Bahaya Karies Gigi Pada Anak Jika Tidak Ditambal
Moms, pasti pernah mendengar tentang penyakit karies gigi. Wajar saja, karies gigi adalah gangguan kesehatan yang kerap terjadi pada anak.
Bakteri utama penyebab dari karies gigi pada anak adalah Streptococcus mutans. Alasan karena anak sering terkena penyakit ini karena mereka belum sadar dan memahami cara menjaga kesehatan dan kebersihan gigi serta mulutnya.
Untuk itu, sebaiknya setiap orang tua diberikan edukasi dan informasi yang lengkap tentang pencegahan serta penanganan dari kondisi karies gigi pada anak ini.
Baca Juga: Ternyata, Ini Bagian Gigi yang Sering Terkena Karies pada Anak
Penyebab Karies Gigi Pada Anak
“Karies gigi terjadi karena kerusakan pada jaringan keras gigi karena aktivitas bakteri dalam plak. Adanya bakteri dalam mulut adalah hal yang normal. Namun, seiring berjalannya waktu, penumpukan bakteri, sisa-sisa makanan, dan air liur di dalam mulut dapat menyebabkan plak terbentuk. Zat asam dalam plak inilah yang menyebabkan jaringan keras gigi larut sehingga terjadi karies gigi,” ucap drg. Nydia Hanan, dokter gigi anak saat berbincang-bincang melalui Kulwap Orami Community, pada Senin (15/4) lalu.
Gejala awal dari karies gigi pada anak yang bisa Moms perhatikan adalah munculnya bercak putih pada gigi (white spot).
Bercak putih itu muncul karena proses penghilangan kadar garam dan mineral pada jaringan keras gigi akibat plak dan sisa makanan yang menumpuk.
Jika dibiarkan terus menerus, bercak putih akan berubah menjadi bercak kecoklatan yang menyebar dan membentuk lubang pada gigi.
Baca Juga: Bagaimana Menghadapi Anak yang Mengalami Karies Gigi tapi Takut ke Dokter Gigi?
Cara Atasi Karies Gigi Pada Anak
Cara mengatasi karies gigi pada anak tergantung pada usia dan tingkat keparahannya. Kalau masih pada tahap ringan, membersihkan gigi secara teratur oleh orang tua dapat mencegah karies gigi bertambah luas dan proses karies juga dapat dihentikan.
Namun, kalau kasusnya sudah lebih parah, Moms dapat membawa anak ke dokter gigi anak untuk melakukan penambalan gigi atau tindakan penanganan yang lain.
Namun, bagaimana jika anak tidak mau ditambal giginya? Wah, pastinya hal ini akan membahayakan kondisi anak itu sendiri, Moms.
Karies gigi pada anak harus segera ditangani karena dapat berdampak besar di kemudian hari dan bahkan bisa memengaruhi pertumbuhan gigi dewasa atau permanen dari anak.
“Karies gigi yang tidak segera ditangani dapat menyebabkan rasa nyeri, gigi tanggal, infeksi berbahaya, dan bahkan kematian. Moms perlu ketahui juga kesehatan gigi susu anak akan memengaruhi kondisi pertumbuhan gigi permanennya kelak,” ujar drg. Nydia, yang juga tergabung sebagai anggota IDGAI (Ikatan Dokter Gigi Anak Indonesia) Jawa Timur ini.
Selain itu, World Health Organization (WHO) melaporkan bahwa karies gigi bisa memengaruhi kualitas hidup anak. Mulai dari susah makan dan tidur, sehingga bisa menghambat pertumbuhan. Sakit gigi akibat karies tidak diatasi juga membuat Si Kecil sering tidak masuk sekolah.
Jadi, pastikan gigi anak yang berlubang segera ditambal dan sebaiknya pula lakukan perawatan rutin ke dokter gigi anak secara berkala, yaitu setiap 6 bulan. Lebih baik lagi jika membawa anak ke dokter gigi sejak anak tumbuh gigi pertama kali.
Baca Juga: Kenali 6 Tanda Sakit Gigi yang Harus Segera Diperiksakan ke Dokter Gigi!
Moms, ketahui juga ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan anak mengalami karies gigi. Salah satu penyebab paling umum adalah penggunaan botol susu hingga tertidur.
Gula yang terkandung pada susu dapat mengendap menjadi asam yang memicu gigi berlubang.
Selain itu, kebiasaan mengonsumsi makanan manis tinggi gula, seperti permen, coklat, es krim, dan minuman manis juga memicu karies gigi.
Untuk itu, ajarkan anak untuk menyikat gigi sejak dini, ya! Kalau ia sudah bisa diajarkan untuk berkumur sendiri, gunakan pasta gigi mengandung fluoride untuk membantu pencegahan gigi berlubang.
Kalau sudah telanjur terjadi kerusakan pada gigi anak, segera lakukan penanganan ke dokter gigi anak sehingga gigi anak dapat diobati dengan tepat.
(DG)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.