Asam Urat pada Ibu Hamil: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasi
Intinya Nih Moms!
- Asam urat tinggi berisiko menyebabkan preeklamsia, hipertensi, dan gangguan fungsi ginjal jika tidak diatasi dengan baik.
- Nyeri sendi dan pembengkakan bisa jadi tanda tingginya kadar asam urat selama kehamilan.
- Konsumsi makanan rendah purin dan cukup minum air dapat membantu mengontrol kadar asam urat.
Asam urat pada ibu hamil bisa terjadi dan berisiko tinggi jika tidak ditangani dengan baik.
Perubahan hormon dan kenaikan berat badan selama kehamilan dapat memicu lonjakan kadar asam urat, yang berpotensi menyebabkan berbagai masalah kesehatan.
Selain itu, jika Moms memiliki riwayat asam urat dalam keluarga, risiko mengalaminya selama kehamilan bisa lebih tinggi.
Jika dibiarkan, kondisi ini dapat meningkatkan risiko komplikasi seperti hipertensi.
Agar kesehatan Moms dan si kecil tetap terjaga selama kehamilan, penting untuk memahami lebih dalam tentang
Baca Juga: 17+ Makanan Penyebab Asam Urat, Wajib Dihindari ya Moms!
Penyebab Asam Urat pada Ibu Hamil

Asam urat pada ibu hamil, yang dikenal juga sebagai gout, terjadi ketika kadar asam urat dalam darah meningkat, menyebabkan kristal terbentuk di sekitar sendi dan memicu peradangan.
Meskipun kondisi ini lebih sering terjadi pada orang dengan riwayat penyakit asam urat, ibu hamil juga bisa mengalaminya.
Berikut adalah beberapa penyebab asam urat pada ibu hamil:
1. Perubahan Hormon
Selama kehamilan, ada perubahan signifikan pada hormon, seperti peningkatan kadar hormon progesteron, yang dapat mempengaruhi cara ginjal mengeluarkan asam urat.
Hal ini dapat menyebabkan penumpukan asam urat dalam tubuh.
2. Kenaikan Berat Badan
Peningkatan berat badan yang cepat selama kehamilan, terutama pada trimester kedua dan ketiga, dapat meningkatkan risiko peningkatan kadar asam urat.
Kelebihan berat badan membuat tubuh lebih sulit mengelola asam urat secara efisien.
3. Dehidrasi
Ibu hamil yang kurang minum air dapat mengalami dehidrasi, yang membuat ginjal kesulitan mengeluarkan asam urat, sehingga menyebabkan kristal asam urat menumpuk di sendi.
4. Makanan Tinggi Purin
Makanan yang mengandung banyak purin, seperti daging merah, makanan laut, dan jeroan, bisa meningkatkan kadar asam urat dalam tubuh.
Selama kehamilan, ibu hamil yang mengonsumsi makanan tinggi purin mungkin lebih berisiko mengalami asam urat.
5. Faktor Genetik
Jika ada riwayat keluarga dengan penyakit asam urat, ibu hamil bisa lebih berisiko mengalami kondisi ini, meskipun faktor hormonal dan gaya hidup juga memainkan peran penting.
6. Preeklampsia
Ibu hamil dengan preeklampsia (tekanan darah tinggi selama kehamilan) berisiko lebih tinggi mengalami asam urat, karena kondisi ini dapat memengaruhi cara tubuh mengatur asam urat.
7. Konsumsi Obat-obatan Tertentu
Beberapa obat-obatan yang digunakan selama kehamilan, seperti diuretik (obat penurun tekanan darah), dapat meningkatkan kadar asam urat dalam darah.
Gejala Asam Urat pada Ibu Hamil

Sebagian besar kasus asam urat pada ibu hamil yang ringan mungkin tidak menimbulkan gejala, kondisi ini dikenal sebagai hiperurisemia asimtomatik.
Namun, pada tingkat sedang hingga berat, penumpukan kristal asam urat di sendi dapat memicu serangan nyeri yang datang tiba-tiba dan berlangsung antara 3 hingga 10 hari.
Mengutip dari penelitian yang dilakukan oleh The Florida Medical Student, beberapa gejala asam urat pada ibu hamil meliputi:
- Pembengkakan pada sendi yang terkena
- Sendi terasa hangat dan kemerahan
- Rasa sakit yang sering muncul di malam hari, terutama pada jempol kaki
- Kekakuan sendi yang membuat sulit bergerak
- Nyeri sendi yang datang secara berkala
- Artritis akut dengan peradangan dan pembengkakan pada sendi
Komplikasi Asam Urat pada Ibu Hamil

