7+ Bahaya Buah Bit Jika Dikonsumsi Berlebihan, Porsinya Jangan Berlebihan!
Buat bit atau beetroot adalah salah satu makanan yang cukup terkenal akan manfaatnya. Namun, ternyata ada juga bahaya buah bit yang perlu Moms waspadai.
Buah bit paling populer di Amerika Serikat dan Inggris, dan bisa dengan mudah ditambahkan ke berbagai resep masakan.
Manfaatnya yang luar biasa banyak ini membuat para ahli gizi merekomendasikannya. Saking banyak manfaatnya, Moms pasti sudah paham betul manfaat buah bit.
Namun, seperti kebanyakan makanan, tetap saja ada efek negatifnya. Begitu pula buah bit, Moms tak boleh menutup mata akan bahaya buah bit jika dikonsumsi secara berlebihan.
Jika Moms menyepelekannya, maka bersiap-siap untuk mengalami beberapa efek negatifnya pada kesehatan berikut ini.
Baca Juga: 4 Bahaya Buah Mengkudu dan Efek Sampingnya
Nutrisi dalam Buah Bit
Sebelum mengetahui bahaya buah bit, Moms harus mengetahui kandungan nutrisi yang dimiliki oleh buah tersebut.
Buah bit yang paling umum ditanam biasanya berwarna merah atau ungu cerah, tetapi beberapa varietas bisa berwarna kuning atau memiliki garis merah dan putih di bagian dalam.
Journal of Agricultural and Food Chemistry mencatat, warnanya yang dalam berasal dari pigmen disebut betalain, dan warna tersebut merupakan petunjuk bahwa sayuran akar ini mengandung fitonutrien yang kuat.
Buah bit mengandung berbagai vitamin, mineral dan serat, selain fitokimia yang melindungi dari penyakit. Satu cangkir bit yang dimasak mengandung sekitar 3 gram protein, 17 gram karbohidrat, dan 3,4 gram serat.
Ini sangat kaya akan folat, serta mineral tembaga, mangan, dan kalium.
Sayuran bit juga dapat dimakan dan merupakan sumber antioksidan vitamin C dan beta karoten yang baik, serta vitamin K, yang penting untuk pembekuan darah yang sehat.
Bonus nutrisi terbesar dari bit berasal dari betalains. Bit mengandung beragam senyawa antioksidan dalam keluarga betalain, dan masing-masing mengandung beberapa manfaat kesehatan.
Dua senyawa betalain yang paling kuat adalah betanin dan betanidin.
Baca Juga: Manfaat Buah Bit Bagi Anak-Anak
Bahaya Buah Bit yang Dikonsumsi Berlebihan
Berikut ini adalah beberapa penyakit atau gangguan tubuh yang akan terjadi jika dan menjadi bahaya buah bit jika dikonsumsi terlalu banyak:
1. Beeturia
Pernah dengar istilah ini sebelumnya? Ya, sesuai dengan namanya, beeturia adalah kondisi saat urine berubah warna menjadi merah keunguan seperti halnya buah bit.
Ini adalah efek samping yang paling nyata jika Moms konsumsi bit berlebihan, padahal normalnya warna urin itu kekuningan atau bening.
Menyadari urine berwarna merah atau merah muda untuk pertama kalinya mungkin membuat Moms panik dan khawatir.
Namun, beeturia adalah kondisi yang tidak berbahaya.
Perubahan warna ini terjadi akibat senyawa dalam bit yang disebut betanin, yang memberikan pigmen merah pada sayuran.
Beberapa orang akan kesulitan memecah pigmen ini. Setelah mengonsumsi bit, betanin akan mengalir ke seluruh tubuh dan akhirnya menuju ke ginjal.
Di organ inilah betanin akan dikeluarkan dan menghasilkan urin berwarna merah muda atau merah.
Meskipun beeturia biasanya tidak menimbulkan kekhawatiran dan menghilang dengan sendirinya, urin merah atau merah muda setelah makan bit terkadang dapat mengindikasikan masalah dengan kesehatan.
Oleh karena itu, tetap konsultasikan ke dokter jika urine berubah warna setiap kali makan buah bit.
Air seni berwarna merah atau merah muda setelah mengonsumsi bit terkadang merupakan gejala kekurangan zat besi.
