09 Mei 2024

Tanya Jawab Dokter tentang Cara Mengatasi GERD, Lengkap!

Simak jawaban dari 2 dokter spesialis di bawah ini, ya Moms
Tanya Jawab Dokter tentang Cara Mengatasi GERD, Lengkap!

Foto: Shutterstock

Cara mengatasi GERD perlu diketahui bagi yang kerap mengalami kondisi ini, ya Moms.

Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) atau penyakit asam lambung merupakan kondisi kronis yang dialami banyak orang.

Kondisi ini ditandai dengan sensasi terbakar di dada (heartburn) dan asam lambung yang naik ke kerongkongan.

Makanan pedas, berlemak, cokelat, kafein, dan alkohol sering kali dapat memperburuk gejala GERD.

Dengan memahami dan menghindari pemicu tersebut, maka dapat mengurangi frekuensi dan intensitas gejala GERD yang dialami.

Selain itu, merokok juga diketahui dapat memperparah kondisi ini, sehingga mengurangi atau berhenti merokok bisa sangat membantu.

Selain mengetahui cara mengatasi GERD, penting juga untuk mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat.

Bisa dengan mengatur ukuran porsi makan agar lebih kecil, menghindari berbaring setelah makan, dan menjaga berat badan ideal.

Baca Juga: Tanya Jawab Dokter tentang Anak 3 Tahun Belum Lancar Bicara

Tanya Jawab tentang Cara Mengatasi GERD

Yuk, simak informasi lebih lengkap tentang cara mengatasi GERD menurut dr. Femmy Nurul Akbar, Sp. P. D, Subsp. G. E. H. (K).

Dia adalah Dokter Spesialis Penyakit Dalam Subspesialis Gastroenterologi Hepatologi, RS Pondok Indah, Jakarta Selatan

Lalu, jawaban dari dr. Andry Surandy, Sp. P. D, Subsp. G. E. H., Dokter Spesialis Penyakit Dalam Subspesialis Gastroenterologi Hepatologi, di RSPI Bintaro Jaya tentang cara mengatasi GERD.

1. Bagaimana cara mengatasi GERD?

Ilustrasi Cara Mengatasi GERD
Foto: Ilustrasi Cara Mengatasi GERD (freepik.com)

GERD adalah gangguan esofagus yang disebabkan karena adanya refluks cairan dari dalam lambung atau duodenum.

GERD dibagi menjadi dua, yaitu erosive esophagitis, yaitu adanya kelainan dalam esofagus akibat kenaikan asam lambung.

Kedua, non-erosive esophagitis disease, jadi dari endoskopi tidak terlihat kerusakan pada mukosa esofagus.

Maka, cara mengatasi GERD dibagi menjadi dua. Pertama mengatasi dengan perubahan pola hidup, seperti:

Nah, cara mengatasi GERD juga perlu menghindari makanan bersifat iritan.

Jadi, menghindari makanan pedas, banyak mengandung bumbu, kemudian jenis makanan yang mengandung gas.

Makanan yang mengandung gas adalah, kopi, kol, nangka, durian, cempedak, tape, ketan, dan yang banyak mengandung gluten.

Selain itu, cara mengatasi GERD bisa dengan menghindari makanan yang mengandung gluten, seperti roti dan mi.

Cara mengatasi GERD juga memerlukan perhatian khusus terhadap cara makan, jadi porsi harus kecil, tetapi frekuensi makan lebih sering.

Dalam hal pengobatan, terdapat berbagai jenis obat untuk GERD.

Salah satu jenisnya adalah obat yang berfungsi untuk menekan pembentukan asam lambung. Jenis lainnya adalah obat yang meningkatkan motilitas.

Pengobatan GERD membutuhkan waktu dan tidak dapat dilakukan dalam jangka pendek.

Paling tidak, obat harus diberikan selama minimal dua bulan, terutama pada kasus GERD yang telah menyebabkan erosi pada esofagus.

2. Bagaimana mengidentifikasi dan menghindari pemicu GERD pada kehidupan sehari-hari?

Gastroesophageal reflux disease (GERD) merupakan kondisi naiknya asam lambung atau suatu keadaan ketika cairan asam di lambung berbalik naik ke kerongkongan.

Cairan tersebut dapat memicu peradangan dan mengiritasi lapisan dalam kerongkongan, bahkan hingga ke tenggorokan dan pita suara.

