Bolehkah Susu UHT untuk MPASI? Simak Penjelasan Dokter!
Susu UHT untuk mpasi mungkin kerap digunakan Moms untuk melengkapi gizi Si Kecil, ya.
Nah, menggunakan susu UHT untuk mpasi memang dibolehkan, Moms.
Sebagai informasi, susu UHT atau ultra-heat treatment susu yang dipanaskan pada lebih dari 135 derajat celcius selama beberapa detik.
MPASI atau makanan pendamping ASI, diberikan ketika bayi menginjak usia 6 bulan.
Pada usia tersebut, Si Kecil mulai memasuki bulan perkenalan terhadap makanan lain selain ASI.
Saat MPASI, bayi akan diperkenalkan dengan berbagai tekstur makanan dan rasa yang berbeda-beda dengan kandungan protein dan gizi untuk tumbuh kembangnya.
Lantas, apakah susu UHT untuk mpasi diperbolehkan? Simak jawabannya di artikel ini, ya Moms.
Baca Juga: Susu UHT vs Susu Formula, Mana yang Lebih Baik untuk Anak?
Fakta Seputar Susu UHT untuk MPASI
Susu UHT untuk MPASI boleh-boleh saja lho Moms diberikan untuk Si Kecil.
Hal ini sesuai dengan penjelasan dr. Cut Nurul Hafifah, Sp. A, Subsp. N. P. M. Dokter Spesialis Ilmu Kesehatan Anak Subspesialis Kesehatan Anak Nutrisi dan Penyakit Metabolik RS Pondok Indah – Pondok Indah.
"Susu UHT boleh dijadikan sebagai campuran MPASI, asalkan telah melalui proses pemasakan, contohnya sebagai campuran untuk membuat sup krim.
Tetapi perlu diingat bahwa bayi yang diperbolehkan mengonsumsi MPASI bercampur UHT adalah bayi yang berusia minimal 6 bulan," jelas dr. Cut Nurul Hafifah.
Meskipun susu UHT mengandung cukup gizi, susu UHT untuk MPASI harus diperhatikan nih Moms karena tidak diperuntukkan untuk segala usia khususnya bayi.
Informasi pentingnya adalah, susu UHT untuk MPASI tidak boleh diberikan secara langsung, tapi harus diolah terlebih dahulu sebelum dikonsumsi.
"Susu UHT tidak boleh dikonsumsi secara langsung oleh bayi berusia di bawah 1 tahun.
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, bayi usia 6 bulan hanya boleh mengonsumsi susu UHT yang telah dimasak bersama MPASI," kata dr. Cut Nurul Hafifah.
Selain mengonsumsi susu UHT yang sudah dimasak bersama MPASI, Moms juga perlu menggunakan susu UHT dengan rasa plain.
"Susu UHT rasa plain lebih disarankan untuk anak berusia di atas 1 tahun agar tidak ada asupan gula tambahan yang berlebihan," tambah dr. Cut Nurul.
Baca Juga: Aturan Minum Susu UHT untuk Anak, Tidak Boleh Sembarangan!
Waktu yang Tepat untuk Memberikan Susu UHT pada Bayi
Mengutip dari WHO, ketika bayi berusia 1-6 bulan, ASI adalah makanan dan minuman yang paling baik dan disarankan untuk memberikan ASI eksklusif.
Susu UHT untuk MPASI boleh digunakan ketika anak menginjak usia 6 bulan, tapi tidak diperbolehkan sebagai pengganti ASI atau dijadikan sebagai minuman utama.
Susu UHT hanya boleh diberikan dalam jumlah sedikit sebagai bahan tambahan dalam makanan Si Kecil.
Misalnya dibuat sebagai tambahan pembuatan sup, puding, atau makanan yang dimasak lainnya.
Susu UHT baru boleh diberikan kepada anak ketika usianya menginjak 1 tahun.
Tapi, dengan catatan, anak tidak memiliki alergi terhadap susu.
"Anak yang berusia di atas 1 tahun disarankan untuk mengonsumsi susu sekitar 500-600 mililiter per hari," tutup dr. Cut Nurul.
Maka, sebelum Moms memberikan susu UHT untuk MPASI, Moms disarankan untuk mengecek label mengenai usia yang diperbolehkan untuk mengonsumsi susu.
Moms juga sebaiknya tidak memfokuskan susu UHT untuk MPASI, melainkan perhatian kandungan gizi dengan memvariasikan makanan agar kebutuhan gizinya terpenuhi.
