Mengenal Antidepresan SSRI: Cara Kerja, Dosis, dan Efek Samping
Ketika seseorang mengalami depresi, obat antidepresan biasanya diresepkan untuk mengelola gejala. Salah satunya adalah SSRI.
Moms, sudahkah tahu seperti apa obat antidepresan SSRI dan bagaimana cara kerjanya?
Jika belum, telusuri lebih banyak lewat ulasan di bawah ini, yuk!
Baca Juga: 12 Manfaat Spa bagi Kesehatan Tubuh dan Mental
Apa Itu SSRI?
Foto: Obat (Orami Photo Stocks)
SSRI atau SSRIs adalah kependekan dari Selective Serotonin Reuptake Inhibitors.
Obat antidepresan SSRI dapat membantu meredakan gejala depresi tingkat sedang hingga berat.
Namun selain itu, SSRI bisa digunakan untuk mengobati kondisi lain seperti:
- Gangguan panik
- Gangguan obsesif kompulsif (OCD)
- Gangguan stres pascatrauma (PTSD)
- Gangguan disforik pramenstruasi (PMDD)
- Hot flashes karena menopause
- Kecemasan
- Fobia berat, seperti agorafobia dan fobia sosial
- Bulimia
SSRI adalah obat antidepresan yang paling sering diresepkan karena dinilai relatif aman dan risiko efek samping yang ditimbulkannya sangat sedikit dibandingkan dengan obat antidepresan lainnya.
Menurut Food and Drug Administration (FDA), berikut pilihan obat antidepresan jenis SSRI atau SSRIs untuk bantu atasi depresi dan berbagai kondisi lainnya yang sesuai:
- Citalopram (Celexa)
- Escitalopram (Lexapro)
- Fluoxetine (Prozac, Sarafem, Symbyax)
- Fluvoxamine (Luvox, Luvox CR)
- Paroxetine (Paxil, Pexeva, Paxil CR)
- Sertraline (Zoloft)
- Vilazodone (Viibryd)
Baca Juga: 5 Obat Program Hamil Berikut Dampaknya, Moms Perlu Tahu!
Cara Kerja Obat SSRI
Foto: Ilustrasi Otak Manusia (Orami Photo Stocks)
Serotonin adalah salah satu dari beragam bahan kimia di otak yang bertugas mengirimkan pesan antar sel-sel di otak.
Bahan kimia baik adalah nama lain serotonin karena bisa menimbulkan perasaan senang dan nyaman.
Selain berada di otak, serotonin juga mengalir di dalam darah.
Nah Moms, depresi yang dialami seseorang ternyata berkaitan dengan rendahnya kadar beberapa bahan kimia otak, termasuk serotonin ini.
Dalam hal ini, cara kerja obat SSRI adalah membantu mencegah agar darah tidak menyerap serotonin yang ada di otak.
Dengan begitu, kadar serotonin di otak bisa lebih banyak sehingga gejala depresi membaik.
Atau dengan kata lain, cara kerja obat antidepresan SSRI yakni mengatasi depresi dengan membantu meningkatkan kadar serotonin pada otak.
Kadar serotonin yang optimal di dalam otak bisa membantu melancarkan proses pengiriman pesan antar sel-sel otak serta meningkatkan perasaan bahagia dan nyaman.
Namun, perlu Moms pahami bahwa obat antidepresan SSRI tidak membuat tubuh memproduksi lebih banyak serotonin.
Obat ini hanya membantu tubuh menggunakan kadar serotonin yang dimiliki dengan lebih baik dan efektif.
Baca Juga: Obat Alergi Antihistamin: Penggunaan, Dosis, Aturan Pakai, dan Efek Samping
Dosis Obat SSRI
Foto: Obat-obatan (Orami Photo Stocks)
Obat SSRI umumnya tersedia dalam bentuk tablet minum (oral).
Saat pertama kali diberikan, dokter mungkin meresepkan obat SSRI dengan dosis rendah untuk mengatasi gejala depresi dan kondisi terkait lainnya.
Butuh waktu sekitar 2-4 minggu sampai efek baik obat ini terasa. Namun, jika setelah 4-6 minggu gejala tidak kunjung membaik, sebaiknya konsultasikan kembali dengan psikiater.
Dokter mungkin merekomendasikan dosis yang lebih tinggi atau mencoba alternatif obat antidepresan lainnya sesuai dengan kondisi Moms.
Baca Juga: Aspilet Obat Pengencer Darah, Ini Manfaat, Dosis, dan Efek Sampingnya
Kemungkinan Efek Samping dari Obat SSRI
Foto: Sakit Perut (Orami Photo Stocks)
Sebenarnya, obat SSRI jarang menimbulkan masalah selama dikonsumsi sesuai dosis dan aturannya.
Namun, pengobatan medis kerap tidak lepas dari risiko atau efek samping.
Berikut kemungkinan efek samping obat antidepresan SSRI:
- Sakit kepala
- Susah tidur (insomnia)
- Mengantuk
- Diare
- Kelelahan
- Mual
- Mulut kering
- Berat badan bertambah
- Mudah berkeringat
- Ruam kulit
- Disfungsi seksual
- Hasrat seksual berkurang
- Merasa gugup
- Penglihatan kabur
- Nyeri pada persendian atau otot
Jika muncul satu atau lebih efek samping selama minum obat ini, Moms perlu berkonsultasi lebih lanjut dengan dokter, ya.
Dokter mungkin akan mengurangi dosis obat atau melakukan perawatan lain agar efek samping bisa hilang.
Baca Juga: Mengenal Seasonal Affective Disorder, Kondisi Depresi yang Datang saat Musim Dingin
Perhatikan Ini Saat Minum SSRI
Foto: Kebingungan (Orami Photo Stocks)
Orang dengan penyakit atau kondisi berikut ini perlu lebih berhati-hati saat minum obat SSRI:
- Epilepsi (hentikan obat SSRI bila kejang parah dan sering terjadi)
- Penyakit jantung
- Diabetes
- Glaukoma
- Gangguan perdarahan, terutama di saluran pencernaan
- Perdarahan
- Gangguan fungsi hati
- Gangguan fungsi ginjal
- Sedang hamil
- Sedang menyusui
SSRI juga sebaiknya hati-hati saat diminum oleh pasien yang menjalani terapi elektrokonvulsif, biasanya dipakai sebagai pengobatan untuk gangguan jiwa.
Hindari juga minum obat ini sebelum atau selama mengemudi kendaraan, ya, Moms.
Jika ada pertanyaan lebih lanjut terkait obat ini, sebaiknya hubungi dokter.
- http://pionas.pom.go.id/ioni/bab-4-sistem-saraf-pusat/43-depresi/432-selective-serotonin-re-uptake-inhibitor-ssri-dan
- https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/depression/in-depth/ssris/art-20044825
- https://www.webmd.com/depression/ssris-myths-and-facts-about-antidepressants
- https://www.healthline.com/health/depression/selective-serotonin-reuptake-inhibitors-ssris
- https://www.fda.gov/drugs/information-drug-class/selective-serotonin-reuptake-inhibitors-ssris-information
- https://www.nhs.uk/mental-health/talking-therapies-medicine-treatments/medicines-and-psychiatry/ssri-antidepressants/overview/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.