Arti Perbedaan Warna Darah Menstruasi, Yuk Disimak!
Wanita yang masih berada dalam masa subur akan mengalami menstruasi setiap bulannya.
Siklus menstruasi yang teratur menjadi tanda bahwa kesehatan reproduksi Moms juga terjaga.
Namun, ada hal yang dapat luput dari perhatian Moms, yaitu memerhatikan warna darah menstruasi.
Sewajarnya, warna darah menstruasi memang berwarna merah.
Namun, bagaimana ketika warna darah menstruasi berubah menjadi cokelat, oranye atau bahkan menjadi abu-abu?
Sebenarnya ada penyebab warna darah menstruasi bisa berbeda. Juga, bisa jadi hal tersebut menjadi tanda dari gangguan kesehatan. Sebaiknya, simak ulasan berikut ini, ya!
Baca Juga: Hubungan Peningkatan Gumpalan Darah Menstruasi Terhadap Kesuburan
Kenapa Warna Darah Menstruasi Bisa Berbeda?
Foto: cosmopolitan.com
American Academy of Obstetricians and Gynaecologists mengungkapkan, menstruasi dapat digunakan sebagai tanda kesehatan vital.
Mulai dari siklus, tekstur, dan darah menstruasi dapat mengindikasikan sesuatu yang penting tentang kesehatan Moms. Pertanyaannya, mengapa warna darah menstruasi bisa berbeda-beda pada tiap wanita?
Ternyata, semuanya tergantung pada ketebalan lapisan rahim, karena darah menstruasi terdiri dari darah, sel-sel dari lapisan rahim, serta sekresi serviks dan vagina.
Segala aspek di dalamnya termasuk dengan protein tertentu membuat darah menstruasi bisa berbeda.
“Darah menstruasi dapat berubah tergantung pada berapa lama darah terpapar oksigen. Warna darah menstruasi yang tampak lebih gelap karena bereaksi dengan oksigen. Sebagian besar kandungan air dalam darah juga akan menguap sehingga memberikan pigmentasi yang lebih pekat,” ungkap Dr. Laurence Orbuch, dokter kandungan dari Amerika Serikat.
Jadi, bila darah menstruasi lebih gelap dari biasanya, jangan langsung panik, ya! Hal tersebut bisa wajar terjadi.
Namun, perhatikan ketika warna darah menstruasi berbeda seperti biasanya, disertai gejala-gejala lainnya. Bisa jadi, hal tersebut menjadi indikasi gangguan kesehatan.
Baca Juga: Apa Penyebab Darah Haid Hitam?
Arti Warna Darah Menstruasi
Foto: freepik.com
Ada banyak arti dari warna darah menstruasi yang Moms alami.
Dilansir dari Healthline, ini pengertian dari darah menstruasi yang Moms alami, sebagai berikut.
1. Hitam
Darah berwarna hitam dapat muncul di awal atau akhir menstruasi seseorang.
Warna darah menstruasi ini biasanya menjadi pertanda darah sudah teroksidasi, pertama berubah menjadi cokelat atau merah tua, yang akhirnya berubah menjadi hitam.
Namun, warna darah menstruasi yang hitam bisa menjadi tanda penyumbatan di dalam vagina.
Jika disertai gejala lainnya, seperti berbau tidak sedap, demam, kesulitan buang air kecil, dan terasa gatal di sekitar vagina.
2. Cokelat
Warna darah menstruasi cokelat dapat muncul di awal atau akhir masa menstruasi.
Darah berwarna cokelat ini juga menjadi tanda awal dari kehamilan.
Bisa juga dikaitkan dengan keguguran, karena beberapa wanita mengalami bercak atau pendarahan berwarna cokelat tua saat keguguran. Untuk lebih tepatnya, sebaiknya Moms segera ke dokter, ya!
Baca Juga: Darah Menstruasi Sedikit, Aman atau Tidak?
3. Merah Muda
Darah menstruasi yang berwarna merah muda saat menstruasi bisa mengindikasikan kadar estrogen yang rendah dalam tubuh.
Estrogen membantu menstabilkan lapisan uterus.
Penyebabnya beragam, mulai dari mengonsumsi pil KB hingga memasuki masa perimenopause.
4. Merah Tua
Warna darah menstruasi merah tua atau merah gelap biasanya terjadi di periode akhir menstruasi.
Warna darah menstruasi yang gelap ini terjadi karena darah sudah terlalu lama berada di uterus, tapi belum teroksidasi sampai ke warna cokelat.
Darah merah tua ini juga terjadi setelah melahirkan. Warnanya akan merah tua pada 1-3 hari pertama pascamelahirkan, kemudian berubah jadi lebih muda.
Wanita yang melahirkan secara caesar umumnya hanya mengalami perdarahan pada 24 jam usai persalinan.
5. Oranye
Moms, sebaiknya berhati-hati ketika darah menstruasi berwarna oranye. Hal ini bisa dikaitkan dengan keputihan abnormal atau gejala dari infeksi bakteri hingga infeksi menular seksual.
Darah menstruasi berwarna oranye juga bisa disebut bercampur dengan cairan serviks.
Baca Juga: Bahaya Jarang Ganti Pembalut Saat Menstruasi
6. Abu-abu
Waspada ketika warna darah menstruasi berwarna abu-abu atau putih pudar.
Kondisi tersebut bisa dikaitkan dengan penyakit, seperti bakterial vaginosis.
