22 Agustus 2024

Ini Dia Konvergen dan Divergen dalam Kehamilan Kata Dokter

Pemeriksaan ini kerap dilakukan, lho Moms

Konvergen dan divergen dalam kehamilan merupakan salah satu pemeriksaan kehamilan menggunakan tangan.

Nah, pemeriksaan ini kerap dilakukan oleh dokter kandungan dengan cara perabaan pada ibu hamil.

Yuk, simak informasi tentang konvergen dan divergen dalam kehamilan menurut dokter spesialis obstetri dan ginekologi di bawah ini!

Baca Juga: Ini Kisaran Biaya USG Kehamilan di Rumah Sakit, Beragam!

Apa Itu Konvergen dan Divergen dalam Kehamilan?

Ilustrasi Perut Ibu Hamil (Orami Photo Stock)
Foto: Ilustrasi Perut Ibu Hamil (Orami Photo Stock)

Menurut dr. Ni Komang Yeni Dhana Sari, Sp. O.G Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta Selatan, konvergen dan divergen dalam kehamilan kerap digunakan.

Metode ini bertujuan untuk mengetahui apakah janin sudah masuk ke rongga panggul atau jalan lahir.

Hal ini merupakan bagian dari pemeriksaan Leopold.

Leopold adalah metode pemeriksaan fisik pada ibu hamil yang dilakukan dengan cara meraba perut untuk mengetahui posisi bayi di dalam rahim yang terdiri dari 4 tahap.

Konvergen dalam kehamilan berarti ujung jari kanan dan kiri bertemu, menunjukkan bagian terendah janin belum masuk ke panggul ibu.

Apabila ibu jari dan ujung-ujung jari kanan dan kiri sejajar, berarti sebagian kecil bagian terendah janin sudah masuk ke pintu atas panggul ibu.

Sedangkan, apabila kedua ibu jari dan ujung-ujung jari tangan kanan dan tangan kiri tidak bisa tidak bisa dipertemukan disebut divergen.

Divergen berarti sebagian besar bagian terendah janin sudah masuk ke pintu rongga panggul ibu hamil.

Baca Juga: 21 Tes Kehamilan Alami Tanpa Test Pack, Bisa Dicoba Moms!

Metode Pemeriksaan Konvergen dan Divergen dalam Kehamilan Menurut Dokter

Pemeriksaan konvergen dan divergen dalam kehamilan dilakukan untuk mengetahui apakah kepala atau bagian bawah tubuh janin sudah masuk ke rongga panggul atau belum.

Pemeriksaan dilakukan dengan menempelkan kedua tangan pada perut bagian bawah ibu hamil.

Jika sudah mendekati masa persalinan di atas 36 minggu, diharapkan bagian terbawah janin sudah masuk panggul.

Dengan begitu, bisa memberikan hasil pemeriksaan konvergen atau sesuai.

Namun apabila didapatkan hasil yang divergen (tidak sesuai atau berbeda), maka harus dipastikan kembali dengan pemeriksaan dalam dan pemeriksaan USG.

Tujuannya untuk mengetahui adakah hal-hal lain yang menyebabkan bagian terbawah janin belum masuk panggul.

Di sisi lain, berat ibu hamil memengaruhi terhadap pemeriksaan konvergen dan divergen, lho Moms.

Sebab, ketebalan perut dapat memengaruhi pemeriksaan posisi janin.

Jika perut semakin tebal, maka semakin sulit mendapatkan pemeriksaan yang lebih akurat.

Cara Mengetahui Konvergen dan Divergen dalam Kehamilan

Ilustrasi Konvergen dan Divergen dalam Kehamilan
Foto: Ilustrasi Konvergen dan Divergen dalam Kehamilan (Orami Photo Stocks)

Lalu, bagaimana cara mengetahui konvergen dan divergen dalam kehamilan? Maka, Moms perlu melakukan pemeriksaan palpasi Leopold.

Pemeriksaan palpasi Leopold adalah suatu teknik pemeriksaan pada ibu hamil dengan cara perabaan.

Metode ini digunakan dengan merasakan bagian yang terdapat pada perut ibu hamil menggunakaan tangan pemeriksa dalam posisi tertentu.

Selain itu, bisa juga dengan memindahkan bagian-bagian tersebut dengan cara tertentu menggunakan tingkat tekanan tertentu.

Teori ini dikembangkan oleh Christian Gerhard Leopold.

Pemeriksaan ini sebaiknya dilakukan setelah ukuran kehamilan 24 minggu, ketika semua bagian janin sudah dapat diraba.

Teknik pemeriksaan ini utamanya bertujun untuk menentukan posisi dan letak janin pada uterus.

Nah, selain itu dapat juga berguna untuk memastikan usia kehamilan ibu dan memperkirakan berat janin.

Pemeriksaan palpasi Leopold sulit untuk dilakukan pada ibu hamil yang gemuk (dinding perut tebal) dan yang mengalami polihidramnion.

Pemeriksaan ini juga kadang-kadang dapat menjadi tidak nyaman bagi ibu hamil jika tidak dipastikan dalam keadaan santai dan diposisikan secara memadai.


Untuk membantu dalam memudahkan pemeriksaan, maka persiapan yang perlu dilakukan sebelum melakukan pemeriksaan adalah:

  • Instruksikan ibu hamil untuk mengosongkan kandung kemihnya
  • Menempatkan ibu hamil dalam posisi berbaring telentang, tempatkan bantal kecil di bawah kepala untuk kenyamanan
  • Menjaga privasi
  • Menjelaskan prosedur pemeriksaan
  • Menghangatkan tangan dengan menggosok bersama-sama (tangan dingin dapat merangsang kontraksi rahim)
  • Gunakan telapak tangan untuk palpasi bukan jari.

