06 Maret 2024

Apakah Keputihan Membatalkan Puasa? Ini Jawaban Ulama!

Simak juga hal-hal yang membatalkan puasa, ya
Apakah Keputihan Membatalkan Puasa? Ini Jawaban Ulama!

Foto: Freepik

Mungkin Moms pernah bertanya-tanya apakah keputihan membatalkan puasa?

Keputihan merupakan kondisi yang dialami oleh banyak wanita, dan sering kali menimbulkan pertanyaan seputar praktik ibadah, khususnya puasa.

Dalam konteks keagamaan, terdapat berbagai pandangan mengenai hal-hal yang dapat membatalkan puasa, termasuk aspek kesehatan pribadi.

Pemahaman mengenai keputihan dan hukum-hukum yang berkaitan dengan ibadah puasa sangat penting.

Terutama bagi umat Islam yang menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan.

Keputihan yang dianggap sebagai hal yang wajar dan alami bagi wanita, terkadang menimbulkan kekhawatiran, ya Moms.

Oleh karena itu, penting untuk mengkaji ajaran agama terkait masalah ini, mengingat keputihan memiliki berbagai jenis dan penyebab yang berbeda-beda.

Lantas, Apakah keputihan membatalkan puasa? Cari tahu di bawah ini, ya Moms.

Baca Juga: Ini 10 Makanan Penyebab Keputihan, Batasi Asupannya!

Tentang Keputihan

Ilustrasi Apakah Keputihan Membatalkan Puasa?
Foto: Ilustrasi Apakah Keputihan Membatalkan Puasa? (Orami Photo Stocks)

Keputihan adalah kondisi yang ditandai dengan keluarnya cairan dari vagina.

Kondisi ini merupakan bagian normal dari sistem pembersihan tubuh wanita, di mana cairan dan sel-sel mati dikeluarkan dari vagina untuk menjaga kebersihan dan kesehatan reproduksi.

Keputihan bisa bervariasi dalam warna, konsistensi, dan jumlahnya, tergantung pada siklus menstruasi dan faktor kesehatan lainnya.

Secara umum, keputihan yang normal dan sehat cenderung:

  • Berwarna jernih hingga putih susu
  • Memiliki konsistensi yang lengket atau licin
  • Tidak disertai dengan bau yang menyengat, gatal, atau iritasi.

Keputihan seperti ini merupakan bagian alami dari fungsi vagina dan tidak menimbulkan kekhawatiran.

Namun, keputihan dapat juga menjadi indikator adanya infeksi atau kondisi kesehatan lain jika terjadi:

  • Perubahan dalam warna, tekstur
  • Jika disertai dengan gejala lain seperti gatal, bau tidak sedap, atau rasa terbakar.

Keputihan yang tidak normal bisa berwarna kuning, hijau, atau abu-abu, dan mungkin menandakan adanya infeksi bakteri, infeksi jamur, atau penyakit menular seksual.

Baca Juga: 8 Jenis Keputihan Berdasarkan Warna dan Teksturnya, Waspada!

Apakah Keputihan Membatalkan Puasa?

Ilustrasi Keputihan
Foto: Ilustrasi Keputihan

Setelah mengetahui tentang keputihan di atas, lantas apakah keputihan membatalkan puasa?

Hal ini tentu membuat Moms bingung, ya apalagi jika keputihan disertai dengan flek atau darah kotor yang berwarna merah atau hitam.

Jadi, apakah keputihan membatalkan puasa?

Nah, mengutip dari laman web Universitas An Nur Lampung, menurut para ulama, keputihan tidak membatalkan puasa seorang perempuan.

Hal ini karena keputihan berbeda dengan darah haid atau nifas yang merupakan cairan kotor yang mengandung darah dan jaringan rahim.

Darah menstruasi atau darah nifas, merupakan cairan yang teratur dikeluarkan setiap bulan dalam volume dan periode waktu tertentu.

Kondisi ini merupakan salah satu faktor yang dapat membatalkan puasa wanita.

Hal ini mengharuskan mereka untuk mengqadha, atau menjalankan puasa pengganti, di waktu lain


Hal ini sesuai dengan hadis yang diriwayatkan oleh Aisyah RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda:

أَتَجْزِى إِحْدَانَا صَلاَتَهَا إِذَا طَهُرَتْ فَقَالَتْ أَحَرُورِيَّةٌ أَنْتِ كُنَّا نَحِيضُ مَعَ النَّبِىِّ - صلى الله عليه وسلم - فَلاَ يَأْمُرُنَا بِهِ . أَوْ قَالَتْ فَلاَ نَفْعَلُهُ

Artinya: "Apakah kami perlu mengqada salat kami ketika suci?' Aisyah menjawab, 'Apakah engkau seorang Haruri?

