Penyebab Vagina Terasa Geli dan Tidak Nyaman, Wajib Tahu!
Vagina terasa geli kadang dapat sangat mengganggu.
Terlebih jika disertai juga dengan sensasi kesemutan dan bergetar di dalam atau sekitar vagina.
Sensasi tersebut bisa datang dan pergi, dengan intensitas yang bervariasi.
Pada kebanyakan kasus, vagina terasa geli tidak perlu dikhawatirkan.
Merasakan sedikit getaran tak terduga di vagina bisa menjadi pengalaman yang normal.
Namun, ada beberapa hal yang bisa jadi penyebabnya.
Yuk, ketahui lebih lanjut!
Baca Juga: 10 Kesalahpahaman Tentang Kesehatan Organ Intim yang Masih Banyak Dipercaya
Penyebab Vagina Terasa Geli
Penyebab vagina terasa geli sebenarnya tidak selalu jelas.
Bagi banyak orang, sensasi itu datang dan pergi secara sporadis.
Akibatnya, seseorang mungkin ragu untuk melaporkannya ke dokter atau mendiskusikannya dengan orang lain.
Ini mungkin menjadi salah satu alasan kuat mengapa penelitian mengenai sensasi vagina ini masih kurang.
Meskipun demikian, beberapa kemungkinan penyebab sensasi geli dan bergetar di dalam atau di sekitar vagina adalah:
1. Disfungsi Dasar Panggul
Dasar panggul adalah lapisan otot dan ligamen yang menghubungkan tulang panggul dengan dasar tulang belakang.
Ini mendukung berbagai organ dan struktur, termasuk rektum dan kandung kemih.
Pada wanita, otot dasar panggul juga menopang rahim dan mengelilingi vagina.
Istilah disfungsi dasar panggul menggambarkan penurunan kontrol otot-otot dasar panggul.
Orang dengan kondisi ini mungkin memiliki otot dasar panggul yang lemah atau kencang.
Kondisi ini cukup umum terjadi, menurut studi yang diterbitkan di jurnal Obstetrics & Gynecology pada 2014.
Sekitar 1 dari 4 wanita dewasa di Amerika Serikat mengalami setidaknya 1 kali.
Disfungsi dasar panggul dapat menyebabkan berbagai gejala, termasuk kejang otot.
Ketika otot-otot dasar panggul kejang, ini mungkin terasa seperti ada getaran dan sensasi geli di vagina.
Gejala potensial lain dari disfungsi dasar panggul, yaitu:
- Peningkatan frekuensi buang air kecil.
- Buang air kecil yang menyakitkan.
- Pengosongan kandung kemih yang tidak maksimal.
- Sembelit.
- Buang air besar yang menyakitkan.
- Rasa sakit yang tidak dapat dijelaskan di punggung bawah, vagina, atau dubur.
- Rasa sakit selama atau setelah rangsangan seksual atau hubungan seksual.
2. Kejang Otot
Kejang otot adalah kontraksi tiba-tiba atau tidak disengaja dari satu atau lebih otot.
Ketika kejang otot terjadi, mereka dapat menyebabkan vagina terasa geli.
Beberapa faktor yang dapat dapat menyebabkan kejang otot adalah:
- Kecemasan.
- Stres.
- Kelelahan.
- Kekurangan gizi.
Kejang otot juga dapat terjadi sebagai reaksi terhadap zat atau obat-obatan tertentu, seperti:
- Kafein.
- Pseudoefedrin.
- Albuterol.
- Obat kombinasi Adderall.
Pada kebanyakan kasus, kejang otot tidak berbahaya dan tidak memerlukan perawatan.
Namun, ini bisa menjadi gejala dari kondisi neurologis yang mendasarinya.
Jika terjadi karena kondisi neurologis, gejala lain yang biasanya juga dialami adalah:
- Kelemahan otot.
- Atrofi otot.
- Mati rasa atau kesemutan.
- Gaya berjalan yang tidak normal.
- Masalah dengan bicara atau menelan.
Baca Juga: 10 Makanan Penyebab Keputihan, Yuk Kurangi!
3. Vaginismus
Kemungkinan penyebab vagina terasa geli lainnya adalah vaginismus.
Ini adalah kondisi kesehatan yang menyebabkan kejang otot dasar panggul di sekitar vagina, dan nyeri pada lubang vagina.
Pada kebanyakan kasus, vaginismus merupakan tindakan refleksif.
Ini biasanya terjadi ketika seseorang mencoba memasukkan sesuatu ke dalam vagina.
Baca Juga: Bibir Vagina Bengkak, Ketahui Penyebab dan Cara Mengobatinya
Wanita yang mengalami vaginismus biasanya mengalami rasa sakit selama pemeriksaan panggul, hubungan seksual, atau saat memasukkan tampon.