Baca Juga: USG Fetomaternal: Penjelasan, Manfaat, dan Waktu Melakukannya

Persiapan Sebelum Pemeriksaan Konvergen dan Divergen dalam Kehamilan

Pemeriksaan dilakukan dengan beberapa tahap berdasarkan dr. Ni Komang Yeni. Berikut persiapannya.

  • Pasien dan dokter mempersiapkan diri terlebih dahulu
  • Mencuci tangan hingga benar-benar bersih
  • Memastikan bahwa ibu hamil sudah buang air kecil agar janin lebih mudah teraba
  • Meluruskan kaki ibu hamil. Pada tahap 1–3 Leopold, ibu diminta untuk menekuk kaki
  • Menggosok kedua tangan untuk memberi kehangatan pada perut ibu hamil

Tahap Pemeriksaan Palpasi Leopold

Ilustrasi pemeriksaan ibu hamil
Foto: Ilustrasi pemeriksaan ibu hamil

Moms akan diminta berbaring telentang dengan kepala sedikit ditinggikan, lalu dokter atau bidan akan meraba perut Moms dengan 4 langkah.

Berikut kseperti dirangkum dari VeryWell Family.

Leopold 1

Dokter menempatkan kedua telapak tangan di bagian atas perut untuk menentukan letak bagian tertinggi rahim.

Kemudian dokter meraba perlahan area ini untuk memperkirakan bagian tubuh bayi yang berada di sana.

Kepala bayi akan teraba keras dan bentuknya Momsr. Sedangkan bokong bayi, akan terasa seperti objek besar dengan tekstur lembut.

Pada sekitar 95% kehamilan, posisi bokong berada di bagian tertinggi rahim ini.

Fungsi dan tujuan konvergen dan divergen dalam kehamilan untuk Leopold 1 ini adalah untuk menentukan usia kehamilan.

Selain itu, juga untuk mengetahui bagian janin apa yang terdapat di fundus uteri (bagian atas perut ibu).

Leopold 2

Pada tahap Leopold 2, kedua telapak tangan dokter akan meraba perlahan kedua sisi perut Moms, tepatnya di area sekitar pusar.

Langkah ini dilakukan untuk mengetahui bayi Moms menghadap ke kanan atau ke kiri.

Caranya adalah dengan membedakan letak punggung bayi dan anggota tubuh lain. Punggung bayi akan terasa lebar dan keras.

Sedangkan, bagian tubuh lain akan terasa lebih lembut, tidak beraturan dan dapat bergerak.

Sehingga fungsi dan tujuan konvergen dan divergen ini adalah untuk menentukan bagian janin yang berada pada kedua sisi uterus, pada letak lintang tentukan di mana kepala janin.

Baca Juga: 6 Penyebab Perbedaan Hasil USG yang Tak Sesuai Ekspektasi

Leopold 3

Di pemeriksaan Leopold tahap 3, dokter akan meraba bagian bawah perut Moms menggunakan jempol dan jari-jari dari salah satu tangannya saja (tangan kanan atau tangan kiri).

Mirip dengan Leopold 1, cara ini bertujuan untuk memastikan bagian tubuh bayi yang berada di bagian bawah rahim. Bila teraba keras, berarti kepala.

Namun bila terasa seperti objek bergerak, berarti tungkai atau kaki.

Fungsi konvergen dan divergen dalam kehamilan adalah untuk menentukan bagian janin (kepala atau bokong) di perut ibu dan apakah sudah masuk pintu atas panggul (PAP).

Jika teraba kosong, bisa jadi bayi berada dalam posisi melintang dalam rahim.

Tahap perabaan ini juga bisa membantu dokter memperkirakan berat bayi dan volume air ketuban.

Leopold 4

Pada tahap terakhir, dokter akan meraba bagian bawah perut Moms dengan kedua telapak tangannya.

Cara ini dapat membantu dokter mengetahui apakah kepala bayi sudah turun sampai rongga tulang panggul (jalan lahir) atau masih di area perut.

Bila sudah masuk penuh sampai rongga panggul, seharusnya kepala bayi akan sulit atau tidak lagi bisa diraba.

Pemeriksaan Leopold biasanya diikuti pengecekan tekanan darah, detak jantung bayi, dan mungkin Cardiotocography (CTG) menjelang persalinan.

Berikut seperti dirangkum dari memperkirakan posisi bayi dengan perabaan, dibantu konsep konvergen dan divergen.

Meski begitu, tingkat akurasi pemeriksaan ini bisa bervariasi, sehingga mungkin diperlukan pemeriksaan lainnya seperti USG untuk memastikan kondisi Si Kecil.

Nah, itulah hal-hal yang perlu Moms ketahui tentang komvergen dan divergen pada kehamilan. Semoga bermanfaat ya, Moms!

  • https://www.sehatq.com/forum/gravid-q10834
  • https://pdfcoffee.com/konvergen-divergen-pdf-free.html
  • https://spm.banyuwangikab.go.id/uploads/berkas/sop/sop-kia.pdf
  • http://repository.unjaya.ac.id/3402/6/BAB%20IV.pdf
  • https://oshigita.wordpress.com/2013/10/31/pemeriksaan-palpasi-leopold/
  • http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/1793/5/BAB%20III.pdf
  • https://med.unhas.ac.id/kedokteran/wp-content/uploads/2019/04/1.-Manual-CSL-Pem-Obstetri.pdf
  • https://www.alomedika.com/%5Cpenyakit/obstetrik-dan-ginekologi/malpresentasi/diagnosis
  • https://www.verywellfamily.com/what-are-leopold-maneuvers-5180308

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.