26 Februari 2020

Tips Mengencangkan Vagina, Salah Satunya Vaginal Rejuvenation

Vagina yang kencang membuat hubungan dengan suami makin romantis
Tips Mengencangkan Vagina, Salah Satunya Vaginal Rejuvenation

Foto: Shutterstock.com

Sebagian besar wanita tetap menjaga dan merawat tubuh. Tidak hanya perawatan wajah, rambut, atau kulit, tetapi termasuk bagian tubuh lain, salah satunya vagina.

Merawat vagina tentu penting dilakukan. Selain agar terhindar dari masalah kesehatan seperti bacterial vaginosis, banyak wanita, terutama yang sudah melahirkan, melakukan pengencangan vagina.

Lalu, seperti apa tips mengencangkan vagina yang bisa dilakukan?

Pengencangan vagina tidak hanya membuat vagina kembali "rapat", tetapi juga dapat meningkatkan kualitas hubungan intim dengan suami. Sehingga Moms dan suami juga semakin mesra.

Baca Juga: Tak Perlu Khawatir Miss V Jadi Kendur Setelah Melahirkan, Ini 4 Cara Kencangkan Kembali Vagina

Penyebab Otot Vagina Mengendur

tips mengencangkan vagina-1
Foto: tips mengencangkan vagina-1

Foto: Orami Photo Stock

Proses melahirkan adalah salah satu penyebab otot vagina dapat mengendur. Dampaknya, akan melemahkan otot seiring waktu.

Menurut dr. Risa Crisanti, Sp.BP-RE, Dokter Spesialis Bedah Plastik Rekonstruksi dan Estetik, ada beberapa faktor penyebab dari mengendurnya vagina.

  • Berkurangnya elastisitas otot vagina akibat multipara (melahirkan banyak anak lewat vagina)
  • Proses melahirkan yang traumatik
  • Usia yang menua
  • Gangguan hormonal dan obesitas.
  • Pada wanita yang vaginanya longgar dan lemah, meski telah melakukan Kegel exercise tidak ada perubahan.

Mengutip International Journal of Women's Dermatology, kondisi seperti sindrom relaksasi vagina atau kelonggaran vulvovaginal karena persalinan normal atau penuaan alami, bisa berdampak pada hal seksualitas dan kesejahteraan wanita.

Baca Juga: 5 Gerakan Yoga untuk Mengencangkan Vagina, Seperti Apa Ya?

Tips Mengencangkan Vagina

tips mengencangkan vagina-2
Foto: tips mengencangkan vagina-2

Foto: Orami Photo Stock

Selain disebabkan oleh melahirkan beberapa anak secara normal, beberapa memiliki otot-otot vagina yang melemah pada masa menopause. Moms perlu mengetahui seperti apa tips mengencangkan vagina yang bisa dilakukan.

1. Senam Kegel

Senam kegel, yang terkadang dengan bobot kegel, dapat membantu memperkuat dasar panggul. Ini menjadi salah satu tips mengencangkan vagina yang banyak dilakukan.

Moms dapat merasakan manfaat kesehatan dari melakukan senam kegel, dan senam ini sangat dianjurkan dilakukan selama kehamilan dan setelah melahirkan, untuk membantu memperkuat dasar panggul.

2. Terapi Fisik Dasar Panggul

Terapi fisik dasar panggul (pelvic floor physical therapy) juga bisa menjadi tips untuk membantu mengencangkan vagina. Dalam terapi ini, Moms perlu bekerja sama dengan seorang profesional untuk melatih dasar panggul.

Terapi fisik dasar panggul membuat otot-otot dasar panggul, termasuk vaginismus (di mana otot berkontraksi atau kejang), disfungsi dasar panggul, dan endometriosis.

3. Vaginal Rejuvenation

Mengutip American Society of Plastic Surgeons, vaginal rejuvenation atau peremajaan vagina mencakup beberapa prosedur berbeda. Di antaranya prosedur operasi vaginoplasty, hymenoplasty (operasi membentuk selaput dara), dan labiaplasty.

Baca Juga: Gangguan pada Vagina, Menghambat Kehamilan?

Ragam Vaginal Rejuvenation

vaginal rejuvenation
Foto: vaginal rejuvenation (Orami Photo Stocks)

Foto: Orami Photo Stock

Untuk mengembalikan kekencangan vagina, Moms dapat melakukan vaginal rejuvenation dengan operasi vaginoplasty, hymenoplasty, dan labiaplasty. Cari tahu informasi lebih lengkapnya berikut ini.

1. Vaginoplasty

Menurut dr. Risa, vaginoplasty dilakukan dengan membuat sayatan bukaan di selaput lendir dinding belakang vagina, untuk mencapai otot-otot dinding vagina. Kemudian otot-otot tersebut akan diiris, dikencangkan dan dijahit dengan benang yang dapat diserap oleh tubuh.

