02 Oktober 2024

Ini Ukuran Detak Jantung Normal dari Anak hingga Dewasa!

Penting untuk mendeteksi kesehatan jantung

Detak jantung yang stabil dan teratur merupakan cerminan dari fungsi jantung yang sehat. Memahami ukuran detak jantung normal sangat penting untuk mendeteksi kesehatan kardiovaskular kita.

Ketika detak jantung berada dalam kisaran normal, jantung berfungsi efisien dalam memompa darah, memastikan organ-organ mendapatkan pasokan darah yang cukup.

Baca Juga: Elektrokardiogram untuk Deteksi Masalah Jantung: Fungsi, Prosedur Pemeriksaan, hingga Biayanya

Detak Jantung Normal dan Pengukurannya

Ilustrasi Detak Jantung Normal
Foto: Ilustrasi Detak Jantung Normal (Pexels.com)

Detak jantung didefinisikan sebagai debaran yang dihasilkan oleh jantung akibat aliran darah melalui jantung.

Detak jantung normal diukur dalam jumlah denyut per menit atau beats per minute (bpm).

Mengetahui ukuran detak jantung normal sangat penting untuk waspada terhadap kondisi kesehatan.

Berikut penjelasan dr. Sinthya Dhewi dari RS Pondok Indah:

"Detak jantung normal mengacu pada tingkat detak jantung yang dianggap sehat dan normal untuk orang dewasa dalam keadaan istirahat. Pengukuran dilakukan dengan menghitung denyut jantung selama 60 detik."

Baca Juga: Penyebab Detak Jantung Janin Lemah dan Cara Perawatannya

Bagian Tubuh untuk Mengukur Detak Jantung

Beberapa lokasi umum untuk mengukur detak jantung adalah:

  • Pergelangan tangan: denyut nadi pada arteri radial di bagian dalam pergelangan tangan, di bawah ibu jari.
  • Leher: arteri karotis di leher, tepat di bawah rahang atau di samping tenggorokan.
  • Dada

Cara Mengukur Detak Jantung

Mengukur Detak Jantung
Foto: Mengukur Detak Jantung (Freepik.com/gpointstudio)

Mengukur detak jantung dapat dilakukan dengan beberapa cara, di antaranya:

1. Menggunakan Denyut Nadi

Tempatkan dua jari (biasanya jari telunjuk dan jari tengah) pada pergelangan tangan, leher (arteri karotis), atau di bagian bawah dada (arteri radial).

Hitung denyut nadi selama 60 detik untuk mendapatkan detak jantung per menit.

2. Menggunakan Alat Pengukur Detak Jantung (Heart Rate Monitor)

Alat ini dapat dipasang pada pergelangan tangan, dada, atau ponsel pintar, dan akan secara otomatis menghitung detak jantung.

Faktor yang Memengaruhi Frekuensi Denyut Jantung

Olahraga Lari
Foto: Olahraga Lari (Orami Photo Stock)

Detak jantung normal dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, di antaranya:

  • Aktivitas Fisik: Detak jantung meningkat saat bergerak atau berolahraga.
  • Tingkat Kebugaran Fisik: Individu yang memiliki kebugaran fisik yang lebih tinggi biasanya memiliki detak jantung istirahat yang lebih rendah.
  • Usia: Detak jantung lebih cepat pada anak-anak dan remaja, kemudian menurun seiring pertambahan usia.
  • Emosi: Stres, kecemasan, atau ketakutan dapat meningkatkan detak jantung.
  • Suhu Lingkungan: Detak jantung dapat meningkat dalam suhu panas atau di bawah paparan sinar matahari yang kuat.
  • Kondisi Kesehatan: Anemia, hipertiroidisme, hipotiroidisme, infeksi, atau gangguan jantung dapat mempengaruhi detak jantung.
  • Obat-obatan: Beberapa obat, seperti stimulan, dekongestan, atau beta blocker, dapat mempengaruhi detak jantung.

Baca Juga: Detak Jantung Terasa Lebih Lambat? Bisa Jadi Bradikardia!

Detak Jantung saat Olahraga pada Orang Dewasa

Saat berolahraga, detak jantung meningkat sebagai respons alami tubuh.

The American Heart Association merekomendasikan berolahraga berdasarkan target heart rate zone yang mengacu pada detak jantung aman berdasarkan usia.

Detak Jantung Normal pada Anak Berdasarkan Usia

Detak Jantung Normal saat Olahraga
Foto: Detak Jantung Normal saat Olahraga (Orami Photo Stock)

Berikut detak jantung normal berdasarkan usia menurut dr. Sinthya Dhewi:

  • Neonatus: 100–160 detak jantung per menit.
  • 0–5 Bulan: 90–150 detak jantung per menit.
  • 6–12 Bulan: 80–140 detak jantung per menit.
  • 1–3 Tahun: 80–130 detak jantung per menit.
  • 3–5 Tahun: 80–120 detak jantung per menit.
  • 6–10 Tahun: 70–110 detak jantung per menit.
  • 11–14 Tahun: 60–105 detak jantung per menit.
  • ≥ 15 Tahun: 60–100 detak jantung per menit.

