Air Rebusan Mie Instan, Perlukah Diganti 2 Kali?
Hingga saat ini, kita sering mendengar perdebatan tanpa henti mengenai air rebusan mie instan.
Sebenarnya, apakah rebusan bekas mie instan ini sebaiknya dibuang atau boleh digunakan kembali ya, Moms?
Nah, untuk membantu kebingungan yang Moms dan Dads alami, kita langsung tanya kepada ahlinya saja, yuk!
Adapun tema "Expert Room" kali ini tentang manfaat dan bahaya air rebusan mie instan yang akan dijawab dan dijelaskan langsung oleh seorang dokter yang ahli di bidangnya.
Dokter Umum RSIA Bina Medika, dr. Novi Dwi Rumani, akan menjelaskan terkait penggunaan air rebusan mie dan dampaknya untuk kesehatan.
Yuk, simak bersama, Moms!
Baca Juga: Cocok untuk Diet, Ini Tips Makan Mie Instan agar Tidak Gemuk
Penggunaan Air Rebusan Mie Instan
Mie instan adalah salah satu makanan cepat saji yang praktis untuk diolah.
Bahkan, saat ini kandungan gizi dalam mie instan telah ditingkatkan untuk memenuhi kebutuhan harian, lho.
Terlepas dari itu, apakah air rebusan mie instan aman untuk digunakan kembali?
Menurut Kementerian Kesehatan Indonesia, air bekas merebus mie instan terbilang aman dan sehat untuk dikonsumsi.
Hingga saat ini, tidak ditemukan adanya instruksi harus membuang rebusan air pertama dari olahan mie instan.
Adapun sejumlah tambahan bahan makanan di dalamnya juga terbilang aman.
"Seperti halnya kecap dalam kemasan mie instan, telah melalui pengecekan dan pengujian yang dilakukan BPOM," terang dr. Novi Dwi Rumani, Dokter Umum RSIA Bina Medika.
Penggunaan bahan tambahan pangan ini telah diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan No.722/Menkes/Per/IX/88 tentang Bahan Tambahan Makanan.
Adapun kandungan nipagin (methyl p-hydroxybenzoate) yang berfungsi sebagai pengawet pun masih dalam batas maksimum penggunaan.
Jadi, keharusan dalam membuang air rebusan mie instan itu hoaks belaka ya, Moms.
Baca Juga: Jangan Sembarang! Ini Usia Anak Pakai Skincare Menurut Ahli
Manfaat Rebusan Mie Instan
Karena air rebusan mie instan terbilang aman, tentu ada alasan kuat dibaliknya.
Salah satunya yakni karena manfaat yang mungkin bisa dirasakan untuk kesehatan tubuh, lho!
Menurut Journal of Nutrition College tahun 2012, rebusan bekas mie instan mengandung beberapa kandungan gizi.
Mie instan mengandung energi, protein, dan natrium yang fungsinya untuk meningkatkan imunitas tubuh.
"Bahkan, terdapat sejumlah vitamin yang ikut melarut dalam air rebusan, seperti vitamin B1 dan asam folat," terang dr. Novi.
Jadi, rebusan mie instan lebih baik tidak dibuang untuk merasakan manfaat di dalamnya ya, Moms.
Aturan Makan Mie Instan
Lantas, berapa kali sebaiknya makan mie instan dalam seminggu ya, Moms?
Sebenarnya, tidak ada patokan pasti berapa batasan mengonsumi mie instan. Hal yang terpenting yakni makan dengan cukup dan tidak berlebihan.
Ketika asupan kalori berlebihan, tubuh akan lebih mudah mengalami kegemukan atau obesitas.
Biasanya, mie instan rata-rata memiliki kalori yang cukup tinggi sekitar 300-500 kalori.
Beberapa ahli menyarankan sebaiknya mengonsumsi mie instan setidaknya 1 kali per bulan.
"Mie instan belum dapat dianggap sebagai makanan lengkap (wholesome food) karena belum mencukupi kebutuhan gizi yang seimbang bagi tubuh," jelas dr. Novi.
Meski tinggi akan karbohidrat, makanan olahan ini rendah protein, vitamin, dan mineral.
Apalagi jika dikonsumsi anak-anak, bisa berisiko memperlambat tumbuh kembang dan kesehatannya.
Baca Juga: Kenapa Jadi Cepat Ngantuk Setelah Makan?
Risiko Makan Mie Instan
Terlepas itu, adapun sejumlah risiko dan efek samping dari mengonsumsi mie instan secara berlebihan.
Beberapa risiko yang dirasakan yakni seperti:
1. Kadar Lemak Meningkat
Terkait dengan sering mengkonsumsi mie instan (lebih dari 3x dalam seminggu), dapat berakibat fatal bagi tubuh.
Salah satunya yakni berisiko mengalami hipertrigliserida atau kadar lemak meningkat.
Tingginya kadar trigliserida dapat meningkatkan risiko serangan stroke dan penyakit jantung.
2. Gangguan Metabolisme Tubuh
Selain itu, risiko sering mengkonsumsi mie instan dapat meningkatkan risiko gangguan metabolisme (sindrom metabolik).
Menurut penjelasan dokter Novi, ini merupakan rangkaian beberapa penyakit seperti:
- Penyakit jantung
- Tekanan darah tinggi
- Diabetes
Bahkan, penumpukan lemak di perut juga bisa terjadi.
Baca Juga: Benarkah Mandi Setelah Begadang Berbahaya? Ini Jawaban Ahli
3. Natrium Berlebihan
Sejumlah mie instan mengandung natrium yang tinggi.
Sehingga, apabila dikonsumsi secara berlebihan dapat menyebabkan kekurangan protein dan vitamin penting dalam tubuh.
Ini juga dapat meningkatkan hipertensi akibat kelebihan asupan natrium.
"Nilai rata-rata asupan natrium harian seseorang sebaiknya tidak melebihi 1500 – 2300 mg per hari," terang dr. Novi.
Umumnya, sebungkus mie instan mengadung natrium lebih kurang 470 mg.
Nah itu dia Moms, penjelasan mengenai air rebusan mie instan dan aturan makan menurut ahlinya.
Jika Moms memiliki pertanyaan lain, dapat langsung berkonsultasi dengan dokter umum, ya.
Artikel ini merupakan kerjasama dengan RSIA Bina Medika
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5449380/
- https://www.kominfo.go.id/content/detail/17858/disinformasi-air-rebusan-mie-instan-harus-dibuang/0/laporan_isu_hoaks
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.