Berhubungan Saat Hamil 6 Bulan, Apakah Berbahaya?
Berhubungan saat hamil 6 bulan, apakah berbahaya bagi janin?
Pada beberapa kehamilan, frekuensi hubungan seksual biasanya berkurang dalam tiga bulan pertama karena Moms merasa terlalu lelah dan mudah tersinggung sebagai akibat dari perubahan hormonalnya.
Moms juga mungkin merasa mual di pagi hari.
Kemudian, ketika mencapai trimester kedua yang tentunya tubuh menjadi lebih bisa diajak untuk berdamai dengan berbagai keluhan umum kehamilan.
Hubungan intim harus dihindari sejak minggu keenam sampai minggu kedua belas kehamilan, karena dapat menyebabkan keguguran.
Cari tahu penjelasan lebih lanjut tentang apakah berhubungan saat hamil 6 bulan berikut ini.
Berhubungan Saat Hamil 6 Bulan, Berbahayakah?
Selama hamil 6 bulan, Si Kecil dalam kandungan sudah mulai mengembangkan sel darah, pengecap alis, dan bulu mata.
Bahkan bisa dibilang hamil 6 bulan berarti mendekati akhir trimester kedua. Lalu bagaimana dengan berhubungan saat hamil 6 bulan?
Dilansir dari March of Dimes, jika kehamilan Moms sehat maka bisa berhubungan seksual saat hamil.
Moms dan Dasa menggunakan posisi yang aman dan nyaman selama kehamilan.
Hubungan seksual tidak akan melukai Si Kecil, karena janin berada dalam lingkungan terlindungi di dalam kantung ketuban dan terapung dari cairan ketuban.
Menurut Web MD, leher rahim pun tersumbat oleh sumbatan lendir sehingga tidak ada risiko penis menabrak bayi.
Masalah utama seputar seks bagi hamil biasanya adalah keinginan atau kenyamanan.
Beberapa Moms merasa menggairahkan dan menikmati payudara yang tumbuh dan lekuk tubuh yang baru, sementara yang lain membutuhkan waktu beberapa saat untuk memahami perubahan fisik dramatis yang dialami tubuh.
Bila Moms tengah merasa demikian, maka ada baiknya Dads membantu untuk merasa lebih menarik dan memberikan romansa yang meyakinkan bahwa mereka terlihat lebih cantik dan tubuh yang menarik.
Yang perlu diketahui Moms saat hamil akan memperoleh sekitar 1,3 liter darah selama kehamilan, dan sebagian besar mengalir di bawah pinggang.
Moms mungkin menemukan bahwa aliran darah ekstra membantu mengalami orgasme lebih mudah, bahkan bisa jadi lebih dari sekali.
Seks tidak akan menyebabkan keguguran. Keguguran seringkali disebabkan oleh janin yang tidak berkembang secara normal.
Sebuah studi tahun 2011 dari Canadian Medical Association Journal juga menyimpulkan bahwa berhubungan saat hamil 6 bulan tidak menyebabkan persalinan dini pada kehamilan berisiko rendah.
Tanda Bahaya Berhubungan Saat Hamil 6 Bulan
Jika Moms berisiko mengalami komplikasi selama kehamilan, ada baiknya Moms berkonsultasi dengan dokter kandungan sebelum berhubungan seks pada trimester kedua.
Seks selama trimester kedua biasanya dilarang, dalam kasus tertentu, seperti:
- Jika Moms memiliki riwayat keguguran, seks saat hamil dapat semakin meningkatkan risiko keguguran kali ini.
- Jika Moms mengalami pendarahan hebat, hubungan seks dapat meningkatkan risiko pendarahan tambahan, terutama dalam kasus di mana plasenta ditempatkan lebih rendah dari biasanya.
- Jika pernah mengalami kebocoran cairan ketuban, hubungan seks akan meningkatkan risiko terjadinya infeksi.
