08 September 2023

10 Ciri Hamil Anak Kembar, Bisakah Lahiran Normal?

Cari tahu juga ragam penyebab hamil anak kembar

Secara umum, faktor genetika adalah salah satu faktor atau ciri hamil anak kembar, lho, Moms.

Ada banyak alasan beberapa orang tua yang menginginkan anak kembar, salah satunya agar anak memiliki teman atau ingin memiliki keluarga besar.

Untuk mengamatinya, Moms dapat mempelajari ciri hamil anak kembar berikut ini dilansir dari American Pregnancy Association.

Yuk, cari tahu Moms!

Baca Juga: Lebih Sakit Melahirkan Normal atau Caesar? Simak Moms!

Ciri-Ciri Hamil Anak Kembar

Terdapat beberapa ciri hamil anak kembar yang secara umum dapat dilihat atau dirasakan. Berikut di antaranya:

1. Mual yang Berlebihan di Pagi Hari

Ibu Hamil Alami Mual
Foto: Ibu Hamil Alami Mual (Freepik.com)

Sebagian ibu hamil pasti mengalami beberapa jenis mual di pagi hari selama kehamilan. Perkara mual ini menjadi salah satu ciri hamil anak kembar.

Pasalnya sebagian besar wanita yang hamil kembar mengalami peningkatan mual parah di pagi hari, dan sebagian lainnya tidak mengalami mual.

Jadi, Moms juga perlu mengetahui bahwa wanita yang sedang hamil anak kembar akan mengalami dosis dua kali lipat morning sickness.

Baca Juga: 7 Manfaat Minum Jahe, Bisa Atasi Mual saat Hamil

2. Kelelahan Ekstrem

Pada kondisi kehamilan anak satu saja dapat membuat Moms mudah merasa lelah, apalagi dengan kondisi hamil anak kembar.

Energi seorang ibu yang tengah hamil anak kembar akan mudah terkuras.

Kelelahan yang mengalami peningkatan dapat menjadi ciri hamil anak kembar.

Hal ini juga terkait tubuh ibu yang berusaha memberikan nutrisi untuk lebih dari satu bayi serta merawat tumbuh kembang janin kembar di rahimnya.

3. Ukuran Perut Berubah

Baby Bump Hamil Kembar
Foto: Baby Bump Hamil Kembar

Selama kehamilan, biasanya dokter atau bidan akan memonitor tinggi fundus wanita.

Artinya, jarak antara bagian atas tulang kemaluan ke bagian atas rahim yang dapat membantu menunjukkan usia kehamilan.

Perut yang membesar saat usia kehamilan masih muda dapat menjadi ciri hamil anak kembar.

Baca Juga: Ukuran Perut Ibu Hamil Bisa Berbeda-beda, Mengapa Demikian?

4. Berat Badan Bertambah Pesat

Berat badan naik saat hamil ini disebabkan oleh beberapa faktor, salah satu yang sering banyak terjadi adalah kebiasaan makan yang buruk.

Di samping itu, kenaikan berat badan juga menjadi salah satu ciri hamil anak kembar.

Biasanya wanita hamil anak kembar akan mengalami peningkatan sekitar 4,5 kg lebih banyak daripada mereka yang mengandung bayi tunggal.

Jika Moms mengalami kenaikan hingga 5 kilogram di trimester pertama, bisa jadi Moms mengandung anak kembar.

Hal tersebut disebabkan ukuran rahim dan volume darah yang meningkat lebih besar daripada wanita yang mengandung bayi tunggal.

Moms juga akan mengalami peningkatan berat badan sekitar 7 hingga 12 kilogram pada trimester kedua.

Baca Juga: Ini Kenaikan Berat Badan Ibu Hamil yang Normal, Moms Wajib Tahu!

5. Gerakan Janin Dini Sering Terjadi

Gerakan Janin
Foto: Gerakan Janin (https://www.bellybelly.com.au/)

Gerakan janin dini ini menjadi kontroversial dalam komunitas medis.

