Dosis dan Efek Samping Calortusin, Obat Batuk dan Pilek
Calortusin adalah salah satu paracetamol yang bisa Moms pilih untuk meredakan batuk dan pilek.
Terlebih, pada musim hujan dan pandemi COVID-19 seperti sekarang, paracetamol adalah obat wajib yang harus ada di kotak obat rumah Moms.
Dikutip dari Health Direct, parasetamol telah digunakan secara umum selama lebih dari 50 tahun.
Akan tetapi cara kerjanya untuk mengurangi rasa sakit dan demam belum sepenuhnya dipahami.
Parasetamol termasuk Calortusin, mulai mengurangi rasa sakit dan menurunkan suhu tinggi sekitar 30 menit setelah dosis diambil.
Efeknya biasanya berlangsung selama sekitar 4 sampai 6 jam.
Sebuah penjelasan dari Drugs, paracetamol adalah pereda nyeri yang digunakan untuk mengobati berbagai kondisi seperti sakit kepala, nyeri otot, radang sendi, sakit punggung, sakit gigi, pilek, dan demam.
Paracetamol mengurangi rasa sakit pada radang sendi ringan tetapi tidak berpengaruh pada peradangan dan pembengkakan sendi yang mendasarinya.
Termasuk Calortusin, obat ini dirancang untuk meredakan gejala, bukan menyembuhkan infeksi yang mendasarinya.
Berikut ini adalah penjelasan beberapa jenis Calortusin, fungsi, serta efek sampingnya.
Terdapat juga beberapa aturan penggunaan yang harus Moms pahami.
Baca Juga: Ketahui Obat Amoxsan: Fungsi, Dosis, dan Efek Sampingnya
Fungsi & Dosis Calortusin
Calortusin adalah obat yang secara umum digunakan untuk mengatasi gejala flu dan batuk, seperti bersin, sakit kepala, demam, dan hidung tersumbat.
Obat ini tersedia dalam bentuk kaplet dan juga sirup.
1. Calortusin Kaplet
Calortusin Kaplet diindikasikan untuk perawatan flu, demam, sakit gigi, batuk, sakit kepala, sakit gigi, sakit telinga, nyeri sendi, dan nyeri menstruasi serta kondisi lainnya.
Obat ini bekerja dengan meredakan batuk, meningkatkan ambang rasa sakit yang aliran darah ke seluruh kulit, menghilangkan panas dan keringat, mengurangi terjadinya karies gigi, dan menghambat pertumbuhan jamur.
Calortusin Kaplet mengandung komposisi aktif seperti Ctm, Dextromethorphan Hbr, Paracetamol and Polyphosphoric Acids.
Namun, pereda nyeri ini juga dapat digunakan untuk tujuan yang tidak tercantum dalam panduan pengobatan ini.
Aturan pakai bentuk kaplet:
- Anak-anak usia 6-12 tahun: diminum 3 kali sehari, ½ kaplet
- Dewasa: diminum 3 kali sehari, 1 kaplet
2. Calortusin Sirup
Calortusin Syrup diindikasikan untuk perawatan sementara dalam meredakan batuk yang disebabkan oleh pilek, flu.
Selain itu juga bisa pada kondisi lainnya seperti sakit kepala, sakit gigi, sakit telinga, nyeri sendi, nyeri haid, dan demam.
Obat ini bekerja dengan cara menurunkan aktivitas di bagian otak yang menyebabkan batuk, dan meningkatkan ambang rasa sakit serta aliran darah ke seluruh kulit.
Pereda nyeri ini juga menghilangkan panas dan keringat, mengurangi terjadinya karies gigi, dan menghambat pertumbuhan jamur.
Sama seperti bentuk kapletnya, Calortusin Syrup mengandung komposisi aktif berikut: Ctm, Dextromethorphan, Paracetamol, dan Polyphosphoric Acids.
Perlu diingat, bahwa obat sirup ini juga dapat digunakan untuk tujuan yang tidak tercantum dalam panduan pengobatan ini.
Aturan pakai bentuk sirup:
- Anak usia 6-12 tahun: 2 sendok takar (10 ml), diminum 3-4 kali sehari.
- Dewasa: 4 sendok takar (20 ml), diminum 3-4 kali sehari.
Baca Juga: 10 Obat Liver Alami, dari Buah hingga Tanaman Herbal!
Efek Samping Calortusin
Terdapat beberapa efek samping dari Calortusin kaplet dan sirup yang mungkin dapat terjadi ketika mengkonsumsinya.
Ini bukan daftar yang lengkap dan efek samping ini mungkin terjadi, tetapi tidak selalu terjadi.
Beberapa efek samping Calortusin mungkin jarang terjadi, tetapi mungkin ada efek samping lainnya yang bisa serius atau sebaliknya.
Konsultasi pada dokter jika merasakan atau melihat efek samping berikut, terutama jika efek samping tidak hilang:
- Ruam kulit
- Merasa mengantuk
- Sakit kepala
- Masalah pernapasan
- Dorongan untuk muntah
- Sakit perut
- Pusing
- Gangguan gastrointestinal
- Dan beberapa efek samping lainnya.
