Bahaya Stres Kronis Ternyata Bisa Membuat Otak Menyusut
Stres ibarat penyakit yang telah mewabah, dan tak pandang usia. Siapa saja bisa menderita dibuatnya dan jika semakin parah dampaknya sampai mengubah struktur otak.
Stres kronis adalah kondisi yang menyebabkan stres yang intens dan berkelanjutan dalam waktu lama. Ini termasuk berbahaya karena memungkinkan terjadinya kerusakan fungsi tubuh dan otak.
Apa saja dampak stres kronis bagi otak? Simak ulasan berikut yuk, Moms!
Baca Juga : 10 Tips Menghilangkan Stres di Tengah Kesibukan
Stres Mengubah Struktur Otak
Otak manusia terbuat dari berbagai neuron dan gray matter (sel-sel pendukung)—dimana kita membuat keputusan dan menyelesaikan masalah.
Selain itu, ada juga white matter yang dirangkai dari akson (saluran) yang mempercepat komunikasi antar sel dalam otak.
Stres kronis akan merubahan keseimbangan gray matter dan white matter. Selain itu akan timbul masalah lainnya karena kita jadi lebih rentan terhadap penyakit mental.
Stres Membunuh Sel Otak
Penelitian dari Rosalind Franklin University of Medicine and Science, sebagaimana dikutip dari verywellmind.com, menemukan bahwa satu saja kejadian yang membuat kita stres bisa membunuh neuron dalam hippocampus yang ada di otak.
Hippocampus adalah bagian ingatan, emosi, dan pembelajaran kita dan tempat terbentuknya sel-sel otak yang baru.
Membuat Otak Menyusut
Orang sehat sekalipun bisa mengalami penyusutan otak ketika stres menyerang. Area dalam otak yang menyusut adalah bagian yang terkait dengan pengaturan emosi, metabolisme, dan memori.
Jika kita terus menerus terpapar stres selama berhari-hari, besar kemungkinan kondisi mental kita akan terganggu. Ini tidak terjadi secara langsung atau cepat, tapi akan terjadi jika tidak diatasi.
Baca Juga : 9 Makanan Sehat Pencegah Stroke di Usia Muda
Melukai Ingatan
Stres bisa membuat kita menjadi pelupa sesaat. Menurut studi, kadar hormon stres kortisol yang tinggi terhubung dengan penurunan memori jangka pendek.
Sedangkan dampaknya secara keseluruhan tergantung pada banyak hal, waktu salah satunya.
Meningkatkan Risiko Serangan Penyakit Mental
Stres, ketika sudah kronis, membuat kita lebih rentan terhadap gangguan mood dan kecemasan di kemudian hari. Selain itu juga berdampak buruk pada hippocampus.
Dampak yang cukup serius ini tentu bisa dihindari jika kita cepat mengambil langkah. Kebiasaan tidur yang sehat bisa memperbaiki kondisi kita.
Hal ini maksudnya bangun dan tidur di waktu yang sama setiap hari, menciptakan suasana tidur yang santai, dan tidak mengkonsumsi kafein di sore hari.
Membuat to-do list pun berguna lho, Moms. Dengan menata aktivitas kita per harinya, kita tidak membuat diri kita tertekan dan tidak ‘membombardir’ otak.
Baca Juga : Mengenal Gangguan Psikosomatik, Gangguan Jiwa yang Berpengaruh ke Fisik
Walau stres terkesan begitu menyeramkan dan membahayakan, nyatanya ada juga stres yang menyehatkan.
Dr. Kerry Ressler, profesor psikiatri di Harvard Medical School mengatakan dalam health.harvard.edu, “tingkat stres tertentu sangat membantu perkembangan.”
Tentunya ini butuh dukungan energi yang positif untuk menyikapi situasi menegangkan.
Satu hal yang perlu Moms ingat, ketika mengalami stres kronis dan butuh bantuan, jangan segan untuk mencari bantuan itu.
Dengan mencari bantuan kita bisa jadi lebih tangguh dan lebih pandai mengelola stres. Pada akhirnya kesehatan otak tetap terjaga.
(MDA/CAR)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.