Baca Juga: Tanya Jawab Dokter tentang Kadar Asam Urat Normal Wanita

3. Apakah stres dapat mempengaruhi gejala GERD, dan bagaimana cara mengelolanya?

Ya, kondisi stres dapat memicu kambuhnya GERD. Cara mengelola GERD yang diakibatkan oleh stres adalah dengan mengelola pemicu kondisi stres yang terjadi.


4. Bagaimana pengaruh alkohol dan rokok terhadap GERD?

Alkohol dapat memperburuk kondisi GERD karena memiliki gas dan tingkat keasaman yang tinggi.

Sementara rokok memiliki berbagai kandungan yang juga berpengaruh terhadap GERD, seperti kafein dan nikotin.

Pengaruh rokok terhadap GERD antara lain:

  • Merusak lapisan lambung
  • Memicu pembentukan asam lebih banyak
  • Menghambat otot lower esophageal sphincter untuk bekerja dengan baik
  • Mengurangi air liur yang dapat menetralkan efek asam
  • Meningkatkan risiko terjadinya kanker esofagus

5. Apakah penggunaan obat antasida cukup efektif untuk mengelola gejala GERD atau apakah diperlukan pengobatan jangka panjang?

Antasida kurang efektif dalam mengatasi GERD karena hanya menetralisir asam lambung, bukan menekan produksi asam lambung.

Untuk mendapatkan terapi pengobatan GERD yang sesuai, sebaiknya dikonsultasikan dengan dokter spesialis penyakit dalam subspesialis gastroenterologi hepatologi.

6. Apakah perlu dilakukan pemeriksaan khusus untuk menentukan pengobatan GERD yang paling efektif?

Ilustrasi GERD (Orami Photo Stock)
Foto: Ilustrasi GERD (Orami Photo Stock)

Endoskopi menjadi salah satu tindakan pemeriksaan GERD.

Endoskopi merupakan tindakan pemeriksaan untuk melihat kondisi organ dalam tubuh dengan menggunakan selang kecil berkamera.

7. Bagaimana cara mengatasi GERD pada anak-anak dan dewasa? Adakah perbedaannya?

Secara umum, penanganan GERD pada anak dan dewasa tidak jauh berbeda.

Mengatasi GERD dapat dilakukan dengan terapi pengobatan untuk menurunkan produksi asam lambung.

Di samping itu, melakukan perubahan gaya hidup juga penting untuk dilakukan agar gejala GERD tidak kambuh kembali.

Beberapa hal yang juga dapat dilakukan untuk mengatasi GERD antara lain:

  • Menurunkan berat badan, jika memiliki berat badan berlebih
  • Tidak merokok
  • Meninggikan kepala saat tidur
  • Tidak berbaring atau tidur setidaknya dalam waktu 2- 3 jam setelah makan
  • Menghindari makanan atau minuman yang memicu naiknya asam lambung, seperti mengonsumsi alkohol, susu, makanan yang pedas dan berlemak, cokelat, mint, dan kopi
  • Tidak mengenakan pakaian yang terlalu ketat

8. Kapan harus mempertimbangkan prosedur bedah sebagai opsi pengobatan untuk GERD?

Tindakan pembedahan dipertimbangkan jika GERD yang terjadi disebabkan oleh hiatal hernia.

Itu adalah kondisi ketika bagian lambung terdorong ke atas melewati diafragma sehingga menonjol ke bagian dada.

9. Bagaimana Posisi Tidur yang Baik Bagi Penderita GERD?

Cara mengatasi GERD bisa dengan memperhatikan posisi tidur. GERD itu mudah sekali terjadi jika posisi perut dan kepala rata saat tidur.

Namun, jika posisi kepala lebih tinggi dari perut, itu juga akan mempersulit terjadinya refluks karena gravitasi yang terjadi.

Jadi, kepala harus lebih tinggi bisa tidur dengan dua bantal. Selain posisi tidur ini, juga sebaiknya penderita GERD tidak langsung tidur setelah makan.

Sebaiknya, membiarkan agar makanan sudah masuk ke usus yaitu sekitar 3 jam setelah makan.

Jadi, disarankan pasien GERD tidak langsung tidur setelah makan, ya. Terutama saat kondisi puasa. Setelah sahur sebaiknya tidak tidur lagi untuk mencegah GERD.

Baca Juga: Tanya Jawab dengan Dokter soal Pelekatan Menyusui yang Benar

Itulah informasi seputar cara mengatasi GERD menurut dokter spesialis yang bisa Moms terapkan.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.