Depkes Laporkan 1,5 Juta Ibu Hamil Dideteksi Hepatitis B
Ibu hamil banyak tertular virus hepatitis B. Mengutip dari situs Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, penularan virus hepatitis dari Moms ke anak memiliki kemungkinan sekitar 90% hingga 95%. Oleh sebab itu, akan meprioritaskan deteksi dini hepatitis B pada Ibu hamil.
Deteksi dini ini sudah dilakukan sejak tahun 2013 dan tahun-tahun selanjutnya. Pemeriksaan ini tidak dilakukan di Jakarta saja, namun juga di daerah-daerah lainnya agar penderita bisa segera mendapatkan penanganan yang tepat.
Perlu diketahui, penyakit hepatitis ini disebabkan oleh virus hepatitis, perlemakan, parasite (malaria, ameba), alkohol, obat-obatan, dan virus lain (dengue, herpes). Cara penularannya bisa melalui kontak cairan tubuh, transfusi darah, penggunaan jarum, dan kontak dengan darah yang terinfeksi.
Baca Juga: Ibu Hamil Menderita Hepatitis B, Apakah Menurun Pada Bayi?
Untuk mencegah penularan hepatitis B pada ibu hamil ke anak, dilakukan dengan vaksinasi HB0 setelah bayi lahir kurang dari 24 jam. Sementara bayi yang lahir dari Moms yang sudah terinfeksi, akan segera beri Imunoglobulin Hepatitis B (HBIg) kurang dari 24 jam.
Mungkin masih banyak Moms yang bertanya, apa sih sebenarnya bahaya dari hepatitis B pada Ibu hamil ini? Yuk simak fakta-faktanya.
Risiko Infeksi Kronis pada Bayi
Foto: whaob-gyn.com
Berdasarkan informasi dari Centers for Disease Control and Prevention, ketika bayi terinfeksi Hepatitis B, Si Kecil memiliki 90% kemungkinan untuk mengembangkan infeksi kronis seumur hidup.
Sebanyak 1 dari 4 orang yang terinfeksi virus hepatitis B kronis, cenderung menderita berbagai masalah kesehatan yang serius. Hepatitis B dapat menyebabkan kerusakan hati, penyakit hati, dan kanker hati.
Baca Juga: Komika Gebi Ramadhan Meninggal Akibat Kanker Hati, Apa Saja Gejala Penyakit Ini?
Anak-Anak juga Bisa Menularkan Virus Hepatitis B
Anak-anak yang terinfeksi virus ini, sangat bisa menularkan virus hepatitis B ke anak-anak lainnya jika sering melakukan kontak. Misalnya saat seorang anak memiliki banyak goresan atau luka pada tubuh yang menyebabkannya berdarah.
Sesuai dengan cara penularannya, jika darah tersebut mengenai anak lainnya, maka kemungkinan anak lainnya akn terinfeksi juga.
Penting untuk Melakukan Pemeriksaan Hepatitis B di Awal Kehamilan
Foto: besttennews.com
Semua wanita hamil harus melakukan skrining terhadap virus hepatitis B (HBV) pada kunjungan pranatal pertama mereka, hal ini seperti disarankan oleh U.S. Preventive Services Task Force (USPSTF).
“The American College of Obstetrics and Gynecology sebelumnya juga mendukung skrining untuk hepatitis B pada semua wanita hamil di trimester pertama,” kata kata Dr. Lisa Valle, obgyn di Pusat Kesehatan Providence Saint John di Santa Monica, California.
Baca Juga: Apa Beda Hepatitis A, B, dan C?
Hepatitis B tidak Menular Melalui Beberapa Cara Berikut Ini
- Virus hepatitis B tidak akan menular melalui pemberian ASI pada bayi, jadi Moms aman menyusui Si Kecil.
- Masakan dan makanan, aman bagi Mom untuk menyiapkan makanan dan makan bersama keluarga. Hepatitis B tidak disebarkan melalui hidangan, memasak atau peralatan makan dan gelas minum yang digunakan.
- Pelukan dan ciuman, hepatitis B pada wanita hamil tidak ditularkan melalui pelukan dan ciuman. Jadi Moms bisa memeluk dan mencium bayi sesukanya, anggota keluarga, atau orang lain yang dekat dengan kita.
Itulah beberapa fakta tentang hepatitis B pada Ibu hamil. Jadi pastikan Moms melakukan pemeriksaan di awal kehamilan ya.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.