Beberapa ibu hamil mengungkapkan bahwa mereka yang memiliki anak kembar merasakan gerakan janin lebih awal dan gerakan ini sering terjadi.

Meskipun menjadi kontroversial, beberapa di antaranya meyakini hal ini menjadi ciri hamil anak kembar.

6. Peningkatan Level hCG

Hormon hCG atau human chorionic gonadotropin adalah hormon yang diproduksi oleh plasenta setelah implantasi terjadi.

Meningkatnya level hCG ini menjadi salah satu ciri hamil anak kembar.

Pasalnya wanita yang mengandung anak kembar kemungkinannya akan mengalami peningkatan hCG.

Namun, Moms juga perlu melakukan investigasi lebih lanjut untuk memverifikasi penyebab meningkatnya hCG.

Baca Juga: Mengenal Tes Urine HCG dalam Kehamilan dan Risikonya

7. Terdapat Dua Detak Jantung

USG Kehamilan
Foto: USG Kehamilan (Orami Photo Stocks)

Ciri hamil anak kembar lainnya dapat diketahui saat Moms memeriksa kehamilan.

Dokter akan memeriksa detak jantung janin. Hal ini dapat terdeteksi di akhir trimester pertama.

Dilansir dari Verywell Family, beberapa dokter atau bidan yang berpengalaman biasanya akan mendeteksi beberapa detak jantung yang berbeda.

8. Sakit Punggung dan Nyeri Panggul

Ciri hamil anak kembar berikutnya yang mungkin dapat Moms rasakan ialah sakit punggung dan nyeri panggul.

Hal ini karena seiring berkembangnya kehamilan dan berat badan bayi yang meningkat, tubuh Moms akan lebih mudah untuk merasakan sakit.

Sakit punggung dan nyeri panggul berlebihan bisa saja menjadi tanda adanya 2 janin di dalam kandungan.

9. Sering Buang Air Kecil

Buang Air Kecil
Foto: Buang Air Kecil (Medicalnewstoday.com)

Perlu Moms ketahui bahwa seringnya buang air kecil juga dapat menjadi ciri hamil anak kembar.

Hal ini terjadi karena tekanan ekstra pada kandung kemih dan retensi air yang lebih tinggi.

Biasanya, ibu hamil dengan anak kembar memiliki intensitas buang air kecil yang lebih besar dengan ibu hamil yang hanya mengandung satu janin.

Baca Juga: Benarkah Jenis Kelamin Bayi Bisa Diketahui dari Detak Jantung Dalam Kandungan?

10. Mulas dan Gangguan Pencernaan

Munculnya rasa mulas dan gangguan pencernaan lainnya dalam waktu yang cukup sering, mungkin juga menjadi salah satu ciri hamil anak kembar.

Hal ini biasanya disebabkan oleh tekanan ekstra pada perut saat rahim menekannya.

Untuk lebih memastikan, Moms dapat melakukan pemeriksaan USG yang akan menunjukkan adanya lebih dari 1 janin dalam kandungan.

Penyebab Hamil Anak Kembar

Ibu Hamil Bayi Kembar (Orami Photo Stocks)
Foto: Ibu Hamil Bayi Kembar (Orami Photo Stocks)

Setelah memahami ciri hamil anak kembar, Moms mungkin memiliki rasa penasaran mengenai apa penyebab yang mendasari kehamilan anak kembar.

Salah satu faktor utama hamil anak kembar yang sering kali dikaitkan ialah genetika.

Jadi, apabila Moms memiliki riwayat keluarga yang mengalami kehamilan anak kembar, Moms juga mungkin akan hamil anak kembar.

Namun, faktor ini perlu penelitian lebih lanjut karena menurut National Health Service, setiap orang memiliki peluang untuk mengalami kehamilan anak kembar.

Penyebab lain yang mungkin mendasari kehamilan kembar, yaitu karena kehamilan terjadi ketika Moms telah memasuki usia lebih dari dari 35 tahun.

Hal ini karena wanita pada usia tersebut cenderung melepaskan lebih dari 1 sel telur selama ovulasi.

