Apakah Teether Gel Aman untuk Bayi?
Saat bayi mulai tumbuh gigi, biasanya sering ditandai dengan banyaknya air liur, gusi yang bengkak dan menimbulkan rasa tidak nyaman, serta sering menggigit sesuatu.
Saat itu, rasanya Moms ingin membantu meringankan rasa sakit Si Kecil, tetapi tidak tahu harus seperti apa.
Ada beberapa benda yang sering menjadi pilihan. Selain gel untuk gusi, ada juga teether berbagai bentuk, termasuk teether berbahan gel untuk bayi.
Namun, sebelum Moms memilih, penting untuk mengetahui risiko yang terkait dengan pemberian teether gel untuk bayi, dan pro dan kontra penggunaannya.
Baca Juga: Apakah Teether Benar-Benar Aman untuk Bayi?
Risiko Teether Gel untuk Bayi
Foto: Todaysparent.com
Secara fisik, teether berbentuk gel bisa jadi membuat gusi bayi yang bengkak dan gigi baru yang mulai muncur bisa menenangkan dan membuay Si Kecil nyaman.
Namun, para peneliti di Amerika Serikat yang menguji teether gel untuk bayi menemukan semua sampel mengandung bisphenol-A (BPA) dan bahan kimia lain yang akn mengganggu endokrin.
Study dalam jurnal Environmental Science and Technology tersebut melakukan penelitian pada hewan, yang menunjukkan bahwa endokrin dapat mengganggu hormon dan menyebabkan kerusakan perkembangan, reproduksi dan neurologis.
Meskipun sebagian besar teether gel untuk bayi tersebut diberi label bebas BPA atau tidak beracun, tapi hasil penelitian menunjuukan semuanya mengandung BPA.
Padahal, BPA dilarang digunakan dalam pembuatan peralatan makan dan minum anak-anak di Amerika Serikat dan sebagian besar Eropa.
Baca Juga: Ketahui Bahaya Kandungan Triclosan pada Sabun Antibakteri
Dalam teether gel tersebut juga mengandung sejumlah paraben dan agen antimikroba triclosan dan triclocarban, yang juga merupakan pengganggu endokrin.
"Temuan ini dapat digunakan untuk mengembangkan kebijakan yang tepat untuk melindungi bayi dari paparan bahan kimia yang berpotensi beracun yang ditemukan pada teether gel," kata penulis studi Kurunthachalam Kannan dan rekan dari N.Y. Wadsworth Center Departement of Health.
Teether gel untuk bayi biasanya digunakan untuk menenangkan gusi saat gigi pertama buah hati muncul, sekitar usia 3 sampai 7 bulan.
Karena saat menggigit bayi juga mengisap giginya, keberadaan bahan kimia yang berpotensi berbahaya di permukaan teether akan berisiko.
Terutama adanya penemuan BPA dan bahan kimia lainnya yang dikhawatirkan larut dari gigi ke dalam air.
Apalagi gel yang terkandung di dalam teether untuk bayi merumakan zat kimia. Apabila teether sobek, ada kemungkinan bayi dapat secara tidak sengaja meminumnya, sehingga sangat berbahaya untuk bayi.
Bahkan, Food and Drug Administration (FDA) menyebutkan bahwa kalung gigi dari kayu, marmer atau silikon, juga dapat menimbulkan bayi tercekik.
Baca Juga: Sudahkah Moms Mengetahui Tahap Pertumbuhan Gigi Bayi? Simak di Sini!
Cara Menenangkan Sakit Gigi Bayi
Foto: Shutterstock.com
Karena teether gel tidak direkomendasikan untuk bayi, Moms bisa mencoba salah satu dari solusi perawatan tumbuh gigi yang aman ini untuk membantu Si Kecil merasa lebih baik.
- Berikan bayi kain lap yang telah didinginkan untuk dikunyah,
- Pijat gusi yang bengkak dengan lembut menggunakan jari dan kain yang bersih,
- Untuk bayi berusia di atas enam bulan, tawarkan air dingin atau makanan dingin seperti pisang atau wortel beku untuk dikunyah,
- Apabila air liur sering keluar, siapkan bibs dan oleskan krim berbahan dasar air di sekitar dagu dan pipi untuk mencegah luka.
Baca Juga: 3 Cara Membersihkan Mulut Bayi Agar Gigi Tumbuh Sehat
Dengan berbagai risiko yang ada, Moms harus mempertimbangkan kembali jika hendak memberikan teether gel untuk bayi ya.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.