Ini terjadi ketika darah tidak memiliki cukup sel darah merah yang sehat untuk membawa oksigen ke berbagai bagian tubuh.
Mengutip jurnal yang dipublikasikan The Lancet, kondisi ini terjadi pada sekitar 66 hingga 80 persen orang dengan anemia defisiensi besi yang tidak diobati.
Nah, gejala lain dari kekurangan zat besi dapat meliputi:
- Rambut rontok.
- Kelelahan.
- Sesak napas.
- Keram kaki.
- Kedinginan.
- Perubahan suasana hati.
Beeturia juga bisa terjadi pada orang dengan asam lambung rendah. Pasalnya, tingkat asam lambung yang sehat membantu tubuh menyerap mineral, nutrisi, dan vitamin.
Asam lambung yang rendah dapat membuat Moms sulit mencerna dan menyerap nutrisi, tubuh kemudian mungkin mengalami kesulitan untuk memetabolisme pigmen merah dalam buah bit.
Jadi, Moms mungkin melihat urine berwarna merah atau merah muda setelah makan bit atau minum jus bit. Tanda-tanda asam lambung rendah termasuk kembung, gas, dan sembelit.
Baca Juga: Kapan Bayi Boleh Mengonsumsi MPASI Buah Bit?
2. Gangguan Ginjal
Akar buah bit ternyata memiliki kandungan oksalat yang dapat menyebabkan batu ginjal, dan menjadi bahaya buah bit selanjutnya.
Mengutip laman U.S. National Kidney Foundation, oksalat merupakan senyawa alami yang banyak dijumpai dalam makanan.
Tubuh menggunakan senyawa ini untuk menghasilkan energi dan sisanya akan dibuang dalam bentuk limbah yang mengalir melalui aliran darah ke ginjal dan dikeluarkan melalui urine.
Jika Moms memiliki terlalu banyak limbah dalam urin, sementara konsumsi cairan terlalu sedikit, maka ini akan membentuk kristal.
Dan kemudian, kristal ini akan saling menempel dan membentuk massa padat atau batu pada ginjal.
Oksalat inilah yang merupakan senyawa yang dapat membentuk kristal di dalam urine. Buah bit juga dapat meningkatkan konsentrasi oksalat dalam urin sehingga memicu terbentuknya batu ginjal kalsium oksalat.
Jadi, ada baiknya agar Moms membatasi konsumsi buah bit, apalagi jika tidak dibarengi dengan minum cairan yang cukup.
Tak hanya pengidap batu ginjal saja, mereka yang dulu pernah memiliki batu ginjal pun harus berhati-hati terhadap efek samping buah bit. Pastikan untuk selalu mewaspadai kemungkinan bahaya buah bit.
3. Feses Berubah Warna
Tak hanya urine yang akan berubah warna (beeturia), kandungan betasianin dalam buah bit membuat warna sayuran ini begitu intens.
Meski rata-rata makanan akan kehilangan warna aslinya setelah dicerna, namun tidak dengan betasianin yang sangat mungkin sebabkan perubahan warna pada feses.
Sama seperti beeturia, perubahan warna feses mungkin tak akan membahayakan. Namun, sebaiknya tetaplah periksa ke dokter saat kondisi ini terjadi.
Dokter bisa memeriksa apakah ada darah dalam feses karena jika ditemukan darah ini berarti Moms memiliki masalah kesehatan yang serius.
Jadi bila belakangan feses selalu berubah warna, segera hentikan konsumsi buah bit. Jika kondisi terus berlanjut meski konsumsi buat bit sudah dihentikan, maka sudah waktunya untuk memeriksakan diri ke dokter.
4. Gangguan Kehamilan
Selama kehamilan, sebetulnya Moms boleh mengonsumsi bit dalam jumlah sedang.
Ini karena buah bit tergolong sayuran yang memiliki banyak khasiat selama kehamilan, seperti pemurni darah, detoksifikasi, dan revitalisasi tubuh.
Buah ini pun dapat dikonsumsi mentah, dimasak, atau dibuat jus sehat.
Namun, jika dokter memberi tahu kamu untuk tidak makan buah bit secara berlebihan, mungkin ada beberapa alasan yang masuk akal untuk hal ini.
Mengutip artikel dari Mom Junction, ada beberapa risiko yang mungkin timbul dari bit dan jusnya yang berlebihan selama kehamilan, yaitu:
- Bit mengandung betaine, yang dapat menyebabkan mual, muntah, diare, dan masalah pencernaan.
