3+ Manfaat dan Cara Melatih Berpikir Kritis
Berpikir kritis merupakan aspek yang penting untuk dimiliki dalam kehidupan sehari-hari. Baik dalam hal pendidikan maupun pekerjaan.
Dilansir dari laman Monash University istilah kritis berasal dari kata Yunani, yakni kritikos yang berarti membedakan.
Jadi, berpikir kritis adalah jenis pemikiran yang lebih dalam di mana kita tidak menerima begitu saja, tetapi mempertanyakan, menganalisis, dan mengevaluasi apa yang kita baca, dengar, katakan, atau tulis.
Berpikir kritis digunakan untuk mengidentifikasi pola pikir dan keterampilan penting yang berkontribusi pada pengambilan keputusan yang efektif.
Selain itu, ada juga manfaat lain yang bisa didapatkan jika seseorang selalu berpikiran kritis. Apa saja ya? Simak selengkapnya!
Baca Juga: Simak Cara Mengasah Keterampilan Komunikasi Asertif atau Bersikap Tegas
Manfaat Berpikir Kritis
Foto: Orami Photo Stock
Seseorang yang berpikir kritis dalam segala situasi biasanya digambarkan dengan:
- Rasa ingin tahu dan ingin selalu mencari kebenaran
- Adil dalam evaluasi terhadap bukti dan pandangan orang lain
- Skeptis terhadap informasi
- Perseptif dan mampu membuat hubungan antar ide
- Reflektif dan sadar akan proses berpikir mereka sendiri
- Berpikiran terbuka dan bersedia jika keyakinan mereka ditantang
- Menggunakan bukti dan alasan untuk merumuskan keputusan
- Mampu merumuskan penilaian dengan bukti dan alasan
- Mempertanyakan segalanya, termasuk norma dan tradisi sosial yang ada
- Berpikir sistematis, mempertimbangkan semua aspek dari suatu masalah dan melihat setiap elemen dalam konteks yang lebih luas
- Menggunakan logika dan alasan dalam argumen mereka
- Menghindari membuat asumsi
- Dapat mengenali (dan menghindari) kesalahan logika
- Berusaha untuk menyadari bias kognitif mereka sendiri
- Mempertimbangkan perspektif yang berbeda
- Menggunakan keterampilan berpikir kritis di atas untuk membuat penilaian
Ada banyak manfaat yang didapatkan jika Moms atau anak Moms termasuk orang yang selalu berpikir kritis. Berikut penjelasannya.
1. Membuat Keputusan dengan Lebih Baik
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, berpikir kritis dapat membantu seseorang dalam membuat keputusan dengan lebih baik.
Hal ini karena berpikiran kritis memicu kita memahami banyaknya data dan informasi yang tersedia sehingga pengambilan keputusan telah benar-benar melewati banyak pertimbangan.
Jadi, keputusan yang dibuat sudah menjadi pilihan terbaik karena melewati proses pemikiran yang panjang dan penuh dengan kesadaran.
Baca Juga: 3 Cara Mengembangkan Keterampilan STEM Anak Sejak Dini
2. Meningkatkan Hubungan dengan Orang Lain
Foto: Orami Photo Stock
Berpikir kritis membuat Moms lebih berpikiran terbuka dan lebih mampu memahami sudut pandang orang lain. Oleh sebab itu, dapat meningkatkan kualitas hubungan dengan orang lain.
Pemikir kritis lebih berempati dan dalam posisi yang lebih baik untuk bergaul dengan berbagai jenis orang.
Dalam sebuah kelompok, orang yang memiliki pemikiran kritis biasanya dapat diandalkan untuk menjadi suara sehingga dapat menyampaikan alasan dengan baik ketika argumen memanas.
Selain itu, orang yang selalu berpikiran kritis juga lebih mampu mendeteksi ketika orang lain sedang tidak jujur atau mencoba memanfaatkan dan memanipulasi kita.
3. Baik untuk Kesehatan Mental
Siapa sangka, pemikiran kritis yang Moms miliki juga baik untuk kesehatan mental, lho.
Pasalnya, berpikir kritis adalah alat yang sangat baik untuk membantu Moms lebih memahami dan belajar menguasai pikiran diri sendiri.
Moms dapat menggunakan pemikiran kritis untuk membebaskan diri dari bias kognitif, pemikiran negatif, dan keyakinan yang membatasi yang menahan diri Moms.
Berpikir kritis dapat membantu Moms dalam menilai kekuatan dan kelemahan sehingga diri sendiri pun tahu apa yang harus dilakukan untuk memperbaikinya.
Selain itu, berpikir kritis akan memungkinkan Moms untuk mengekspresikan pikiran, ide, dan keyakinan dengan lebih baik.
Komunikasi yang lebih baik ini akan membantu orang lain memahami Moms dengan lebih baik, sehingga kalian berdua dapat lebih bahagia.
Baca Juga: 10 Cara Menjaga Kesehatan Mental, Yuk Coba!
