Varises Kaki: Penyebab, Ciri-Ciri, dan Cara Mengatasinya
Varises kaki adalah garis biru kehijauan yang muncul secara samar di bagian kaki.
Kondisi ini menunjukkan terjadinya pembengkakan pembuluh darah vena.
Untuk beberapa jenis kulit, pembuluh darah dapat terlihat sangat jelas. Hal ini juga yang menjadi salah satu tandanya.
Yuk, Moms, kenali varises kaki lebih lanjut!
Baca Juga: Mengenal Vaskulitis, Penyakit Peradangan pada Pembuluh Darah
Apa itu Varises Kaki?
Dilansir dari NHS, varises kaki adalah pembengkakan atau pelebaran pembuluh darah vena yang terjadi akibat penumpukan darah.
Penumpukan tersebut disebabkan oleh melemahnya katup vena yang disebabkan kerusakan pada pembuluh darah.
Kondisi ini dijelaskan juga oleh dr. Febiansyah Kartadinata Rachim, Sp.B.SubBVE, Dokter Spesialis Bedah Subspesialis Vaskular RS Pondok Indah – Pondok Indah.
"Varises kaki atau Chronic Vein Insufficiency (CVI) adalah terganggunya fungsi katup di pembuluh darah vena cabang utama," kata dr. Febiansyah.
"Kondisi itu membuat aliran darah menuju ke jantung malah kembali lagi ke kaki, sehingga menyebabkan pelebaran pembuluh darah vena, pembengkakan, dan lainnya," sambungnya
Varises bisa terjadi di bagian tubuh mana pun. Namun, kondisi ini paling sering terjadi di bagian kaki, sehingga dikenal dengan varises kaki.
Hal tersebut disebabkan posisi berdiri atau berjalan tegak dapat membuat tekanan pada pembuluh darah pada tubuh bagian bawah.
Diperkirakan bahwa 3 dari 10 orang dewasa berisiko mengalami varises di bagian kaki.
Baca Juga: Bagaimana Mencegah Varises Pada Ibu Hamil?
Penyebab dan Faktor Risiko Varises Kaki
Pembuluh darah vena berfungsi mengalirkan darah dari seluruh tubuh ke jantung.
Di dalamnya terdapat katup yang berfungsi sebagai pintu agar darah yang sudah melewatinya tidak dapat kembali lagi.
Jika katup tersebut lemah atau rusak, dapat menyebabkan terjadinya arus balik darah.
Hasilnya, darah menumpuk dan menyebabkan pembuluh darah melebar atau varises.
Terdapat beberapa faktor yang membuat seseorang lebih berisiko mengalami varises, yaitu:
- Penuaan. Ini menyebabkan katup pembuluh darah menjadi lemah, sehingga darah mengalir kembali ke tempat yang telah dilewati.
- Jenis kelamin perempuan. Hal tersebut disebabkan karena perubahan hormon sebelum menstruasi, selama kehamilan, atau menopause bisa membuat dinding pembuluh darah mengendur.
- Riwayat keluarga. Jika terdapat keluarga yang memiliki varises, maka Moms lebih berisiko mengalami kondisi serupa.
- Obesitas atau kelebihan berat badan. Ini dapat meningkatkan tekanan tambahan pada pembuluh darah, terutama jika berdiri atau duduk dalam waktu lama.
Baca Juga: Mengenal Varises, dari Gejala hingga Pencegahannya
Ciri-Ciri Varises Kaki
Ciri-ciri varises kaki yang umum ditemukan, antara lain:
- Kondisi vena berwarna biru atau ungu, yang terlihat seperti bengkak dan menonjol.
- Kaki mudah pegal dan lelah. Terkadang, kaki pun sering merasa kesemutan.
- Muncul rasa sakit seperti terbakar, berdenyut, dan kram otot. Penderita juga akan merasakan bengkak pada bagian kaki.
- Rasa nyeri akan semakin parah ketika berdiri dari duduk dalam waktu lama. Juga, akan mulai merasakan nyeri ketika berdiri dalam waktu lama.
- Merasakan gatal pada pembuluh darah yang terkena varises.
Nah, dr. Febiansyah juga membeberkan ciri-ciri lain dari varises kaki, yaitu:
- Tampak pelebaran urat-urat atau pembuluh darah vena di kaki
- Bengkak di kaki, terutama mulai dari daerah ankle
- Kulit menjadi kering dan gatal
- Warna kulit di kaki terlihat semakin gelap dibandingkan sekitarnya
- Nyeri atau pegal-pegal pada kaki
- Terdapat luka di kaki yang sulit sembuh, bahkan bisa berubah menjadi borok
Jika mengalami satu atau lebih keluhan tersebut, segera berkonsultasi dengan dokter spesialis bedah subspesialis vaskular untuk dilakukan screening CVI.
Screening dilakukan dengan pemeriksaan secara langsung maupun terapi penunjang, seperti ultrasonografi.