- Jika Moms menderita plasenta previa, sebaiknya hindari seks. Ini adalah kondisi di mana plasenta tumbuh di bagian bawah rahim
Posisi Aman Berhubungan Saat Hamil 6 Bulan
Selama berhubungan saat hamil 6 bulan atau bisa disebut akhir trimester kedua, Moms harus memilih posisi yang tidak memberi tekanan pada perut hamil, seperti posisi misionaris.
Jika seorang wanita berbaring telentang, berat bayi mungkin memberi tekanan ekstra pada organ dalam atau arteri utamanya.
Lalu, apa saja posisi aman berhubungan saat hamil 6 bulan?
1. Woman on Top
Ini merupakan posisi seks kehamilan yang klasik.
Dengan duduk dan mengangkangi pasangan, Moms memiliki keuntungan karena dapat mengontrol kecepatan dan kemampuan untuk bergerak untuk menemukan sudut terbaik.
Jika memungkinkan, letakkan tangan atau lengan Moms di atas kepala tempat tidur untuk membantu menopang berat badan Moms.
2. Rear Entry
Posisikan diri Moms dengan merangkak, menggunakan bantal untuk menopang Moms sehingga Moms merasa nyaman, dan minta pasangan Moms memasuki Moms dari belakang.
Karena posisi seks ini memungkinkan penetrasi yang lebih dalam, Moms mungkin akan melihat beberapa bercak setelah berhubungan seks selama kehamilan, terutama menjelang akhir trimester ketiga, saat serviks Moms mulai melunak.
“Bercak itu normal, tetapi tanyakan kepada dokter kandungan jika Moms khawatir,” kata Mary-Jean Malyszka, seorang psikolog terdaftar dan terapis seks klinis bersertifikat di Calgary, mengutip Today's Parent.
3. Berdiri Menghadap Dinding
Pada posisi berhubungan saat hamil 6 bulan ini, berdirilah menghadap dinding dengan kaki terlentang.
Letakkan tangan atau lengan Moms di dinding, di sekitar ketinggian bahu, untuk menopang tubuh bagian atas Moms.
Posisi seks kehamilan ini memungkinkan pasangan Moms masuk dari belakang, melewati perut Moms.
4. Spooning
Berbaringlah dengan nyaman di sisi Moms (dengan bantal di antara kedua lutut Moms, jika terasa lebih nyaman untuk punggung Moms) sehingga pasangan Moms dapat meringkuk dan memasuki Moms dari belakang.
Ini membuat perut Moms tertekan.
Ingatlah bahwa jika ada penetrasi anal, pasangan Moms harus membasuh secara menyeluruh sebelum memasuki vagina untuk membersihkan bakteri penyebab infeksi.
5. Side By Side
Berbaring menghadap satu sama lain dalam bentuk V kecil, dengan kepala terpisah lebih jauh, dan letakkan satu kaki di atas kaki pasangan Moms.
Posisi seks ini berfungsi selama semua tahap kehamilan, termasuk berhubungan saat hamil 6 bulan.
Tetapi, sangat bagus menjelang akhir karena tidak memerlukan banyak energi untuk bermanuver dan Moms dapat memasang bantal di bawah perut dan di belakang punggung untuk kenyamanan maksimal.
Bonusnya, Moms dan Dads dapat saling menatap mata untuk menambah keintiman.
Intinya, berhubungan saat hamil 6 bulan bahayakah?
Tentu tidak, dan dengan libido yang terus meningkat dan penurunan masalah yang mengganggu seperti mual, trimester kedua tidak diragukan lagi merupakan masa bulan madu kehamilan.
Perlu diingat bahwa meskipun berhubungan seks relatif aman, penetrasi dalam dan posisi seks yang ekstrim mungkin bukan pilihan terbaik.
Terakhir, perhatikan tanda bahaya untuk berhubungan seks selama kehamilan.
- https://www.marchofdimes.org/pregnancy/sex-during-pregnancy.aspx
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3080531/
- https://www.todaysparent.com/pregnancy/being-pregnant/the-best-sex-positions-during-pregnancy/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.