Naproxen (Obat Radang Sendi): Fungsi, Dosis, Penggunaan, dan Efek Samping
Selain menggunakan krim atau salep, obat minum seperti naproxen juga diperlukan untuk mengatasi radang sendi.
Sendi yang terasa nyeri tak bisa dianggap remeh, Moms.
Hal ini bisa mengacu gangguan kesehatan tulang yang lebih serius.
Untuk itu, minum obat diperlukan sebagai salah satu cara mengatasinya.
Mari ketahui lebih lanjut fungsi, dosis, dan efek samping dari naproxen!
Fungsi Naproxen
Foto: Orami Photo Stocks
Obat ini dikenal sebagai obat antiradang nonsteroid (NSAID).
Bekerja dengan menghalangi produksi zat alami tertentu yang menyebabkan peradangan di tubuh, khususnya persendian atau otot.
Mengutip dalam National Health Services, naproxen adalah obat yang berfungsi mengurangi peradangan dan nyeri pada persendian dan otot.
Ini juga kerap digunakan untuk mengobati penyakit sendi, seperti:
- Osteoarthritis
- Asam urat
- Sakit kepala
- Nyeri haid atau menstruasi
Selain itu, manfaat obat minum ini bisa mengatasi sakit punggung, keseleo, dan ketegangan pada tulang.
Ini juga membantu meringankan gejala ankylosing spondylitis, yang menjadi jenis radang sendi yang menyerang persendian di tulang belakang.
Meski begitu, obat ini tidak menyembuhkan radang sendi secara menyeluruh.
Ini hanya akan membantu menurunkan gejala.
Obat ini tersedia dalam bentuk tablet atau sebagai sirup yang perlu diminum.
Diperlukan konsultasi dokter untuk menggunakan obat ini karena membutuhkan resep khusus.
Baca Juga: Obat Alergi Antihistamin: Penggunaan, Dosis, Aturan Pakai, dan Efek Samping
Dosis Obat Naproxen
Foto: Orami Photo Stocks
Mengutip Mayo Clinic, produk ini tersedia dalam berbagai jenis, yaitu:
- Tablet dengan enterik
- Tablet biasa
- Obat suspensi
- Tablet lepas lambat
- Kapsul isi cairan
Untuk dosis dan aturan umum, tentu akan berbeda pada setiap orang.
Biasanya, dosis yang menjadi acuan berdasarkan gejala dan penyakit yang diderita.
Berikut dosis dari naproxen pada setiap penyakit:
Penyakit Sendi
500mg hingga 1.000mg sehari dalam 1 atau 2 dosis
Otot, Gangguan Tulang, dan Nyeri
500mg pada awalnya, kemudian 250mg setiap 6 hingga 8 jam sesuai kebutuhan
Serangan Asam Urat
750mg, lalu 250mg setiap 8 jam hingga gejala mereda
Baca Juga: 12 Obat Flu untuk Ibu Hamil, Mudah Dibeli di Apotek
Dosis biasanya lebih rendah untuk orang tua dan mereka dengan masalah jantung, hati, atau ginjal.
Biasanya, berat badan dan juga menjadi acuan untuk menentukan dosis yang tepat.
Adapun dosis lain dari naproxen untuk mengatasi kram akibat menstruasi pada wanita, yakni:
Pada Hari Pertama
Minum 2 tablet saat rasa sakit dimulai.
Kemudian, setelah 6 hingga 8 jam minum 1 tablet lagi, jika diperlukan.
Pada Hari Kedua dan Berikutnya
Minum 1 tablet setiap 6 hingga 8 jam, jika diperlukan.
Hindari minum lebih dari 3 tablet dalam 24 jam untuk mengatasi nyeri haid.
Naproxen hanya dapat dikonsumsi oleh anak-anak jika memang diresepkan khusus oleh dokter.
Tata Cara Minum Obat
Foto: Orami Photo Stock
Minum obat naproxen dengan cara diminum, seperti yang diarahkan oleh dokter.
Naproxen dengan resep tersedia dalam 2 tablet berbeda, yakni tablet effervescent dan gastro-resistant.
Berikut ini tata cara minum obat naproxen berdasarkan jenisnya, antara lain:
- Tablet gastro-resistant
Tablet gastro-resistant memiliki lapisan untuk melindunginya agar tidak dipecah oleh asam di perut.
Karenanya, obat akan dilepaskan lebih jauh ke usus pencernaan.
Jika Moms mengonsumsi tablet naproxen jenis ini, telanlah utuh dengan makanan atau setelahnya.
Jangan menghancurkan atau mengunyahnya karena dapat mempengaruhi cara kerja obat tersebut.
- Tablet effervescent
Tablet effervescent perlu dilarutkan dalam air sebelum meminumnya.
Jika Moms menggunakan tablet jenis ini, larutkan 1 hingga 2 tablet dalam segelas (150ml) air dan segera minum.
Beda halnya untuk dosis 3 tablet, perlu dilarutkan dalam 300ml.
Untuk memastikan tidak ada obat yang tersisa, bilas gelas kosong dengan sedikit air dan segera minum.
Obat ini bisa dikonsumsi dengan makanan atau setelahnya, ya.
Baca Juga: Mengenal Kondisi Penyempitan Tulang Belakang dari Gejala hingga Cara Mengobatinya
Efek Samping Naproxen
Foto: Orami Photo Stock
Seperti obat pada umumnya, ini juga bisa mengakibatkan efek samping.
Efek samping naproxen yang umum terjadi meliputi:
- Merasa gelisah
- Sakit kepala
- Perubahan penglihatan
- Kelelahan dan merasa mengantuk
- Ruam kulit
Segea beritahu dokter jika memiliki efek samping yang serius, termasuk:
- Kulit mudah memar atau berdarah
- Sulit atau nyeri menelan
- Telinga berdenging
- Perubahan jumlah urine
- Leher kaku
- Kaki atau pergelangan kaki bengkak
Obat ini juga berisiko dapat meningkatkan tekanan darah.
Periksa tensi secara teratur dan waspada jika efek samping naproxen membuat tekanan darah menjadi tinggi.
Baca Juga: Kenali Manfaat Buah Jeruju, Obat Cacing Hingga Atasi Batuk
Peringatan Penting sebelum Konsumsi
Foto: Orami Photo Stock
Naproxen juga dapat menyebabkan pendarahan lambung atau usus, yang bisa berakibat fatal.
Kondisi ini terjadi tanpa peringatan saat menggunakan obat ini, terutama pada orang dewasa yang lebih tua.
Melansir drugs.com, hindari mengonsumsi obat ini apabila ada alergi sebelumnya.
Hal ini juga berlaku jika pernah mengalami serangan asma atau reaksi alergi parah setelah mengonsumsi aspirin atau NSAID.
Ini juga tidak dianjurkan dikonsumsi saat hamil ataupun menyusui, terutama usia kehamilan 30 minggu atau lebih.
Diketahui, ini dapat berisiko membuat cacat lahir, khususnya kerusakan pada jantung dan pembuluh darah bayi.
Pada kasus yang ekstrem, kondisi ini dapat membuat keguguran pada calon bayi.
Tanyakan kepada dokter sebelum memberikan naproxen kepada anak di bawah usia 12 tahun, ya.
Hindari mengonsumsi naproxen tanpa resep dan rekomendasi dari dokter yang menangani, Moms!
- https://www.nhs.uk/medicines/naproxen/
- https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/naproxen-oral-route/description/drg-20069820
- https://www.drugs.com/naproxen.html
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.