Dahulu kami mengalami haid di masa Nabi SAW masih hidup, namun beliau tidak memerintahkan kami untuk mengqadanya. Atau Aisyah berkata, "Kami pun tidak mengqadanya." (HR Bukhari)

Sedangkan keputihan termasuk dalam kategori darah istihadhah atau darah penyakit.

Darah istihadhah adalah cairan yang keluar di luar masa haid atau nifas karena adanya gangguan kesehatan atau penyakit. 

Darah istihadhah tidak membatalkan puasa seorang perempuan, tetapi membatalkan wudu dan salat.

Hal ini sesuai dengan hadis yang diriwayatkan oleh Fatimah binti Abi Hubaisy, bahwa ia bertanya kepada Rasulullah SAW:

“Aku wanita istihadhah, aku tidak suci, apakah kutinggalkan salat?' Rasulullah menjawab: 'Istihadhah itu bukan haid, jika engkau kedatangan haid, tinggalkan salat;

maka jika ukuran biasanya telah selesai, mandilah dan salatlah.” (H.R. Abu Daud, Ahmad dan at-Tirmizi)

Dalam hadis lain, Rasulullah SAW juga bersabda:

“Nabi SAW memerintahkan Hamnah binti Jahsy untuk berpuasa dan shalat pada waktu istihadah.” (H.R. Abu Daud, Ahmad dan at-Tirmizi).

Baca Juga: Apakah ASI Berkurang saat Puasa? Cari Tahu Faktanya di Sini!

Perbedaan Darah Haid dan Darah Istihadhah

Darah Haid
Foto: Darah Haid (Cosmo.ph)

Jadi, apakah keputihan membatalkan puasa? Jawabannya adalah tidak, ya Moms, yang membatalkan puasa hanyalah darah haid atau nifas.

Untuk mengetahui apakah cairan tersebut termasuk darah haid atau darah istihadhah, ini cara membedakannya:

  • Warna cairanDarah haid biasanya berwarna merah gelap atau hitam, sedangkan darah istihadhah bisa berwarna merah terang, coklat, kuning, atau putih.
  • Banyaknya cairan. Darah haid biasanya keluar dengan jumlah banyak dan terus menerus selama beberapa hari, sedangkan darah istihadhah bisa keluar dengan jumlah sedikit atau banyak tetapi tidak terus menerus.
  • Waktu cairan keluar. Darah haid biasanya keluar sesuai dengan siklus menstruasi yang normal, yaitu antara 21-35 hari sekali, sedangkan darah istihadhah bisa keluar kapan saja di luar siklus menstruasi .
  • Adanya rasa sakit atau tidak. Darah haid biasanya disertai dengan rasa sakit atau kram di perut bagian bawah, sedangkan darah istihadhah tidak disertai dengan rasa sakit.

Baca Juga: 7+ Menu Sahur dan Buka Puasa untuk Penderita Diabetes

Hal yang Membatalkan Puasa

Hal yang Membatalkan Puasa
Foto: Hal yang Membatalkan Puasa

Moms, tidak ada alasan lain untuk bingung soal apakah keputihan membatalkan puasa, ya.

Sebab, hal-hal ini yang membatalkan puasa.

  • Makan dan Minum: Secara sengaja mengonsumsi makanan atau minuman dalam kondisi sadar selama waktu puasa.
  • Muntah dengan Sengaja: Jika seseorang dengan sengaja memuntahkan isi perutnya.
  • Haid dan Nifas: Bagi wanita, keluarnya darah haid atau nifas secara otomatis membatalkan puasa.
  • Berhubungan Seksual: Melakukan hubungan seksual selama jam puasa.
  • Merokok: Menghisap asap rokok atau segala bentuk asap lain secara sengaja.
  • Masturbasi: Tindakan yang mengakibatkan ejakulasi atau keluarnya mani bagi pria dan wanita.
  • Darah Istihadhah (Darah Penyakit): Bagi wanita yang mengalami pendarahan bukan karena haid atau nifas, terdapat ketentuan khusus yang berlaku.
  • Mengeluarkan Darah dengan Sengaja: Seperti donor darah atau prosedur medis yang bisa dihindari, yang menyebabkan seseorang merasa lemah.
  • Makan atau Minum karena Lupa: Puasa dianggap batal jika setelah sengaja makan atau minum karena lupa, kemudian dilanjutkan dengan makan atau minum lagi setelah ingat tanpa segera berhenti.
  • Apostasi: Meninggalkan agama Islam, baik melalui ucapan atau perbuatan, secara otomatis membatalkan puasa.

Baca Juga: Keputihan pada Anak yang Belum Haid, Apakah Normal?

Itulah informasi dan jawaban seputar apakah keputihan membatalkan puasa? Semoga menjawab kebingungan Moms, ya!

  • https://an-nur.ac.id/apakah-keputihan-bisa-membatalkan-puasa/

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.