Terlalu Banyak Minum Bubble Tea, Perempuan Ini Harus Masuk UGD
Tren minuman bubble tea nampaknya tidak pernah usai. Sampai sekarang, minuman ini masih banyak diminati dan dikonsumsi dari berbagai kalangan.
Mutiara yang terbuat dari tepung tapioka ini memiliki bentuk bulat dan tekstur kenyal, rasanya memang pas bila dinikmati dengan segarnya teh susu.
Namun, semua makanan dan minuman pun akan menimbulkan risiko kesehatan jika dikonsumsi secara berlebihan. Seperti yang terjadi pada seorang perempuan di Tiongkok ini.
Seorang gadis berusia 14 tahun di provinsi Zhejiang, Tiongkok, dirawat di ruang gawat darurat rumah sakit setempat pada 28 Mei 2019 setelah mengeluh sakit perut dan kesulitan makan makanan dan buang air besar.
Setelah menjalani CT scan pada area perutnya, dokter menemukan bahwa perut, usus, dan anusnya dilapisi dengan mutiara bubble tea yang tidak tercerna.
Baca Juga: 6 Ragam Manfaat Jahe Untuk Kesehatan
Mengutip World of Buzz, menurut laporan Sin Chew, para dokter yang terkejut menanyai gadis itu mengenai konsumsi terakhir kali, dan gadis tersebut menjawab bahwa terakhir ia minum bubble tea yaitu 5 hari yang lalu.
Foto: World of Buzz
Namun, pihak yang merawat gadis itu mengatakan bahwa jumlah mutiara yang ditemukan di perutnya tidak mungkin terakumulasi hanya dalam satu hari. Dengan kata lain, ada kecenderungan ia berbohong untuk menyembunyikan kebiasaan meminum bubble tea.
Sebagai bentuk penanganan, gadis tersebut diberi obat pencahar untuk membantu mengeluarkan mutiara yang menempel di tubuhnya.
He Yuling, direktur Rumah Sakit Rakyat Kota Zhuji, menambahkan bahwa mutiara yang terbuat dari tepung tapioka tidak mudah dicerna.
Selain itu, beberapa pedagang menambahkan zat pengental pada mutiara untuk membuatnya lebih kenyal, tetapi ini dapat menyebabkan efek yang lebih berbahaya bagi sistem pencernaan jika dikonsumsi dalam jumlah besar.
Bubble Tea: Makanan yang Sulit Dicerna
Selain tepung tapioka, ada daftar makanan lain yang susah dicerna. Karenanya, penting untuk memerhatikan jumlah asupan agar tidak menimbulkan masalah pencernaan.
Beberapa makanan yang sulit dicerna mengandung kadar serat yang tinggi, seperti sayur dan buah. Meskipun memang menyehatkan, namun ada beberapa kondisi kesehatan yang membuat seseorang sebaiknya tidak mengonsumsi makanan tinggi serat.
Berikut daftar makanan yang sulit dicerna, dikutip dari Livestrong.
Baca Juga: 7 Makanan Mengandung Serat yang Baik Untuk Balita
1. Produk Gandum, Barley, dan Rye
Gandum mengandung gluten, yang merupakan protein yang sulit dicerna bagi beberapa orang. Makanan yang mengandung biji-bijian ini dapat mencakup pasta, roti, dan sereal, bahkan bir.
Sensitivitas terhadap gluten menyebabkan gejala seperti kekurangan energi, kelelahan mental, kembung, diare dan kram perut.
Tetapi, dengan menerapkan pola makan bebas gluten dapat menyebabkan kekurangan gizi.
Colorado State University Extension menyarankan untuk makan makanan bebas gluten seperti susu, yogurt, keju, telur, daging, unggas, ikan, buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan dan biji-bijian bebas gluten.
Ini dapat membantu mereka yang memiliki sensitivitas terhadap gluten menjaga nutrisi yang cukup.
2. Susu dan Produk Susu
Laktosa, yang juga disebut gula susu, menimbulkan masalah pencernaan bagi sebagian orang dewasa. Selama proses pencernaan, enzim yang disebut laktase memecah laktosa menjadi gula sederhana yang dapat diserap tubuh.
"Produksi laktase mulai melambat pada usia 2 tahun. Tanpa cukup laktase, laktosa yang tidak tercerna masuk ke usus besar Anda, tempat fermentasi bakteri menghasilkan gas, kembung dan kram perut," jelas Dr. Dennis O'Neil dari Palomar College.
Untuk mengatasi gejala intoleransi laktosa, hindari makanan seperti susu, keju lunak, mentega, es krim, serta makanan kemasan yang mengandung laktosa seperti sayuran krim, kentang tumbuk instan, puding, kue, dan cokelat.
Baca Juga: 4 Fakta Tentang Susu Formula Bayi
3. Makanan yang Menyebabkan Refluks Asam
Saat makan, makanan mengalir turun dari kerongkongan ke perut. Namun ada juga beberapa makanan yang menyebabkan kesulitan pencernaan karena melemahkan sphincter esofagus bagian bawah, juga disebut LES.
LES terletak di bagian bawah kerongkongan, fungsinya untuk mencegah refluks asam, suatu kondisi ketika makanan dan asam lambung kembali naik dari lambung ke kerongkongan.
Menurut UC Davis Health System, gejala refluks asam termasuk mulas, pita suara meradang, batuk kronis dan rasa sakit yang meniru nyeri dada yang terkait dengan masalah jantung.
Makanan yang perlu dihindari karena dapat melemahkan atau mengendurkan LES termasuk lemak, makanan yang digoreng, buah jeruk, tomat, cokelat, bawang putih, bawang, makanan pedas dan minuman berkafein.
4. Makanan Serat Larut Air (Soluble Fiber)
Makanan berserat larut seperti kacang-kacangan, oat, apel, buah jeruk, dan sayuran sulit dicerna di usus kecil. Ini karena usus kecil tidak memiliki enzim yang dibutuhkan untuk mencerna serat tersebut.
Dampaknya, makanan ini masuk ke usus besar tanpa dicerna terlebih dahulu. Selanjutnya dicerna dan diserap oleh bakteri penghasil gas.
The Wellness Corner di Towson University menyebutkan, mengonsumsi sejumlah besar makanan yang mengandung serat larut menghasilkan gas pada usus dan kembung.
Nah, itulah beberapa makanan yang ternyata cukup sulit dicerna tubuh. Sebaiknya batasi konsumsi makanan-makanan itu ya Moms.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.