- Jumlah oksalat yang tinggi diketahui menyebabkan batu ginjal.
- Kehadiran nitrat dapat memicu kelelahan, tak hanya ibunya, bahkan janin juga lebih sensitif terhadap sifat beracun nitrit. Hal ini khususnya terjadi selama minggu ke-30 kehamilan, yakni saat stres oksidatif biasanya mengalami peningkatan.
- Dapat menyebabkan beeturia, suatu kondisi di mana urin dan tinja menjadi merah, yang mana ini bisa saja disalah artikan saat hamil.
Mungkin Moms bisa memasukkan buah bit secukupnya pada trimester pertama karena sayuran ini memiliki asam folat yang diperlukan untuk perkembangan sumsum tulang belakang bayi.
Mengutip U.S. Food and Drugs Administration, Moms mungkin membutuhkan sekitar 400 hingga 800 mcg asam folat per hari, dan buah bit berukuran rata-rata mengandung 100 hingga 150 mcg asam folat.
Dengan Mengkonsumsi sayuran pada trimester kedua juga dapat memberikan nutrisi penting yang mungkin berguna untuk kehamilan yang sehat.
Jangan lupa juga untuk selalu berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan takaran buah bit dalam jumlah yang tepat dan dengan interval yang tepat sesuai harapan kamu.
Bimbingan dokter akan membantu Moms menghindari efek samping atau bahaya buah bit.
Baca Juga: Ini 5 Cara Mengolah Buah Bit Jadi Hidangan dan Kudapan Enak!
5. Asam Urat
Bahaya buah bit selanjutnya adalah menyebabkan penyakit asam urat. Penyakit yang juga dikenal dengan sebutan gout ini muncul akibat timbunan berlebih asam urat dalam sendi.
Jika mengalaminya, maka Moms akan merasakan gejala yang meliputi nyeri sendi dengan sensasi seperti ditusuk-tusuk, area sendi tampak kemerahan, serta demam tinggi.
Selain itu, melansir jurnal dari PubMed Central, makanan yang tinggi oksalat seperti buah bit juga bisa memicu asam urat.
Para ahli menduga ada korelasi antara asam urat dan batu kemih kalsium oksalat. Mereka menduga mekanisme ini dicapai melalui metabolisme asam urat.
6. Tekanan Darah Rendah
Untuk mereka yang mengidap hipertensi, efek samping buah bit pasti menjadi keuntungan tersendiri.
Namun, jika tekanan darah sudah rendah atau berfluktuasi, maka efek samping buah bit ini bisa sangat membahayakan kesehatan seseorang.
Kandungan nitrat dalam buah bit pun diduga mampu menurunkan tekanan darah bahkan pada orang sehat sekalipun.
7. Masalah Pencernaan
Ternyata buah bit juga dapat memperparah kondisi gangguan lambung yang sudah ada.
Selain menyebabkan kembung dan kram, buah merah ini juga dapat memicu konstipasi atau sebaliknya, yakni diare.
Efek samping buah bit lain yang wajib Moms waspadai adalah munculnya sakit perut karena di dalamnya terlalu banyak gas. Untungnya, gas tersebut bisa keluar saat buang angin atau BAB.
Masalah pencernaan juga bisa terjadi saat buah bit menyebabkan alergi. Jika seseorang alergi akan buah bit, maka perutnya akan kram.
Paparan jangka pendek kadar nitrit yang terlalu tinggi juga mampu memicu gangguan lambung, diare, serta muntah.
Gejala ini bisa muncul 18 hingga 36 jam setelah nitrit kadar tinggi masuk dalam tubuh.
Pada beberapa kasus, efeknya bahkan bisa muncul dalam waktu 2 jam dan berakhir paling lama hingga 14 hari kemudian.
8. Gangguan Liver
Buah bit memang dikenal kaya akan zat besi, magnesium, tembaga, dan fosfor. Jelas hal ini sangat baik untuk kesehatan.
Namun di sisi lain, konsumsi jenis logam berlebihan seperti ini juga bisa menyebabkan akumulasi pada organ hati. Alhasil, timbunan logam tersebut berbahaya bagi hati maupun pankreas.
Jika sudah begini, maka Moms harus mengontrol betul asupan buah bit. Pastikan jumlah asupannya tepat agar tidak sampai mengalami efek samping buah bit.