Baca Juga: Deep Vein Thrombosis: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengobatinya
Cara Menghilangkan Varises Kaki
Apakah kondisi varises kaki bisa hilang sepenuhnya?
Hal tersebut tentu tergantung dari tingkat keparahan yang terjadi.
Jika ringan, varises di kaki masih dapat ditangani dengan mengubah kebiasaan menjadi lebih sehat lagi.
Beberapa perubahan yang dimaksud, misalnya:
- Mengurangi konsumsi garam, agar terhindar dari pembengkakan.
- Membatasi makanan pedas yang menstimulasi pelebaran pembuluh darah.
- Berhenti merokok, karena dapat menyebabkan kerusakan pembuluh darah.
- Jauhi kebiasaan menggunakan pakaian sempit atau ketat pada bagian pinggang, paha, dan kaki.
- Lakukan olahraga secara rutin, guna meningkatkan kekuatan otot kaki sehingga peredaran darah lebih lancar.
Namun, cara-cara di atas hanya membantu untuk kasus varises kaki yang ringan.
Pasalnya, pada kasus yang berat, Moms wajib berobat ke dokter agar varises tidak menyebabkan komplikasi berbahaya.
Saat berobat ke dokter, Moms mungkin akan mendapatkan pemeriksaan fisik pada area tubuh yang sakit, bengkak, atau terdapat varises.
Biasanya dokter meminta pasien menggerakkan kaki ke beberapa posisi yang berbeda untuk mengamati aliran darah.
Pemeriksaan lainnya, yaitu USG Duplex Doppler. Ini adalah pemeriksaan dengan memindai aliran darah di dalam pembuluh vena.
"Jika terdiagnosis varises atau chronic vein insufficiency (CVI), bisa dilakukan tindakan minimal invasive, yakni operasi dengan pendarahan sangat minimal dan hampir tidak meninggalkan bekas luka," tutur dr. Febriansyah.
Ada pula beberapa cara lain yang bisa dilakukan, yakni:
- Menggunakan compression stocking.
- Terapi obat-obatan venoaktif (venoactive drugs).
Terapi tersebut tidak menyembuhkan varises atau CVI, namun hanya mempertahankan level berat penyakitnya agar tidak berujung pada komplikasi.
Perlu Moms tahu, risiko komplikasi dapat meningkat apabila varises kaki tidak segera diobati.
Ada pun komplikasi varises kaki yang dimaksud, yaitu:
- Trombosis vena dalam (DVT), yang disebabkan oleh penggumpalan atau peradangan darah di pembuluh vena.
- Tromboflebitis yang letaknya ada di dekat permukaan kulit. Kondisi ini disebabkan oleh penggumpalan atau peradangan pada pembuluh vena.
- Luka terbuka akibat penumpukan cairan di dalam jaringan, yang dapat meningkatkan tekanan darah di dalam pembuluh vena. Luka tersebut jika dibiarkan dapat menyebabkan rasa sakit di area kulit yang terkena varises.
"Jika tidak ditangani dengan segera, penderita varises berisiko kehilangan kaki," tegas dr. Febriansyah.
"Hal ini serupa dengan deep vein thrombosis (DVT), karena varises yang tidak segera ditangani dapat menyebabkan DVT," lengkapnya.
Baca Juga: Mengenal Vaskulitis, Penyakit Peradangan pada Pembuluh Darah
Cara Mencegah Varises Kaki
Cara terbaik mencegah varises kaki adalah dengan menjaga berat badan agar tidak kegemukan.
Sebab, dilansir dari Mayo Clinic, salah satu penyebab dari varises kaki adalah obesitas atau berat badan berlebih.
Dengan berat badan berlebih, tekanan pada pembuluh darah bisa semakin tinggi sehingga pembengkakan pada pembuluh darah sulit dihindari.
Supaya tidak kegemukan, Moms bisa berolahraga secara teratur, minimal 30 menit dalam sehari.
Selain itu, Moms juga bisa menggunakan stoking kompresi.
Stoking kompresi dapat menekan kaki dan membantu pembuluh darah serta otot kaki bersirkulasi dengan lebih efisien lagi.
Saat ini banyak toko peralatan medis atau apotek yang menjual stoking kompresi.
Moms bisa menggunakan stoking tersebut saat beraktivitas maupun ketika berolahraga.
Baca Juga: 4 Tips Menghilangkan Bau Kaki
Jangan anggap sepele varises kaki, ya, Moms.
Apabila Moms mengalaminya, jangan tunda untuk berobat ke dokter agar bisa segera mendapatkan penanganan dengan tepat.
Dengan demikian, penyakit bisa dikendalikan dan Moms bisa terhindar dari komplikasi yang bisa sangat merugikan.
- https://www.nhs.uk/conditions/varicose-veins/#
- https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/varicose-veins/symptoms-causes/syc-20350643
- https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/16872-chronic-venous-insufficiency-cvi
- https://www.medicalnewstoday.com/articles/240129
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.