Sebab, dibandingkan dengan semua cairan, tentu yang paling baik adalah ASI.
Baca Juga: Cara Membuat Bakso Ayam untuk MPASI Anak di Atas 12 Bulan
Kandungan Susu UHT
Susu UHT memang dinilai sangat efisien untuk digunakan dan mudah untuk dikonsumsi.
Terlebih, kandungan vitamin di dalamnya tidak hilang meski sudah dipanaskan.
Susu UHT memiliki kandungan vitamin A, vitamin B2 (riboflavin), vitamin B5 (asam pantotenat), vitamin B1 (tiamin), vitamin B7 (biotin), beta karoten, hingga asam nikotinat.
Tapi, kandungan vitamin B6, vitamin B12, dan vitamin C berkurang sedikit pada proses pemanasan. Selain itu, kandungan DHA akan hilang sepenuhnya.
Jenis Susu untuk Anak
Seperti yang sudah disebutkan di atas, susu yang sebaiknya dikonsumsi adalah susu rasa plain.
Selain itu, susu yang tidak layak diberikan pada bayi di bawah 1 tahun adalah susu kental manis.
Bayi juga tidak disarankan untuk mengonsumsi susu skim atau susu yang hanya mengandung lemak 1 persen jika masih di bawah 5 tahun.
Jenis susu tersebut tidak mengandung nutrisi untuk anak-anak. Sedangkan, usia anak-anak 1 sampai 3 tahun membutuhkan sekitar 350 mg kalsium setiap hari.
Jadi, untuk anak usia 1 sampai 3 tahun Moms bisa berikan susu UHT full cream yang disesuaikan dengan usia mereka.
Baca Juga: Jangan Panik Kehabisan Susu Beruang, Ini 5 Alternatif Susu Steril yang Tidak Kalah Bergizi!
Informasi Penting Lainnya
Sejauh ini Moms sudah mengetahui seputar susu UHT untuk MPASI, bukan?
Moms mungkin juga pernah bertanya-tanya mengenai kualitas susu UHT dibanding susu formula.
Nah, menurut dr. Cut Nurul Hafifah susu UHT dan susu formula memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing.
"Susu UHT dan susu formula (infant formula/growing up formula) memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Susu UHT mudah dikonsumsi karena kemasannya yang ready to drink atau siap untuk diminum.
Meski demikian, susu UHT tidak difortifikasi vitamin dan mineral, sehingga anak yang cenderung pemilih (picky eater) akan sulit untuk terpenuhi kebutuhan mikronutriennya," jelas dr. Cut Nurul.
Selain itu, Moms juga perlu memerhatikan apakah susu UHT bisa dipanaskan atau tidak.
Sebenarnya susu UHT sudah sangat aman, karena dibuat dengan cara dipanaskan pada suhu 135 derajat Celsius dalam waktu 2-4 detik.
Hal ini bertujuan untuk menghilangkan seluruh bakteri yang ada di dalam kandungan susu.
Tetapi, susu UHT masih termasuk susu yang aman untuk dipanaskan. Namun ada yang perlu diperhatikan.
Banyak ahli mengatakan, susu idealnya tidak dipanaskan lebih dari dua kali dan tidak lebih dari 2-3 menit.
Selain itu, suhu untuk memanaskan susu juga sebaiknya tidak lebih dari 70 derajat Celsius.
“Memanaskan susu secara berulang pada suhu yang tinggi bisa menghilangkan nutrisi penting yang terdapat dalam susu tersebut. Khususnya vitamin B kompleks (B1, B2, dan B12) karena vitamin ini menguap saat suhu panas meningkat,” ungkap Pawan Gupta, ahli endokronologi yang juga ikut menjadi peneliti di Indian Medical Academy.
Itulah informasi seputar susu UHT untuk MPASI yang bisa Moms ketahui.
Jika Moms masih bingung, sebaiknya sebelum memberikan MPASI pada Si Kecil, tanyakan terlebih dahulu ke dokter anak, ya!
- https://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/pemberian-makanan-pendamping-air-susu-ibu-mpasi
- https://www.cdc.gov/nutrition/infantandtoddlernutrition/foods-and-drinks/cows-milk-and-milk-alternatives.html
- https://www.webmd.com/parenting/baby/cows-milk-for-babies
- https://www.who.int/health-topics/breastfeeding
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.