Ketika mengetahui bahwa Moms memiliki asam urat selama kehamilan, ini tidak boleh dibiarkan, lho Moms.
Karena ketika memiliki kadar asam urat yang tinggi selama kehamilan, ini akan memicu hadirnya komplikasi atau penyakit lainnya, seperti:
- Preeklamsia
- Diabetes gestasional
- Hipertensi
Kapan Harus ke Dokter?

Moms perlu segera berkonsultasi dengan dokter jika mengalami kondisi berikut:
- Nyeri sendi berlangsung lebih dari 10 hari dan tidak kunjung membaik meskipun sudah beristirahat.
- Pembengkakan parah pada sendi yang menghambat pergerakan dan aktivitas sehari-hari.
- Nyeri disertai demam atau kemerahan ekstrem di sekitar sendi, yang bisa menjadi tanda infeksi.
- Tekanan darah meningkat dan disertai gejala seperti sakit kepala, pusing, atau pandangan kabur.
- Riwayat penyakit ginjal atau hipertensi yang dapat memperburuk kondisi asam urat selama kehamilan.
- Kesulitan berjalan atau menggerakkan sendi, terutama jika terjadi secara tiba-tiba dan memburuk dalam waktu singkat.
Diagnosis Asam Urat pada Ibu Hamil

Ketika berkonsultasi ke dokter, mungkin dokter akan melakukan pemeriksaan awal dengan melihat riwayat kesehatan.
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, dan gejala yang Moms alami. Dokter mungkin akan mengkonfirmasi diagnosis dengan melihat:
- Deskripsi tentang nyeri sendi yang dialami
- Seberapa sering mengalami rasa sakit yang hebat di persendian?
- Seberapa merah atau bengkak area tersebut?
Selain itu, dokter umum juga mungkin akan berkonsultasi dengan dokter kandungan guna melihat tinjauan lebih lanjut dengan melakukan tes penumpukan asam urat.
Pengambilan sampel cairan dari sendi dapat menunjukkan apakah itu mengandung asam urat.
Baca Juga: Bolehkah Veneer Gigi saat Hamil? Ini Penjelasannya!
Cara Mengatasi Asam Urat pada Ibu Hamil
Selama kehamilan dokter pasti lebih berhati-hati untuk memberikan pengobatan atau perawatan.
Sehingga cara yang dapat Moms lakukan untuk mengobati asam urat selama kehamilan untuk membatasi ketidaknyamanan yang mungkin ditimbulkannya.
Dengan begitu, Moms disarankan untuk membatasi pengobatan saat hamil, lebih baik mencapai kadar asam urat yang optimal melalui perubahan gaya hidup dan pola makan.
Lalu bagaimana cara menurunkan asam urat pada ibu hamil?
1. Banyak Minum Air Putih

Menurunkan asam urat pada ibu hamil dapat dilakukan dengan banyak mengonsumsi air putih.
Hal ini dikarenakan ibu hamil yang menderita asam urat dapat mengalami pembengkakan dan peradangan yang signifikan.
Mengutip dari Medical News Today, meningkatkan konsumsi cairan dapat memicu ginjal seseorang melepaskan cairan berlebih, hal ini dapat mengurangi pembengkakan asam urat pada ibu hamil.
Air adalah yang terbaik, tetapi cairan bening lainnya, seperti kaldu dan teh herbal juga merupakan pilihan yang baik.
Hal yang harus Moms hindari adalah alkohol dan soda, yang tinggi purin.
2. Mengurangi Stres

Stres yang meningkat dapat memperburuk gejala asam urat seseorang.
Meskipun tidak selalu mungkin untuk menghilangkan semua sumber stres, ibu hamil bisa menghilangkan stres dengan cara berikut ini:
- Olahraga ringan, seperti berjalan kaki singkat
- Membuat jurnal atau membaca buku favorit
- Mendengarkan musik
- Meditasi
- Istirahat yang cukup juga dapat membantu seseorang merasa kurang stres.
3. Banyak Makan Ikan

