Tambah Anak Sekarang atau Tunda Dulu Ya?
Tak terasa, si Kecil sebentar lagi masuk fase prasekolah. Melihatnya perkembangannya yang pesat, kini ia lebih pintar dan mandiri dibandingkan tahun sebelumnya, mungkin membuat Moms berpikir sudah saatnya untuk tambah anak.
Di sisi lain, Moms juga memiliki keraguan. Sepertinya baru kemarin selesai melewati “kehebohan” mengurus bayi baru lahir, sanggupkah Moms melakukan semua itu lagi?
Memikirkan bahwa setiap hari Moms akan begadang, kurang tidur, menyusui, tidak dapat bebas berkegiatan, sepertinya malah mendorong Moms untuk menunda dulu keinginan menambah momongan.
Tapi, mau sampai kapan menundanya?
Untuk sebagian orang, bagian tersulit dari memiliki anak kedua adalah menerima kenyataan bahwa sebagian besar waktu dan energi mereka akan digunakan untuk mengurus anak-anak. Hal itu disampaikan oleh Edward Christophersen, PhD, psikolog di Children’s Mercy Hospital di Kansas City, Missouri yang juga dosen pediatri di Kansas School of Medicine.
Menurut Christophersen, saat masih menjadi orang tua dari satu anak, Moms dan Dads masih mempunyai sedikit kebebasan dan kemudahan untuk melakoni gaya hidup sebelum punya anak.
Moms dan Dads masih bisa punya me time dan pergi jalan-jalan bertiga pun masih terasa ringan dan menyenangkan.
Keadaan menjadi berbeda setelah pasangan memiliki anak kedua dan seterusnya. Bisa dibilang sebagian besar waktu dan energi Moms dan Dads tercurah untuk anak. Sisanya habis untuk bekerja dan sedikit untuk beristirahat.
Mencari waktu untuk berduaan pun sulit. Ingin traveling bersama anak-anak, tapi, makan di restoran saja repotnya minta ampun. Kecemasan seperti ini yang menurut Christophersen membuat banyak pasangan kemudian memutuskan untuk menunda tambah anak.
Tak bisa dipungkiri, memang harus ada persiapan tambah anak sebelum Moms dan Dads memutuskan memiliki momongan lagi. Berikut sejumlah hal yang dapat membantu Moms dan Dads dalam mengambil keputusan penting tersebut.
Baca Juga: Ini 7 Hal yang Harus Kita Persiapkan Sebelum Hamil Anak Kedua
1. Waktu yang Tepat
Saran dari Claire Brummel, relationship coach di Feminine 1st ini dapat Moms coba. Buatlah keputusan tambah anak saat Moms berada dalam keadaan paling nyaman dengan diri sendiri maupun kehidupan Moms.
Misalnya, Moms menikmati pekerjaan yang dimiliki, mampu merawat diri dengan baik, dan mempunyai hubungan yang membahagiakan dengan Dads.
Dengan demikian, Moms dapat mengambil keputusan secara jernih sekaligus menimbang apakah menambah anak adalah keputusan yang realistis.
2. Bicarakan dengan Pasangan
Moms mungkin sudah sering mengutarakan tentang anak kedua dengan Dads. Tetapi, apakah Moms dan Dads sudah pernah membicarakan hal ini secara serius?
Pilihlah satu waktu untuk benar-benar membahas perihal ini, mulai dari kesiapan Moms dan Dads, kondisi finansial, pembagian peran mengurus anak, dan sebagainya.
Satu hal yang perlu diingat, keputusan tambah anak sebaiknya disepakati oleh Moms dan Dads, bukan oleh satu pihak saja.
Baca Juga: 5 Kesalahan yang Jadi Penyebab Susah Hamil Anak Kedua
3. Alasan Utama Tambah Anak
Pastikan membahas tentang ini saat berdiskusi dengan Dads ya, Moms. Jangan sampai Moms memutuskan untuk tambah anak karena terpengaruh oleh omongan orang lain.
Dengan memahami alasan utama Moms dan Dads ingin hamil anak kedua, proses menjadi orang tua dari dua anak pun dapat dijalani dengan lebih percaya diri.
Itulah beberapa hal yang bisa Moms jadikan pertimbangan sebelum menambah momongan. Jadi, pikirkan dulu matang-matang sebelum menambah momongan ya Moms
(AN/AND)
Foto: Pexels.com
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.