Kehamilan yang terjadi karena metode IVF atau disebut sebagai bayi tabung.

Ini juga memungkinkan Moms untuk hamil anak kembar, karena embrio yang ditransfer dapat lebih dari satu.

Baca Juga: Penyebab Bayi Menangis saat BAB dan Cara Mengatasinya


Risiko Hamil Anak Kembar

Hamil Bayi Kembar (Orami Photo Stocks)
Foto: Hamil Bayi Kembar (Orami Photo Stocks)

Layaknya kehamilan pada umumnya, hamil anak kembar juga memiliki risiko, bahkan risikonya menjadi lebih besar, Moms.

Mengutip WebMD, berikut risiko hamil anak kembar yang perlu Moms ketahui:

1. Keguguran

Menurut Abdulla Al-Khan, MD, direktur dan kepala kedokteran dan bedah ibu dan janin di Hackensack University Medical Center di New Jersey, kehamilan anak kembar lebih berisiko mengalami keguguran.

Umumnya, keguguran ini ditandai dengan keluarnya bercak dari vagina.

Apabila Moms mengalami banyak bercak di trimester pertama, segera periksak ke dokter kandungan.

Gejala lain dalam ciri hamil anak kembar yang perlu Moms waspadai antara lain:

  • Kram perut
  • Mengeluarkan gumpalan
  • Secara aktif mengeluarkan darah

Namun, jika bercak yang keluar tanpa disertai gejala lain, Moms tidak perlu panik.

Karena ibu hamil dengan bayi kembar memang lebih banyak mengalami bercak dibanding kehamilan dengan satu janin saja.

2. Diabetes Gestasional

Manju Monga, MD, Profesor Berel Held dan direktur divisi kedokteran ibu-janin di Pusat Ilmu Kesehatan Universitas Texas di Houston menyampaikan, ibu hamil anak kembar lebih berisiko mengalami diabetes gestasional.

Meski begitu, risiko terbesar diabetes gestasional adalah memiliki bayi yang lebih besar dan membutuhkan persalinan caesar.

"Sementara diabetes gestasional lebih umum, morbiditas yang terkait dengannya lebih jarang karena bayi kembar bukanlah bayi besar," jelasnya.

Selain itu, ibu yang mengalami diabetes gestasional selama kehamilan lebih mungkin mengembangkan diabetes tipe 2 di kemudian hari.

Baca Juga: Jangan Salah Kaprah, Pahami 10 Fakta dan Mitos Diabetes Ini

3. Preeklamsia

Preeklamsia biasanya terjadi secara tiba-tiba dan berakibat fatal, kondisi ini bisa menimpa siapa saja selama kehamilan.

Namun, preeklamsia terjadi lebih sering pada kehamilan kembar.

Preeklamsia ditandai dengan tekanan darah tinggi, protein dalam urin, dan terkadang bengkak di kaki, tungkai, dan tangan.

4. Kelahiran Prematur

Sebagian besar ibu yang mengandung anak kembar akan melahirkan pada usia 36 hingga 37 minggu, dibandingkan dengan usia 40 dalam satu kehamilan.

Bayi kembar juga berisiko lebih tinggi lahir prematur atau kelahiran terjadi pada usia 34 minggu kehamilan atau sebelum usia 36 minggu.

Akibat lahir terlalu dini, bayi kembar mungkin lahir dengan berat badan lahir rendah, dan memiliki tingkat masalah pernapasan yang lebih tinggi.

5. Anemia

Ibu hamil dengan anak kembar juga memiliki risiko lebih tinggi menderita anemia.

Hejala kekurangan zat besi antara lain kelelahan, sesak napas, jantung berdebar-debar, dan kulit pucat.

6. Twin to Twin Syndrome

Kondisi ini dapat memengaruhi beberapa kembar identik yang berbagi satu plasenta.

Ibu hamil anak kembar dengan sindrom ini, terjadi karena ketidakseimbangan aliran darah.