Cara lainnya untuk menurunkan asam urat pada ibu hamil adalah dengan banyak mengonsumsi ikan.
Ikan mengandung senyawa anti-inflamasi yang membantu meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.
Beberapa penelitian telah menemukan beberapa ikan sangat membantu dalam mengurangi kadar asam urat.
Dilansir dari jurnal Spandidos Publication menjelaskan ekstrak tuna dipercaya dapat membantu mengurangi kadar asam urat.
4. Banyak Makan Buah Ceri

Sebuah studi penelitian yang diterbitkan dalam penelitian Arthritis and Rheumatology menemukan bahwa peningkatan asupan ceri selama 2 hari menurunkan risiko serangan asam urat hingga 35%.
Ceri mengandung anthocyanin tingkat tinggi, yang merupakan senyawa anti-inflamasi.
Para peneliti menemukan ada manfaat mengurangi gejala bagi mereka yang makan ceri utuh atau jus ceri, serta orang yang mengonsumsi suplemen ekstrak ceri.
Sama halnya pada ibu hamil, menurunkan asam urat pada ibu hamil dapat dilakukan dengan banyak mengonsumsi buah ceri.
Tapi, ceri segar, ya? Bukan manisan ceri, Moms.
5. Aktivitas Fisik Ringan

Melakukan aktivitas fisik ringan dapat membantu mengatasi asam urat pada ibu hamil dengan menjaga metabolisme tubuh tetap optimal dan meningkatkan sirkulasi darah.
Olahraga ringan untuk ibu hamil seperti berjalan kaki, yoga prenatal, atau senam kehamilan dapat membantu tubuh mengeluarkan asam urat secara lebih efektif melalui keringat dan urin.
Selain itu, gerakan tubuh yang teratur juga dapat mengurangi kekakuan sendi dan mencegah pembengkakan yang sering terjadi akibat penumpukan asam urat.
Namun, Moms tetap perlu memilih jenis aktivitas yang aman dan sesuai dengan kondisi kehamilan, serta berkonsultasi dengan dokter sebelum memulai rutinitas olahraga.
Makanan yang Harus Dihindari Ibu Hamil yang Mengalami Asam Urat

Makanan tertentu secara alami tinggi purin, yang diolah oleh tubuh menjadi asam urat.
Jadi, ketika mengalami asam urat pada ibu hamil, Moms harus menghindari makanan dan minuman tertentu, seperti:
- Daging merah
- Daging organ
- Makanan laut tertentu
- Minuman manis dan makanan yang mengandung gula fruktosa juga bisa menimbulkan masalah, meski tidak mengandung purin.
Mungkin, Moms perlu bertanya atau berdiskusi pada dokter kandungan untuk menemukan makanan yang dapat membantu mengurangi kadar asam urat dalam tubuh.
Baca Juga: 20+ Makanan Ibu Hamil yang Sehat dan Contoh Menunya, Bergizi Tinggi!
Cara Mencegah Asam Urat pada Ibu Hamil

Meskipun memiliki risiko tinggi terkena asam urat selama kehamilan, Moms masih bisa mencegah hadirnya asam urat saat hamil.
Hal terpenting yang dapat Moms lakukan untuk mencegah hadirnya asam urat selama kehamilan adalah melakukan perubahan gaya hidup.
Berikut ini beberapa cara yang dapat Moms lakukan untuk mencegah hadirnya asam urat pada ibu hamil, meliputi:
- Minum banyak air putih untuk membantu ginjal berfungsi lebih baik dan menghindari dehidrasi.
- Berolahraga secara teratur untuk menjaga berat badan yang sehat.
- Makan makanan rendah lemak, nondairy yang kaya akan sayuran.
- Pertahankan berat badan yang sehat.
Itulah beberapa informasi mengenai asam urat pada ibu hamil yang bisa Moms ketahui.
Jika menunjukkan salah satu gejala diantaranya, Moms sangat dianjurkan untuk segera berkunjung dan berkonsultasi ke dokter, ya.
- https://www.spandidos-publications.com/br/5/2/254?text=fulltext
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3510330/
- https://www.webmd.com/arthritis/understanding-gout-symptoms
- https://www.healthline.com/health/gout#prevention
- https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/gout/symptoms-causes/syc-20372897
- https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/4755-gout
- https://goutandyou.com/gout-and-pregnancy/
- https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC7769799/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2025 Orami. All rights reserved.