Sering Begadang Bikin Susah Punya Anak? Ini Penjelasan Ahli!
Moms tentu sudah tahu bahwa sering begadang memberikan dampak yang buruk bagi kesehatan tubuh. Begadang mungkin bisa memengaruhi tingkat kesuburan. Tidak heran, banyak yang menyimpulkan bahwa sering begadang bisa bikin susah punya anak.
Tapi, apakah benar sering begadang bikin susah punya anak?
Centers for Disease Control and Prevention menyatakan bahwa tidur kurang dari 7 jam per malam dikaitkan dengan kemungkinan lebih besar mengalami obesitas, tekanan darah tinggi, diabetes, penyakit jantung koroner, stroke, tekanan mental, dan bahkan kematian.
Lalu, seperti apa korelasi antara dampak sering begadang dengan susah punya anak? Cari tahu lebih lanjut penjelasannya berikut ini, Moms.
Baca Juga: Harus Begadang nanti Malam? Ini Makanan yang Bikin Melek
Sering Begadang Bikin Susah Punya Anak
Foto: metro.co.uk
Adanya gangguan tidur memang belum diketahui secara langsung hubungannya dengan masalah kesuburan. Tetapi, kebiasaan begadang bisa memicu masalah hormon yang menyulitkan wanita untuk hamil. Itu artinya, sering begadang memang membuat seseorang jadi susah punya anak.
"Beberapa penelitian yang telah dilakukan mengindikasikan adanya pengaruh dari kebiasaan begadang maupun masalah tidur, dengan masalah hormon yang memicu sulit hamil," jelas dr. Upik Anggraheni, Sp.OG, Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan di RS Pondok Indah - Pondok Indah.
Lebih lanjut, dr. Upik menjelaskan bahwa pada dasarnya, masalah kesuburan bisa disebabkan oleh tiga hal, yaitu:
- Masalah organik (baik dari faktor istri maupun suami)
- Iatrogenik (efek samping obat atau tindakan medis seperti kemoterapi atau radioterapi)
- Pola hidup (salah satunya begadang)
- Disfungsi ovulasi, yang menjadi penyebab paling umum dari infertilitas wanita karena usia (termasuk pengaruh cadangan ovarium), stres, atau pola hidup.
Baca Juga: Tak Disadari Ini, Ini 7 Bahaya Begadang yang Mengintai Tubuh
Dampak Begadang pada Kesuburan bagi Pekerja Shift
Foto: medicalnewstoday.com
Lebih lanjut dr. Upik menjelaskan, pada suatu penelitian pada pekerja shift wanita, menunjukkan adanya peran ritme sirkadian dalam kesehatan reproduksi wanita.
Ritme sirkadian merupakan variasi biologis di dalam tubuh yang terjadi dalam waktu 24 jam, yang dikendalikan oleh jam biologis tubuh.
"Perawat yang bekerja shift malam setidaknya tujuh kali dalam sebulan diketahui berpotensi mengalami gangguan haid sebanyak dua kali lipat dibandingkan pekerja shift siang," terangnya.
Selain itu, wanita yang bekerja lebih dari 40 jam seminggu diketahui berhubungan dengan 20 persen waktu menunggu kehamilan yang lebih lama. Hal ini menjadi perhatian sebagai dampak begadang pada kesuburan.
Hubungan ini terjadi dua arah sehingga gangguan tidur dapat mengubah profil sekresi hormon reproduksi. Karena itu, kegiatan tidur, terlepas dari waktu sirkadiannya, mungkin juga memiliki relevansi dalam mencapai kehamilan.
"Namun, hal ini belum dapat dibuktikan secara pasti," tambahnya.
Baca Juga: Ternyata Begadang dan Tidur Tidak Nyenyak Bikin Tinggi Badan Anak Terhambat!
Dampak Begadang pada Kualitas Sperma
Foto: Orami Photo Stock
Dampak begadang tidak hanya memengaruhi pada tingkat kesuburan wanita, tetapi juga pria. Kebiasaan begadang pada pria diketahui dapat mempengaruhi kualitas sperma.
Dalam International Medical journal of Experimental and Clinical Research, dilakukan penelitian terhadap 981 laki-laki sehat di Tiongkok untuk menunjukkan hubungan antara jam tidur dan durasi tidur terhadap jumlah dan kualitas sperma.
Mereka dibagi menjadi 3 kelompok berdasarkan jam tidur, yakni jam 8-10 malam; jam 10-12 malam; dan lewat tengah malam, serta durasi tidur: kurang dari 6 jam; tidur selama 7-8 jam; dan tidur lebih dari 9 jam.
Hasilnya, jumlah sperma dan motilitas sperma diketahui lebih rendah pada kelompok dengan durasi tidur pendek dan jam tidur lewat tengah malam.
Karena dampak begadang pada kesuburan bisa memengaruhi pada wanita dan pria, maka wanita dan pria dewasa dianjurkan untuk tidur sebelum jam 10 malam dengan durasi tidur setidaknya 8 jam untuk menjaga kesehatan tubuh.
Secara teori, penjelasan mengenai gangguan pola tidur dan gangguan kesuburan adalah sebagai berikut:
- Meningkatkan stres.
- Begadang akan memicu kenaikan hormon kortisol yang membuat tubuh merasa stres hingga sulit hamil dan punya anak.
- Memicu obesitas.
- Begadang dapat meningkatkan kadar leptin, hormon yang memicu rasa haus dan lapar. Inilah sebabnya orang yang begadang akan merasa lapar di tengah malam dan dapat memicu obesitas.
- Obesitas akan meningkatkan kadar hormon estrogen, dan menyebabkan gangguan ovulasi.
- Menurunkan kualitas sel telur.
- Gangguan tidur juga dapat menurunkan kadar melatonin yang berfungsi sebagai protektor sel telur terhadap stres oksidatif, sehingga rendahnya kadar hormon ini dapat menurunkan kualitas sel telur.
- Mengganggu hubungan seksual.
Dalam Journal of Sex Medicine, disebutkan bahwa durasi tidur dikaitkan dengan hasrat seksual dan respons genital.
Setiap peningkatan 1 jam dalam total waktu tidur akan meningkatkan 14 persen peluang aktivitas seksual pasangan. Gairah seksual pada wanita dengan waktu tidur rata-rata yang lebih lama juga terbukti meningkat.
Nah Moms, beberapa penelitian memang menemukan bahwa ternyata sering begadang bisa bikin susah punya anak. Jika Moms dan Dads sedang melakukan program hamil, selain menjaga kebugaran dan asupan makanan, pola tidur pun harus diperbaiki ya.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.