Penyebab Detak Jantung Tidak Normal

Ilustrasi Detak Jantung
Foto: Ilustrasi Detak Jantung (Pexels.com)

Detak jantung tidak normal terjadi ketika jantung berdetak terlalu cepat, terlalu lambat, atau tidak teratur iramanya. Penyebabnya dibagi menjadi tiga kelompok:

1. Kelainan dari Jantung:

2. Faktor di Luar Jantung:

  • Demam
  • Gangguan tiroid
  • Anemia
  • Dehidrasi
  • Sesak napas
  • Gangguan elektrolit
  • Diabetes
  • Pengaruh obat flu, alergi, asma, tiroid, dan jantung

3. Gaya Hidup:

  • Merokok
  • Mengonsumsi alkohol
  • Mengonsumsi kafein
  • Stres
  • Aktivitas yang terlalu berat
  • Kurang tidur
  • Penggunaan Narkotika, Psikotropika dan Zat adiktif lainnya (NAPZA)

Jika sudah menerapkan gaya hidup sehat namun masih mengalami detak jantung tidak normal, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter spesialis jantung dan pembuluh darah.

Cara Menjaga Detak Jantung Normal

Ilustrasi Detak Jantung
Foto: Ilustrasi Detak Jantung (Orami Photo Stock)

Detak jantung normal menjadi tanda bahwa tubuh dalam kondisi sehat. Berikut beberapa cara untuk menjaga detak jantung tetap normal:

  1. Rutin Berolahraga Olahraga memperkuat otot jantung dan menyehatkan tubuh secara keseluruhan.
  2. Tidak Merokok atau Menggunakan Tembakau Merokok menyebabkan pembuluh darah menyempit, membuat jantung bekerja lebih keras.
  3. Mengonsumsi Makanan Sehat Konsumsi makanan seperti ikan, buah-buahan, sayur, dan sumber nutrisi lainnya baik untuk jantung.
  4. Pertahankan Berat Badan Ideal Berat badan berlebih membuat kerja jantung lebih berat.
  5. Kelola Stres dengan Baik Stres yang tidak dikelola dapat meningkatkan detak jantung.
  6. Medical Check-Up Secara Rutin Kelainan detak jantung dapat diketahui lebih dini melalui pemeriksaan rutin.
  7. Periksa Tekanan Darah Teratur Memeriksa tekanan darah secara teratur dapat membantu menjaga detak jantung normal.
  8. Tidur yang Cukup Tidur yang cukup memainkan peran penting dalam menjaga detak jantung tetap normal.
  9. Minum Air yang Cukup Hidrasi yang baik membantu menjaga detak jantung normal.
  10. Cek Kolesterol Berkala Mengelola kolesterol membantu mengurangi risiko penyakit jantung.

Kapan Harus Mengkhawatirkan Kondisi Detak Jantung?

Ilustrasi Jantung
Foto: Ilustrasi Jantung (Theconversation.com)

Pada dewasa dan anak, detak jantung yang tidak normal bisa menjadi tanda masalah kesehatan yang perlu diperhatikan. Beberapa kondisi yang mengharuskan Moms segera mencari bantuan medis meliputi:

  • Detak Jantung Terlalu Cepat (Tachycardia)

Pada orang dewasa, detak jantung di atas 100 detak per menit saat beristirahat, dan pada anak yang jauh melebihi batas normal untuk usianya, bisa menjadi tanda adanya gangguan jantung, stres berlebih, demam tinggi, atau dehidrasi.

  • Detak Jantung Terlalu Lambat (Bradycardia)

Jika detak jantung dewasa di bawah 60 detak per menit, atau pada anak jauh lebih rendah dari kisaran normal untuk usianya, ini bisa menandakan masalah seperti gangguan jantung, ketidakseimbangan elektrolit, atau efek samping obat.

  • Detak Jantung Tidak Teratur (Aritmia)

Baik pada dewasa maupun anak, detak jantung yang tidak teratur atau terasa seperti melompat-lompat bisa menandakan masalah serius seperti aritmia jantung yang memerlukan pemeriksaan lebih lanjut.

Menjaga detak jantung normal memerlukan gaya hidup sehat dan pemeriksaan rutin.

Pastikan untuk selalu menjaga kesehatan jantung agar terhindar dari penyakit.

  • https://www.healthline.com/health/dangerous-heart-rate#diagnosis
  • https://www.heart.org/en/healthy-living/fitness/fitness-basics/target-heart-rates
  • https://www.heart.org/en/health-topics/high-blood-pressure/the-facts-about-high-blood-pressure/all-about-heart-rate-pulse

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.