Kelebihan otot, jaringan lunak, dan jaringan selaput lendir akan dibuang, sayatan bukaan kemudian ditutup dan dijahit kembali dengan benang yang dapat diserap alami. Bekas luka operasi tidak akan terlihat, karena berada di dalam rongga vagina.

"Vaginoplasty dapat dilakukan pada semua orang dalam kondisi sehat dengan keluhan vagina longgar, tanpa disertai keluhan lain. Tetapi, sebaiknya berkonsultasi dulu dengan dokter bedah plastik dan pasangan, agar hasil operasi ini optimal dan memuaskan pasangan," jelasnya.

Sebagai catatan, aktivitas seksual baru dibolehkan setelah 4-6 minggu usai operasi, agar luka operasi di lubang vagina benar-benar kering, proses penyembuhan luka tidak terganggu, dan mencegah risiko infeksi luka operasi.

2. Hymenoplasty

Hymenoplasty merupakan operasi membentuk selaput dara (hymen). Prosedur ini secara umum dapat dilakukan dalam waktu kurang lebih satu jam, tergantung tingkat kesulitannya.

"Prinsip hymenoplasty yakni memperbaiki selaput dara yang robek agar kembali seperti semula dengan cara menyambung robekan dengan teknik operasi, dan diharapkan bisa kembali seperti semula lagi," tutur dr. Risa.

Penyembuhan usai prosedur ini dapat berlangsung dalam 1-6 minggu dan waktu berhubungan intim dilakukan dalam waktu 6 minggu - 3 bulan setelah pembedahan.

"Hal yang perlu diperhatikan setelah melakukan operasi ini adalah jangan melakukan aktivitas ekstrim seperti memanjat, senam lantai, atau kegiatan yang membuat selangkangan teregang, selama 6 minggu," jelas dr. Risa.

Selain itu, ia juga mengingatkan penting untuk menjaga kebersihan organ intim setiap hari agar terhindar dari resiko infeksi.

3. Labiaplasty

Terakhir, adalah labiaplasty, yang merupakan suatu prosedur operasi yang dilakukan pada labia minora (bibir kemaluan) organ intim wanita.

"Operasi ini biasanya dilakukan untuk membentuk atau memperbaiki labia minora menjadi lebih rapi dan simetris kanan dan kiri. Dengan melakukan tindakan ini, bentuk dari bibir vagina atau labia yang bermasalah karena dampak kegemukan, penuaan, dan melahirkan bisa diperbaiki," kata dr. Risa.

Ada 2 kondisi yang menyebabkan wanita ingin melakukan prosedur ini:

  1. Kondisi kelainan bentuk genitalia bawaan (cacat bawaan), merupakan indikasi rekonstruksi
  2. Kondisi normal yang dirasa tidak sesuai, dan ingin penampakan atau tampilan yang lebih baik lagi, merupakan indikasi estetik

Namun, dr. Risa memperingatkan, sebaiknya operasi ini tidak dilakukan pada saat menstruasi (datang bulan), pada wanita dengan infeksi kelamin atau penderita keganasan, dan wanita yang merokok.

Baca Juga: Adakah Cara untuk Mencegah Radang Panggul?

Emsella, Kencangkan Otot Vagina dalam Sekali Pemakaian

tcb_equip_emsella.png
Foto: tcb_equip_emsella.png (dok. The Clinic Beautylosophy)

Dalam melakukan vaginal rejuvenation, ada salah satu alat yang bisa digunakan untuk mengencangkan otot organ intim wanita bagian dalam, yaitu Emsella.

Produk Emsella cocok digunakan terutama bagi para wanita yang baru melahirkan, dan oleh mereka yang punya inkontinensia urin (tidak dapat mengontrol buang air kecil). Alat ini juga mudah dan aman digunakan.

Untuk wanita yang mengalami masalah pengenduran otot organ intim, hanya butuh untuk duduk di atas kursi Emsella tersebut. Selama 30 menit, kursi Emsella bisa memperbaiki masalah otot di sekitar pelvis.

Untuk hasilnya, Moms bisa langsung merasakan manfaat dan hasilnya bahkan setelah 1 kali melakukan perawatan. Jika ingin mendapatkan hasil yang lebih maksimal, dapat dilakukan pengulangan perawatan.

Penggunaan Emsella pas digunakan, terutama bagi Moms yang ingin memiliki organ intim kencang bak remaja tanpa melakukan tindakan operasi untuk mengencangkan kembali otot vagina.

Nah, untuk informasi lebih lanjut Moms bisa menghubungi The Clinic Beautylosophy melalui www.theclinicindonesia.com bila tertarik untuk melakukan perawatan dengan Emsella.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.