Perhatikan juga gejala lainnya seperti demam, rasa gatal dan sakit pada area vagina, serta berbau tidak sedap.
Bila saat ini Moms sedang hamil, keputihan berwarna abu-abu bisa menjadi tanda keguguran.
Perubahan Warna Darah Menstruasi
Foto: Orami Photo Stock
Apakah Moms pernah menyadari terjadi perubahan warna darah di tengah menstruasi yang sedang Moms alami? Misalnya, di hari pertama warnanya merah muda, tapi semakin lama jadi kecokelatan.
Biasanya, hal ini terjadi karena aliran dan berapa lama darah berada di uterus.
Aliran darah mungkin lebih cepat di awal menstruasi, kemudian melambat di hari-hari terakhir.
Moms juga mungkin mengalami perubahan warna darah menstruasi menjadi gelap kalau terlalu lama berbaring. Warna merah terang umumnya terjadi saat darah menstruasi sedang banyak-banyaknya.
Perubahan warna darah menstruasi seperti itu wajar terjadi kok, Moms.
Namun, kalau Moms melihat perubahan warna darah menstruasi yang tidak wajar, seperti abu-abu, terutama bila disertai gejala lain, lebih baik langsung konsultasikan ke dokter.
Baca Juga: Migrain Saat Menstruasi, Kenapa Bisa Terjadi?
Kapan Harus ke Dokter?
Foto: Orami Photo Stock
Moms mungkin akan mengalami perbedaan tekstur dan warna darah menstruasi, meskipun dalam keadaan sehat.
Bila menstruasi terjadi lebih dari 7 hari atau sangat deras sampai tembus ke pembalut, Moms harus segera memeriksakan diri ke dokter.
Ini beberapa kondisi lain yang mengharuskan Moms ke dokter:
- Siklus menstruasi tidak teratur dan berubah secara dramatis
- Siklus kurang dari 24 hari atau lebih dari 38 hari
- Tidak mengalami menstruasi selama 3 bulan atau lebih
- Merasa sakit yang tak tertahankan saat menstruasi
- Saat sudah menopause, tapi tiba-tiba menstruasi lagi
- Mengalami perdarahan saat hamil, terutama yang berwarna keabuan
Baca Juga: Berapa Lama Siklus Menstruasi yang Normal?
Perbedaan Darah Menstruasi dan Hamil
Foto: Orami Photo Stock
Moms, tahukah bawa ada perbedaan antara warna darah menstruasi dan saat hamil?
Perdarahan saat hamil disebut pendarahan implantasi.
Pendarahan tersebut terjadi ketika telur yang dibuahi menempel pada lapisan Rahim. Sementara pendarahan menstruasi terjadi karena tidak adanya pembuahan.
Pendarahan implantasi sendiri biasanya akan muncul sekitar 6-12 haru setelah pembuahan atau hubungan itim. Pendarahan ini tidak berbahaya dan pada umumnya tidak membutuhkan penanganan dari dokter.
Saat terjadi pendarahan, Moms bisa mengetahui perbedaan pendarahan menstruasi dan kehamilan dari berbagai macam cara loh! Yuk simak selengkapnya!
1. Warna Darah
Seperti yang dilansir dari American Pregnancy, warna darah yang keluar saat pendarah impantasi sendiri berwarna lebih cerah jika dibandingankan dengan darah yang keluar saat menstruasi.
Jika darah menstruasi biasaya memiliki warna terang atau merah gelap, pendarahan implantasi awalnya akan berwarna merah muda.
Namun biasanya akan berubah menjadi sedikit kecokelatan saat pendarahannya mulai hilang.
2. Rasa Kram
Ketika menstruasi, Moms biasanya akan merasakan kram di area perut.
Kram tersebut pun biasanya terasa intens dan berlangsung lama. Meski pun tentunya setiap perempuan akan merasakan rasa sakit yang berbeda.
Kendati demikian, kram yang menandakan pendaahan impantasi biasanya hanya terasa ringan saja.
Durasi kram yang dirasakan pun tidak lama atau hanya sebentar saja.
2. Banyaknya Darah
Jika darah yang keluar menggumpal dan banyak, Moms bisa memastikan bahwa itu adalah menstruasi.
Namun, pendarahan implantasi biasanya hanya berupa flek saja.
3. Durasi Perdarahanan
Seperti rasa kram yang dirasakan, durasi perdarahan setiap perempuan pun berbeda. Meski demikian, jika dibagi rata-rata, pendarahan menstruasi bisa berlangsung selama 4-7 hari.
Sementara itu pendarahan implantasi umumnya berlangsung selama 1-3 hari saja.
Penyebab Perdarahan Saat Hamil
Pendarahan implantasi sendiri biasanya terjadi pada trimester pertama dengan durasi yang cukup sering.
Bahkan penelitian menunjukkan bahwa 25% perempuan akan mengalami pendarahan di awal masa kehamilan.
Meski terbilang normal, bukan berarti pendarahan awal kehamilan itu baik.
Kondisi ini bisa menjadi tanda adanya masalah pada kandungan. Ini adalah beberapa kemungkinan penyebab pendarahan saat hamil;
- Kehamilan ektopik
- Pendarahan subkorionik
- Hamil anggur
- Keguguran
Nah, sekarang Moms sudah bisa mengetahui perbedaan warna darah menstruasi serta perbedaannya dengan warna darah saat hamil!
Jika memiliki pertanyaan lebih lanjut mengenai warna darah menstruasi, jangan lupa untuk tulisakan di kolom komentar ya!
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.