Ada yang mengatakan bahwa segelas jus bit sehari masih aman, namun ada yang bilang kalau itu terlalu banyak. Untuk pastinya, sebaiknya diskusikan dengan dokter gizi.
Baca Juga: 5 Bahaya Buah Melon Jika Dikonsumsi Berlebihan, Catat Moms!
Dosis Konsumsi Buah Bit
Meski begitu, buah bit kemungkinan aman bagi kebanyakan orang ketika dikonsumsi dalam jumlah yang biasanya ditemukan dalam makanan.
Buah bit juga kemungkinan aman bagi kebanyakan orang ketika diminum dalam bentuk obat atau suplemen, saat dimakan sesuai ketentuannya.
Tidak diketahui apakah aman mengkonsumsi buah bit dalam bentuk obat yang lebih besar selama kehamilan atau menyusui. Tetapi tetap aman saat mengkonsumsinya masih dalam bentuk buah utuh.
Dosis buah bit yang tepat tergantung pada beberapa faktor seperti usia, kesehatan, dan beberapa kondisi lainnya.
Saat ini, belum ada informasi ilmiah yang cukup untuk menentukan berapa kisaran dosis yang tepat bagi seseorang untuk mengkonsumsi buah bit.
Meski ada penelitian terbatas, masih tidak ada rekomendasi resmi mengenai dosis aman jus bit. Oleh karena itu, yang terbaik adalah berkonsultasi dengan dokter.
Hanya ada satu penelitian tentang buah bit, yakni dari American Journal of Physiology. Di sana disebutkan manfaat buah bit yang dapat menurunkan tekanan darah masih kurang.
Meski disebutkan bahwa suplemen buah bit dapat menurunkan tingkat tekanan darah, tetapi penelitian lebih lanjut masih diperlukan.
Kebanyakan testimoni dari orang-orang menyatakan bahwa suplemen dapat menurunkan tingkat tekanan darah.
Namun, beberapa lainnya melaporkan tidak ada manfaatnya. Ini menunjukkan bahwa informasi yang tepat tentang buah bit masih kurang.
Jika Moms rentan terhadap efek samping jus bit, suplemen bisa lebih berbahaya daripada makan buah utuh.
Oleh karena itu, sangat penting untuk membicarakan hal ini dengan dokter terlebih dahulu.
Baca Juga: 5 Jenis Buah untuk Diet yang Menyehatkan
Meski Bisa Bahaya, Bukan Berarti Buah Bit Dilarang
Sebelumnya sudah dijelaskan bahwa tetap ada bahaya buah bit yang bisa muncul, namun hal tersebut terjadi saat konsumsinya berlebihan.
Buah bit tetap saja mengandung gizi yang baik jika penyajiannya tepat.
Buah bit bisa dibuat jus, dipanggang, dikukus atau diasamkan. Mereka pun bisa dibeli dalam keadaan dimasak dan dikalengkan.
Jika membelinya langsung, pilih bit yang berat ukurannya dan masih menempel daun hijau segar dan tidak miring pada bagian.
Nitrat makanan larut dalam air, jadi sebaiknya hindari bit mendidih untuk memaksimalkan kandungan nitratnya.
Selain itu, ada beberapa cara yang enak dan menarik untuk menambahkan lebih banyak bit ke dalam makanan:
- Salad bit: Bit parut membuat tambahan yang beraroma dan berwarna-warni.
- Beetroot dip: Bit yang dicampur dengan greek yogurt menghasilkan saus yang lezat dan sehat.
- Jus bit: Jus bit segar adalah yang terbaik, karena jus yang dibeli di toko bisa mengandung banyak gula dan mungkin hanya mengandung sedikit bit.
- Daun bit: Daun bit bisa dimasak dan dinikmati seperti bayam, jadi jangan membuangnya.
Itulah beberapa bahaya buah bit yang harus Moms Ketahui. Jadi, jangan dimakan berlebihan ya!
- https://www.emedicinehealth.com/beet/vitamins-supplements.htm
- https://www.stylecraze.com/articles/serious-side-effects-of-beetroots/
- https://www.livestrong.com/article/513786-what-are-the-side-effects-of-eating-beets/
- https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/11714300/
- http://www.whfoods.com/genpage.php?tname=foodspice&dbid=49
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.