saudaranya yang sakit, ia menemuinya tengah sekarat dan dahinya berkeringat, ia berkata:
Allahu Akbar, aku mendengar Rasulullah SAW bersabda: “Orang mukmin meninggal dunia dengan (mengeluarkan) keringat di dahinya,” (HR Ahmad).
Tanda Kematian Secara Medis
Tanda-tanda kematian secara medis dapat dilihat dari berbagai aspek fisik dan kondisi pasien. Berikut adalah beberapa tanda yang umum muncul:
- Perubahan Warna Kulit: Pasien yang mendekati ajalnya mungkin menunjukkan perubahan warna kulit, seperti bercak-bercak merah muda atau keungunan pada punggung, lengan, dan kaki.
- Sirkulasi Darah: Sirkulasi darah menjadi lambat, dan aliran darah menuju otak menurun. Volume darah yang dipompa jantung juga berkurang.
- Kesulitan Makan: Pasien mungkin mengalami kesulitan makan atau tidak mau makan sama sekali. Nafsu makan mereka berangsur-angsur berkurang, dan mereka mungkin benar-benar berhenti makan beberapa hari sebelum meninggal.
- Tidak Mau Makan dan Minum: Pasien yang sekarat lebih jarang makan dan minum, yang menyebabkan proses pencernaan mereka berkurang. Ini juga dapat menyebabkan mereka jarang ke toilet.
- Selalu Mengantuk: Orang yang mendekati ajalnya cenderung sering mengantuk bahkan ketika mereka baru saja terbangun. Mereka mungkin juga masuk dan keluar dari kesadaran, dan beberapa orang menjadi tidak sadar sama sekali untuk beberapa waktu sebelum meninggal.
- Gelisah dan Tak Nafsu Makan: Pasien yang mendekati ajalnya juga bisa mengalami gelisah dan tidak nafsu makan.
- Jarang Buang Air: Kebiasaan buang air besar dan kecil juga berkurang karena proses pencernaan yang berkurang.
- Kesulitan Bernapas: Pasien mungkin mengalami kesulitan bernapas, yang dapat menyebabkan perubahan tanda-tanda vital.
Baca Juga: 5 Nasihat Kematian Islami, Bisa Jadi Bahan Renungan Moms!
Tanda Meninggal dengan Husnul Khotimah
Jika tanda kematian datang dikabarkan agar para saudara atau keluarga dapat mengenalinya sehingga dapat berada di sisinya hingga akhir hayat, ada lagi tanda lain yang akan membuat lega untuk melepas.
Meninggal husnul khatimah adalah frasa yang berasal dari bahasa Arab, yang secara harfiah dapat diterjemahkan sebagai "meninggal dengan akhir yang baik" atau "kematian yang baik".
Dalam konteks keislaman, husnul khatimah mengacu pada meninggal dalam keadaan iman dan dalam kondisi yang diridai oleh Allah SWT, seperti dalam keadaan berzikir, sedang melaksanakan ibadah, atau setelah melakukan amal kebaikan.
Seseorang yang meninggal dengan husnul khatimah biasanya diyakini telah diampuni dosa-dosanya dan akan mendapatkan tempat yang baik di akhirat.
Sebaliknya, "su'ul khatimah" merujuk pada kematian yang buruk atau meninggal dalam keadaan jauh dari kebenaran dan keimanan.
Ini adalah beberapa tanda seseorang meninggal husnul khatimah yang menurut Al-Qur'an dan hadis:
1. Meninggal pada Malam atau Hari Jumat
Ini adalah ciri-ciri sakaratul maut yang baik dan sering menjadi tanda orang yang meninggal secara husnul khatimah, karena Allah SWT akan menjaga mereka yang mati di waktu tersebut dari fitnah kubur.
مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَمُوتُ يَوْمَ الْجُمُعَةِ أَوْ لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ إِلَّا وَقَاهُ اللَّهُ فِتْنَةَ الْقَبْرِ
Artinya:
“Tidaklah seorang muslim meninggal dunia di hari Jum’at atau pada malam Jum’at kecuali Allah akan menjaganya dari fitnah kubur,” (HR. Ahmad dan Tirmidzi).
Baca Juga: 28 Arti Mimpi Orang Meninggal, Salah Satunya Rasa Bersalah!
2. Meninggal karena Penyakit yang Berhubungan dengan Perut
Penyakit yang berhubungan dengan perut, seperti maag, usus buntu, kolera, dan lain-lain sehingga menyebabkan seseorang meninggal juga bisa menjadi salah satu ciri-cirinya.
وَمَنْ مَاتَ فِي الْبَطْنِ فَهُوَ شَهِيْدٌ
Artinya:
“Barang siapa yang mati karena sakit perut maka dia adalah syahid,” (HR. Muslim).
3. Meninggal karena Jatuh atau Tenggelam
Rasulullah SAW bersabda bahwa orang yang meninggal karena sebab ini juga mengalami ciri-ciri sakaratul maut yang baik, tertulis dalam sebuah hadis:
الشُّهَدَاءُ خَمْسَةٌ الْمَطْعُونُ وَالْمَبْطُونُ وَالْغَرِقُ وَصَاحِبُ الْهَدْمِ وَالشَّهِيدُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ
Artinya:
“Orang yang mati syahid itu ada lima; orang yang meninggal karena penyakit tha’un, sakit perut, tenggelam, orang yang kejatuhan (bangunan atau tebing) dan meninggal di jalan Allah,” (HR Bukhari).
Baca Juga: 28 Arti Mimpi Orang Meninggal, Salah Satunya Rasa Bersalah!
Itulah beberapa ciri sakaratul maut yang akan dialami oleh manusia sebelum menjemput kematian.
Muslim dapat berdoa untuk mendapatkan husnul khatimah dan berlindung kepada Allah dari su'ul khatimah.
Sebagai contoh, banyak doa yang mengandung harapan agar diberikan akhir yang baik, seperti dalam doa: "Ya Allah, berikanlah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan lindungilah kami dari siksa neraka."
Semoga kita semua mendapatkan akhir hidup yang baik. Amiiin.
- https://worldquran.com/
- https://m.apakareba.id/read/ODr2m6-fakta-di-balik-dahsyatnya-sakaratul-maut-segera-taubat
- https://islam.nu.or.id/jenazah/gambaran-beratnya-sakaratul-maut-PjdCo
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.