Selain itu, salah satu bayi mendapatkan volume darah yang terlalu banyak sedangkan yang lainnya tidak mendapatkan cukup darah.

Baca Juga: Mengenal Twin to Twin Transfusion Syndrome (TTTS), Salah Satu Risiko Komplikasi pada Kehamilan Kembar

Bisakah Proses Melahirkan Bayi Kembar Dilakukan Secara Normal?

Melahirkan Normal
Foto: Melahirkan Normal (freepik.com/pch.vector)

Dalam proses kehamilan, kelahiran bayi kembar sering kali menjadi pertanyaan bagi para ibu yang sedang mengandung.

Apakah mungkin bagi bayi kembar untuk lahir secara normal atau melalui vagina?

Jawabannya adalah ya, proses melahirkan bayi kembar secara normal memang memungkinkan.

Asalkan mengikuti beberapa syarat dan pertimbangan medis yang penting.

Pertama-tama, perlu dipahami bahwa setiap kehamilan bayi kembar memiliki karakteristik yang unik.

Ada dua jenis bayi kembar, yaitu kembar identik dan kembar fraternal.

Kembar identik terjadi ketika sebua embrio membelah menjadi dua bagian, kemudian berkembang menjadi dua individu yang memiliki materi genetik yang sama.

Sementara itu, kembar fraternal terjadi ketika dua sel telur yang terpisah dibuahi oleh dua sel sperma yang berbeda.

Menghasilkan dua individu dengan materi genetik yang berbeda.

Jika Moms berharap untuk melahirkan bayi kembar secara normal, berikut adalah beberapa syarat penting yang harus dipenuhi:

1. Kondisi Kehamilan Sehat

Proses melahirkan bayi kembar secara normal biasanya memerlukan kondisi kehamilan yang sehat.

Ini berarti ibu hamil harus menjaga pola makan yang seimbang, cukup istirahat, dan mengikuti semua anjuran yang diberikan oleh dokter kandungan.

2. Tidak Ada Risiko Komplikasi

Kehamilan bayi kembar yang akan dilahirkan secara normal sebaiknya tidak memiliki risiko komplikasi yang tinggi.

Dokter akan memantau kesehatan ibu dan bayi secara cermat untuk memastikan bahwa tidak ada masalah yang berpotensi mengganggu proses persalinan.

3. Jenis Kembar yang Tidak Identik

Jika Moms mengandung bayi kembar identik, proses persalinan normal mungkin lebih rumit karena mereka berbagi plasenta yang sama.

Namun, untuk kembar fraternal, peluang melahirkan secara normal lebih besar.


4. Posisi Bayi Pertama Tidak Sungsang

Posisi bayi pertama dalam rahim juga memiliki pengaruh dalam menentukan apakah melahirkan normal dimungkinkan.

Jika bayi pertama tidak berada dalam posisi sungsang, peluang melahirkan normal akan lebih baik.

Baca juga: 10 Sayuran yang Dilarang untuk Ibu Hamil dan Tips Memasknya!

5. Tidak Ada Halangan Plasenta

Plasenta yang menutupi jalan lahir dapat menjadi penghalang bagi persalinan normal.

Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa plasenta berada pada posisi yang memungkinkan bayi untuk keluar dengan lancar.

6. Kesehatan Bayi Cukup Baik

Semua bayi dalam kandungan harus sehat dan berkembang dengan baik.

Kondisi kesehatan bayi sangat mempengaruhi apakah persalinan normal dapat dilakukan dengan aman.

Kapan Ibu Hamil Kembar Perlu Operasi Caesar?

Prosedur Operasi
Foto: Prosedur Operasi (Insider.com)

Dalam dunia persalinan, ibu hamil kembar sering kali menghadapi pertimbangan yang lebih kompleks dibandingkan dengan kehamilan tunggal.

Salah satu pertanyaan yang sering muncul adalah metode persalinan yang paling tepat.

Operasi caesar, atau tindakan bedah melahirkan dengan sayatan di perut dan rahim, sering menjadi pilihan untuk ibu hamil kembar dalam beberapa kondisi tertentu.

