5 Cara Anti Gatal Membersihkan Bulu Kemaluan
Moms, membersihkan bulu kemaluan memang membuat kulit terlihat halus dan bersih.
Namun, hal ini hanya terjadi untuk sementara. Bagi banyak orang, bercukur memiliki efek samping seperti rasa gatal yang tidak nyaman.
DermNet New Zealand menyebutkan, benjolan merah akibat peradangan di dekat pori-pori bulu, yang disebut folliculitis, juga dapat muncul setelah mencukur kulit yang sensitif. Apalagi kalau yang berusaha Moms singkirkan adalah bulu di alat kelamin.
Cara Membersihkan Bulu Kemaluan
Apa yang menyebabkan kulit gatal setelah bercukur?
Kadang-kadang hal ini bisa terjadi karena pisau cukur yang tidak higienis atau juga kulit Moms yang sangat sensitif. Sehingga, hal ini menyebabkan rasa gatal hingga iritasi.
Lalu, bagaimana cara aman membersihkan bulu kemaluan? Cek tipsnya dibawah ini, Moms.
1. Gunakan Pelembap Alami
Foto: freepik.com
Untuk menenangkan kulit setelah bercukur, cobalah mengoleskan pelembap anti alergi dengan bahan-bahan alami seperti lidah buaya atau tanaman witch hazel.
National Center for Complementary and Integrative Health menjelaskan, lidah buaya memiliki kandungan yang bisa menyembuhkan iritasi dan memberi kenyamanan pada kulit, sehingga sangat baik dioleskan setelah bercukur.
Lalu, berdasarkan US National Library of Medicine National Institutes of Health, tanaman witch hazel juga memiliki sifat astringent dan antibakteri yang bisa mencegah infeksi kulit.
Baca Juga: Kenali Manfaat dan Bahaya Mencukur Bulu Kemaluan
2. Menggunakan Pisau Cukur Sekali Pakai
Foto: freepik.com
Sebelum mencukur, pastikan pisau cukur yang digunakan adalah baru dan digunakan untuk sekali pakai.
Moms bisa merapikan bulu yang terlalu panjang dengan gunting kecil terlebih dahulu hingga ke bagian yang sulit terlihat.
Agar lebih higienis, sangat dianjurkan untuk mencukur bulu kemaluan hanya dengan pisau cukur sekali pakai.
Moms juga tidak diperbolehkan untuk mencukur bulu kemaluan dalam keadaan kulit kering.
Sebelum mencukur bulu kemaluan, mandilah dengan shower yang mengandung air hangat dan biarkan kulit terpapar air hangat setidaknya dua menit.
Hal ini akan memberi kulit kelembapan ekstra, membuka pori-pori, dan membuat bulu lebih mudah dicukur.
3. Biarkan Area Vagina Terbuka Setelah Bercukur
Foto: freepik.com
Biarkan area vagina terbuka dengan mengenakan pakaian longgar dan tidak menggunakan celana dalam untuk beberapa jam setelah bercukur. Menutup kulit segera setelah bercukur menyebabkan dua hal terjadi.
Pertama, kulit yang bersentuhan langsung dengan kain setelah dicukur dapat membuat kulit cepat berkeringat, gatal, atau peradangan.
Kedua, hindari pengharum, parfum atau pakaian yang sudah dipakai berulang kali karena hal tersebut berpotensi membuat gatal semakin parah.
Baca Juga: Waxing, Mencukur, atau Laser, Mana yang Lebih Efektif Menghilangkan Bulu?
4. Gunakan Kantong Teh Putih
Foto: freepik.com
Gunakan kantong teh putih untuk menurunkan kemerahan dan iritasi akibat dari peradangan kulit.
Kantong teh berwarna putih mengandung asam tanat yang merupakan anti-inflamasi.
Pastikan semua kantong teh yang digunakan pada kulit sudah dingin dengan meletakkannya di lemari es terlebih dahulu.
Selanjutnya, gunakan waslap yang hangat untuk mengompres area yang gatal, iritasi atau rasa tidak nyaman.
Menambahkan sedikit garam ke larutan air juga dapat meningkatkan proses penyembuhan dan mengurangi rasa gatal.
5. Menggunakan Krim
Foto: freepik.com
Moms bisa menggunakan krim jika ingin mencukur bulu di area kemaluan.
Krim akan membantu memudahkan bulu terangkat dari akarnya saat dicukur.
Namun, sebetulnya penggunaan krim untuk area vital kurang disarankan karena takut menyebabkan iritasi.
Baca Juga: 6 Buah yang Baik untuk Kesehatan Vagina
Itulah beberapa tips anti gatal setelah membersihkan bulu kemaluan. Rasa gatal setelah bercukur adalah cikal bakal dari iritasi.
Jika gatal atau kemerahan tidak hilang dalam waktu tiga hari setelah pencukuran, ditandai dengan adanya pengelupasan, darah hingga nanah, jangan ragu segera memeriksakan diri ke dokter, ya.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.