Kandungan Gizi dan Manfaat Tepung Tapioka, Beda dengan Tepung Singkong Biasa
Ketika makan snack, Moms mungkin menemukan bahan tapioka pada label kemasannya.
Banyak yang mengira bahwa tapioka itu sama dengan tepung singkong yang tentunya terbuat dari singkong.
Padahal, tapioka dan tepung singkong itu berbeda, lho!
Hal ini tak hanya dilihat dari bahan utama pembuatannya, kandungan nutrisi di dalamnya juga ternyata tidak sama.
Yuk, pelajari jenis tepung ini agar tidak lagi salah memahaminya!
Apa Itu Tepung Tapioka?
Tapioka adalah tepung yang dibuat dari ekstraksi akar singkong.
Banyak yang menyebut tepung ini sebagai tepung aci.
Meski sama-sama dibuat dari singkong, tepung ini berbeda dengan tepung singkong.
Perbedaannya bisa dilihat dari bahan dasar tepung, yakni perasan akar singkong untuk tapioka.
Sementara tepung singkong menggunakan bagian lain dari tanaman singkong.
Di samping itu, proses pembuatan dan kandungan nutrisi kedua tepung ini juga berbeda, mengingat bahan dasarnya yang tidak sama.
Tepung dari akar singkong ini cukup populer karena bebas gluten (protein dalam gandum dan biji-bijian).
Oleh karena itu, tepung ini sering dijadikan sebagai pengganti gandum bagi orang yang memiliki intoleransi terhadap gluten.
Baca Juga: 5 Resep Getuk Singkong, Ada Getuk Lumer!
Proses Pembuatan Tepung Tapioka
Produksi tepung tapioka bervariasi, namun umumnya melibatkan proes pemerasan cairan tepung dari akar singkong tanah.
Setelah cairan tepung keluar, air dibiarkan menguap.
Begitu semua air menguap, bubuk tapioka halus akan tertinggal.
Selanjutnya, bubuk tersebut diolah menjadi bentuk yang disukai, seperti serbuk atau mutiara.
Tepung tapioka nantinya bisa digunakan sebagai bahan tambahan untuk membuat beragam makanan, seperti:
Baca Juga: Ketahui Jumlah Kalori Bakso Sapi, Bakso Aci, Bakso Ikan dan Bakso Goreng Sebelum Menyantapnya
Zat Gizi dan Manfaat Tepung Tapioka
Menurut situs Panganku yang dikelola oleh Kemenkes RI, tepung tapioka mengandung berbagai zat gizi berupa:
- Air: 9,1 gram
- Energi: 363 Kal
- Protein: 1,1 gram
- Lemak: 0,5 gram
- Karbohidrat: 88,2 gram
- Serat: 0,9 gram
- Kalsium: 84 mg
- Fosfor: 125 mg
- Zat besi: 1,0 mg
- Natrium: 1 mg
- Kalium: 7,1 mg
- Zink: 0,1 mg
- Thiamin (Vitamin B1): 0,04 mg
- Niasin (Vitamin B3): 0,4 mg
Baca Juga: Kenali Tepung Gasol, Cocok untuk Bahan MPASI Organik
Tapioka tidak memiliki banyak manfaat kesehatan, tetapi jenis tepung ini bebas biji-bijian dan gluten.
Ini cocok untuk orang dengan masalah kesehatan tertentu, seperti orang yang alergi gluten sehingga tidak bisa mengonsumsi gandum dan biji-bijian.
Karena itulah, tepung tapioka bisa jadi pilihan yang cocok untuk menggantikan produk berbahan dasar gandum atau jagung.
Misalnya, tepung ini bisa digunakan untuk memanggang dan memasak atau sebagai pengental dalam sup.
Meskipun nutrisinya tidak begitu melimpah, Moms tetap bisa mengakalinya.
Cobalah untuk mencampurnya dengan tepung lain, seperti tepung almond atau tepung kelapa, untuk menambah jumlah nutrisinya.
Di samping itu, tapioka juga dapat menurunkan kadar gula darah setelah makan, meningkatkan metabolisme glukosa dan insulin, hingga meningkatkan rasa kenyang.
Ini semua adalah faktor yang berkontribusi pada kesehatan metabolisme yang lebih baik, seperti ditunjukkan dalam studi pada jurnal Advances in Nutrition.
Baca Juga: 3 Perbedaan Tepung Sagu dan Tapioka, serta Pilihan Alternatifnya
Perhatian Menggunakan Tepung Tapioka
Meskipun aman dikonsumsi, ada beberapa kondisi yang membuat tepung ini tidak baik untuk kesehatan tubuh, di antaranya:
1. Keracunan Akibat Proses Pembuatan yang Tidak Tepat
Akar singkong secara alami mengandung senyawa beracun yang disebut linamarin.
Senyawa tersebut dapat diubah menjadi hidrogen sianida dalam tubuh dan menyebabkan keracunan sianida.
Menelan akar singkong yang diproses tidak tepat kerap dikaitkan dengan keracunan sianida, penyakit lumpuh yang disebut konzo, bahkan kematian, menurut Food and Nutrition Bulletin.
Faktanya, telah terjadi wabah konzo di negara-negara Afrika yang mengandalkan pola makan singkong pahit yang diproses secara tidak memadai, seperti selama perang atau kekeringan.
Namun, ada beberapa cara untuk menghilangkan linamarin selama pemrosesan dan pemasakan.
Tapioka yang diproduksi secara komersial umumnya tidak mengandung kadar linamarin yang berbahaya, sehingga aman untuk dikonsumsi.
Baca Juga: Daun Singkong untuk Ibu Hamil, Amankah Dikonsumsi?
2. Alergi Singkong
Tidak banyak kasus reaksi alergi terhadap singkong atau tapioka yang didokumentasikan.
Namun, orang yang alergi terhadap lateks dapat mengalami reaksi alergi akibat mengonsumsi singkong.
Itu artinya, tubuh salah mengira senyawa dalam singkong sebagai alergen dalam lateks, sehingga bisa menyebabkan reaksi alergi.
Biasanya, reaksi alergi ini ditunjukkan dengan ruam gatal di kulit, pembengkakan pada tubuh, dan pada kasus parah menyebabkan sesak napas.
Bila Moms atau anggota keluarga mengalami alergi, segera periksa ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Baca Juga: 5 Resep Oblok-Oblok Daun Singkong, Dijamin Bikin Nambah!
Jadi, mulai sekarang jangan lagi keliru memahami tepung tapioka dengan jenis tepung lainnya, ya! Memilih jenis tepung yang tepat tentu akan membuat rasa masakan jadi pas dan nikmat disantap.
- https://www.webmd.com/diet/tapioca-health-benefits-nutrition-uses
- https://www.healthline.com/nutrition/tapioca#TOC_TITLE_HDR_3
- https://en.wikipedia.org/wiki/Tapioca
- https://www.panganku.org/id-ID/view
- https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/24228189/
- https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/16619750/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.