Lantas, kapan operasi caesar diperlukan untuk ibu hamil kembar?

Berikut ini beberapa kondisi yang mengharuskan ibu hamil kembar menjalani operasi caesar:

1. Posisi Bayi Pertama Sungsang

Ciri hamil anak kembar Moms posisi bayi tidak sesuai?

Jika bayi pertama berada dalam posisi sungsang (kaki atau bokong menghadap panggul ibu), operasi caesar mungkin direkomendasikan.

Posisi ini bisa meningkatkan risiko persalinan sulit dan komplikasi.

2. Bayi Berbagi Plasenta

Apabila ciri hamil anak kembar Moms berbagi satu plasenta antara satu sama lain dan tidak merata, risiko komplikasi pun meningkat.

Operasi caesar bisa menjadi pilihan untuk meminimalkan risiko pada bayi-bayi tersebut.

3. Terjadi Masalah Plasenta Lainnya

Jika terdapat masalah pada plasenta, seperti plasenta previa, operasi caesar sering kali lebih aman untuk dilakukan guna menghindari pendarahan berlebihan.

Plasenta previa adalah kondisi ketika plasenta menutupi sebagian atau seluruh leher rahim.

4. Riwayat Persalinan Sebelumnya

Jika Moms memiliki riwayat kesulitan melahirkan secara normal pada kehamilan sebelumnya, dokter mungkin merekomendasikan operasi caesar sebagai alternatif yang lebih aman.

Termasuk jika Moms telah melahirkan dengan operasi caesar sebelumnya.

Peluang melahirkan dengan metode yang sama pada ciri hamil anak kembar Moms menjadi lebih tinggi.

5. Terjadi Kondisi Gawat Janin

Jika salah satu atau lebih bayi mengalami kondisi gawat janin, dokter mungkin memutuskan untuk melakukan operasi caesar demi keselamatan bayi-bayi tersebut.

Ciri hamil anak kembar ini pun sering kali tak disadari.

6. Masalah Pertumbuhan Bayi dalam Kandungan

Jika salah satu atau lebih bayi mengalami masalah pertumbuhan dalam kandungan, dokter mungkin memutuskan untuk mengakhiri kehamilan melalui operasi caesar.

Hal ini agar bayi-bayi tersebut mendapatkan perawatan yang lebih baik setelah lahir.

Baca juga: 11+ Tanda Kehamilan 1 Minggu Setelah Berhubungan Seks

7. Preeklamsia yang Parah

Jika Moms mengalami preeklamsia parah yang tidak dapat dikendalikan dengan obat-obatan, operasi caesar mungkin diperlukan.

Hal ini untuk menghindari risiko yang lebih besar ketika mengalami ciri hamil anak kembar.

8. Prolaps Tali Pusat

Jika tali pusat melorot ke bawah leher rahim (prolaps tali pusat), operasi caesar sering kali dilakukan.

Hal ini untuk menghindari tekanan pada tali pusat yang dapat mengganggu pasokan oksigen ke bayi.

9. Persalinan Prolonged

Jika proses persalinan sudah berlangsung terlalu lama dan tidak menghasilkan kemajuan yang memadai, operasi caesar mungkin menjadi opsi yang lebih baik.

Baca Juga: Mengenal Kehamilan Ektopik, Gejala Hingga Cara Mengatasinya

Itulah ciri hamil anak kembar serta risiko komplikasi dan persalinannya.

Selalu pantau perkembangan bayi dalam kandungan secara rutin ke dokter, ya!

  • https://www.nhs.uk/pregnancy/finding-out/pregnant-with-twins/
  • https://americanpregnancy.org/healthy-pregnancy/multiples/twin-pregnancy-symptoms/
  • https://www.verywellfamily.com/pregnancy-twins-or-more-4157408
  • http://www.nhs.uk/conditions/pregnancy-and-baby/pages/giving-birth-to-twins.aspx
  • https://www.babycentre.co.uk/a3585/giving-birth-to-twins

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.