4. Mendukung Kesuksesan Berkarir
Foto: Orami Photo Stock
Tentu saja, pemikiran kritis ini dapat mendukung kesuksesan Moms saat berkarir. Ada banyak profesi yang mengharuskan kita untuk selalu berpikiran kritis.
Pengacara, analis, akuntan, dokter, insinyur, reporter, dan ilmuwan dari segala jenis bidang harus sering menerapkan pemikiran kritis. Intinya, berpikir kritis merupakan keterampilan mutlak yang dibutuhkan oleh berbagai profesi.
Berpikir kritis dapat membantu dalam profesi apa pun, terutama saat Moms harus:
- Menganalisis informasi
- Memecahkan masalah secara sistematis
- Menghasilkan solusi inovatif
- Merencanakan sesuatu secara strategis
- Berpikir kreatif
- Mempresentasikan karya atau ide kepada orang lain dengan cara yang mudah dipahami
Menurut World Economic Forum yang dikutip dari laman Be Brain Fit, berpikir kritis dan pemecahan masalah yang kompleks adalah dua keterampilan paling dibutuhkan yang dicari oleh para pengusaha.
Berpikir kritis dianggap sebagai soft skills yang diperlukan untuk mendukung keberhasilan di tempat kerja.
5. Melatih Kemampuan Otak
Layaknya otot tubuh, otak Moms juga perlu dilatih agar terus berkembang dan bekerja dengan baik.
Berpikir kritis adalah salah satu yang dapat dilakukan untuk melatih kemampuan otak.
Hal ini karena berpikiran kritis dapat mendorong pengembangan banyak keterampilan penting seperti pemikiran logis, pengambilan keputusan, hingga pikiran terbuka.
Baca Juga: 5 Kebiasaan Buruk yang Dapat Menurunkan Kesehatan Otak
Cara Melatih Berpikir Kritis untuk Diri Sendiri
Setelah mengetahui banyak manfaat dari sikap berpikiran kritis, berikut cara yang bisa Moms lakukan untuk melatih diri sehingga menjadi seseorang yang memiliki pemikiran kritis.
1. Coba Lakukan Riset
Foto: Orami Photo Stock
Keengganan untuk belajar, meneliti, atau memperoleh keyakinan baru hanya akan menghambat Moms dalam berpikir kritis. Oleh karena itu, cobalah untuk mengesampingkan keyakinan diri sendiri dan cobalah untuk melakukan riset.
Dengan meluangkan waktu untuk melakukan penelitian dan fokus pada pembelajaran, Moms akan menemukan bahwa diri sendiri akan berkembang serta beradaptasi seiring waktu dalam mengatasi situasi baru.
Hal ini tentu saja dapat meningkatkan pemikiran kritis Moms.
2. Lihat dengan Berbagai Perspektif
Cara melatih untuk berpikiran kritis selanjutnya adalah dengan melihat segala hal dari berbagai sudut pandang. Cara ini akan memberi gambaran yang lebih jelas tentang situasi secara keseluruhan.
Dengan membiarkan diri mempertimbangkan perspektif yang berbeda, Moms mungkin akan menemukan solusi terbaik yang sebelumnya tidak terpikirkan.
Baca Juga: 9 Jenis Kecerdasan Majemuk dan Cara Mengasahnya
3. Selalu Mempertimbangkan Konsekuensi
Foto: Orami Photo Stock
Moms pasti setuju bahwa setiap pilihan memiliki konsekuensi bagi diri kita sendiri, atau mungkin orang lain yang terlibat dalam masalah tersebut.
Oleh karena itu, Moms perlu mempertimbangkan kemungkinan konsekuensi yang mungkin timbul dari setiap pilihan dan memilih salah satu yang paling menguntungkan sekaligus membatasi efek negatif pada orang lain yang terlibat.
Cara yang baik untuk melakukan ini adalah dengan menulis daftar pro dan kontra. Dengan meminta diri Moms untuk memikirkan setiap kemungkinan hasil positif di samping setiap kemungkinan hasil negatif, Moms pun dapat membuat keputusan yang jauh lebih tepat.
4. Menyadari Bahwa Diri Sendiri Tak Selalu Benar
Merasa diri sendiri selalu benar termasuk penghalang bagi Moms untuk berpikir kritis. Maka, buanglah hal negatif tersebut.
Sebaliknya, cobalah untuk selalu periksa kembali solusi untuk masalah yang dihadapi, pertimbangkan opsi baru, dan lihat kesalahan Moms sebagai kesempatan untuk belajar.
Itu dia manfaat berpikir kritis dan tips untuk melatih diri sehingga lebih kritis. Semoga informasinya dapat bermanfaat ya, Moms.
- https://www.monash.edu/rlo/research-writing-assignments/critical-thinking
- https://bebrainfit.com/critical-thinking/
- https://www.findcourses.co.uk/inspiration/articles/how-to-improve-critical-thinking-9900
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.