Pada kasus yang parah, wanita dengan vaginismus sama sekali tidak bisa melakukan hubungan seksual.
Kondisi ini disebut vaginismus derajat 5 yang parah.
Menurut studi pada 2019 di jurnal Sexual Medicine.
Peneliti belum mengetahui penyebab pasti dari vaginismus.
Ini mungkin terkait dengan rasa sakit atau ketidaknyamanan sebelumnya dari salah satu dari berikut ini:
- Memasukkan tampon untuk pertama kalinya.
- Pemeriksaan panggul.
- Hubungan seksual dengan paksaan.
4. Perubahan Suhu Tubuh
Perubahan suhu tubuh dapat mempengaruhi kenyamanan dan sensasi di area vagina, termasuk vagina terasa geli.
Paparan terhadap suhu lingkungan yang ekstrem, baik dingin maupun panas, dapat mempengaruhi sensasi di area vagina.
Suhu yang sangat dingin atau panas dapat menyebabkan sensasi geli atau ketidaknyamanan.
Saat Moms melakukan aktivitas fisik yang intens, tubuh cenderung menghasilkan lebih banyak keringat untuk membantu mendinginkan tubuh.
Keringat yang berlebihan di sekitar area vagina dapat menyebabkan sensasi geli atau ketidaknyamanan.
Penting untuk diingat bahwa setiap individu dapat merasakan sensasi yang berbeda terhadap perubahan suhu tubuh.
Jika sensasi geli terus berlanjut atau disertai dengan gejala lain yang mengganggu, disarankan untuk berkonsultasi dengan profesional medis untuk evaluasi lebih lanjut dan saran perawatan yang sesuai.
Kapan Harus Memeriksakan Diri ke Dokter?
Pada kebanyakan kasus, vagina terasa geli bukanlah sesuatu yang berbahaya.
Jadi, biasanya penanganan medis tidak diperlukan.
Namun, bicara dengan dokter jika sensasi geli dan getaran di dalam atau di sekitar vagina menjadi lebih sering atau intens.
Moms juga harus berkonsultasi dengan dokter jika sensasi tersebut disertai dengan gejala lain, seperti:
- Rasa sakit selama hubungan seksual.
- Nyeri saat buang air kecil.
- Ada darah dalam urine.
- Keputihan yang tidak biasa.
- Nyeri di daerah panggul.
- Pendarahan yang tidak biasa dari vagina.
Gejala-gejala tersebut dapat menunjukkan kondisi medis lain yang mendasarinya, seperti:
- Infeksi jamur vagina.
- Infeksi saluran kemih.
- Infeksi menular seksual.
Memang tidak jelas apakah kondisi tersebut yang menyebabkan vagina terasa geli.
Namun, berbagai kondisi tersebut dapat menyebabkan iritasi pada vagina.
Infeksi mungkin memerlukan pengobatan dengan obat antijamur atau antibiotik.
Jika mengalami rasa geli di vagina selama kehamilan, memeriksakan diri ke dokter mungkin diperlukan.
Hal ini agar dokter segera memeriksa apa yang jadi penyebabnya.
Baca Juga: 7+ Manfaat Buah Alkesa bagi Kesehatan, Baik untuk Hipertensi!
Pilihan Pengobatan yang Bisa Dijalani
Kecuali ada kondisi yang mendasarinya, tidak ada penanganan medis khusus untuk vagina terasa geli.
Namun, lakukan beberapa cara membantu mengurangi frekuensi sensasi geli, seperti:
- Konsumsi makanan dengan nutrisi seimbang.
- Minum banyak cairan.
- Mencoba untuk bersantai ketika sensasi terjadi.
- Berlatih teknik pengurangan stres, seperti meditasi dan yoga.
- Berlatih senam kegel, untuk memperkuat otot-otot dasar panggul.
- Cukup istirahat setiap malam.
Baca Juga: 9 Penyebab Kulit Bersisik dan Cara Mengatasinya, Wajib Tahu!
Berbagai tips tadi mungkin tidak selalu efektif.
Akan lebih baik jika dokter terlebih dahulu menentukan apakah kondisi medis yang mendasari.
Dokter akan menanyakan gejala tambahan dan mengecek riwayat medis.
Mereka juga dapat melakukan pemeriksaan panggul.
Jika vagina terasa geli memiliki penyebab medis yang mendasari, dokter akan merekomendasikan pengobatan lebih lanjut.
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/labs/pmc/articles/PMC3970401/
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/labs/pmc/articles/PMC6963107/
- https://www.medicalnewstoday.com/articles/vibrating-vagina
- https://www.healthline.com/health/numb-vagina
- https://www.medicinenet.com/numbness_or_tingling_pain_or_discomfort_and_vaginal_discharge/multisymptoms.htm
- https://www.steadyhealth.com/medical-answers/possible-causes-of-vaginal-tingling
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.