Interaksi Penggunaan Calortusin
Jika mengonsumsi obat lain pada waktu bersamaan, efek dari Calortusin kaplet dan sirup dapat berubah.
Interaksi ini dapat meningkatkan risiko atas efek samping atau menyebabkan obat tidak bekerja dengan benar.
Sebelum menggunakan, beri tahu dokter tentang semua obat, vitamin, dan suplemen herbal yang digunakan.
Dengan cara ini dokter dapat membantu mencegah atau mengelola interaksi obat.
Calortusin Kapsul dan sirup dapat berinteraksi dengan obat dan produk berikut ini:
- Alkohol
- Amfoterisin B
- Flusitosin
- Mengganggu tes laboratorium tertentu
- Juxtapid mipomersen
- Ketokonazol
- Leflunomida
- Inhibitor monoamine oksidase
- Nistatin
Beberapa obat perlu dikurangi atau tidak dapat dihentikan segera karena efek rebound.
Silakan berkonsultasi dengan dokter untuk rekomendasi khusus untuk tubuh pada setiap pasien, terkait kesehatan dan obat lain yang mungkin digunakan.
Baca Juga: Mengulik Obat Benzodiazepine: Fungsi, Dosis, dan Efek Sampingnya
Kontraindikasi Calortusin
Kapan tidak boleh menggunakan Calortusin kaplet dan sirup? Hipersensitivitas pada Calortusin adalah sebuah kontraindikasi.
Sebagai tambahan, obat ini juga tidak boleh dikonsumsi jika penderita memiliki kondisi berikut:
- Penggunaan bersamaan dengan monoamin oksidase inhibitor (MAO)
- Gangguan hati
- Hipersensitivitas
- Tekanan darah tinggi atau hipertensi berat
- Memiliki kepekaan terhadap obat simpatomimetik lain (misalnya efedrin, fenilefrin, pseudoefedrin)
- Gangguan jantung
- Diabetes mellitus
Bagaimana dengan penggunaan Calortusin untuk ibu hamil dan ibu menyusui?
Calortusin harus digunakan dengan hati-hati pada ibu hamil.
Pastikan berkonsultasi dengan dokter terlebih dulu sebelum mengonsumsinya.
Begitu pula dengan penggunaan obat ini pada ibu menyusui.
Obat ini dapat masuk ke dalam ASI dan ibu menyusui dapat mengonsumsinya hanya jika direkomendasikan dokter.
Berikut ini adalah penjelasan lebih detail dari kontraindikasi obat Calortusin:
1. Hipersensitivitas
Orang yang memiliki alergi atau hipersensitivitas terhadap dextromethorphan, dan guaifenesin.
Selain itu juga pada komponen lain dalam produk tersebut tidak boleh menggunakan Calortusin.
2. Penyakit Paru-paru
Calortusin sebaiknya tidak digunakan oleh individu dengan penyakit paru-paru serius seperti asma, bronkitis kronis, atau emfisema kecuali atas petunjuk dokter.
Dalam beberapa kasus, dextromethorphan dapat menyebabkan penumpukan lendir yang lebih parah pada saluran pernapasan.
3. Penghambat MAO
Calortusin tidak boleh digunakan oleh individu yang sedang atau telah menggunakan penghambat monoamine oxidase (MAO) dalam 14 hari terakhir.
Kombinasi antara dextromethorphan dan penghambat MAO dapat menyebabkan reaksi serius seperti sindrom serotonin, yang dapat mengancam jiwa.
4. Anak-anak
Calortusin tidak dianjurkan untuk digunakan oleh anak ya Moms.
Terutama yang di bawah usia tertentu tanpa pengawasan dokter.
Pastikan untuk Moms membaca petunjuk penggunaan yang disediakan pada kemasan produk atau berkonsultasi dengan dokter untuk dosis yang tepat bagi anak-anak.
5. Wanita Hamil dan Menyusui
Penggunaan Calortusin oleh wanita hamil atau menyusui ya Moms.
Dan sebaiknya hanya dilakukan setelah berkonsultasi dengan dokter.
Meskipun tidak ada bukti bahwa dextromethorphan atau guaifenesin dapat membahayakan janin atau bayi yang belum lahir.
Tetapi selalu lebih baik untuk Moms mempertimbangkan manfaat dan risiko dengan cermat.
Baca Juga: Dikenal sebagai Obat Anestesi, Ini Fungsi dan Efek Samping Lidocaine
Itulah beberapa fungsi, dosis, dan juga efek samping serta aturan pemakaian Calortusin.
Moms tidak boleh lupa bahwa obat ini hanya meredakan gejala.
Jika tidak ada perubahan setelah beberapa hari penggunaan, pasien harus mengunjungi atau konsultasi dengan dokter.
Itu dia hal-hal terkait ubat Calortusin ya Moms.
Semoga bermanfaat!
- https://www.nicswell.co.uk/health-news/is-paracetamol-any-good-for-treating-flu
- https://www.healthdirect.gov.au/paracetamol
- https://ramaemeraldmultisukses.co.id/productdetails/24
- https://www.tabletwise.net/indonesia/calortusin-capsule
- https://www.tabletwise.net/indonesia/calortusin-syrup
- https://www.klikdokter.com/obat/calortusin
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.