Bentuk Dukungan Suami untuk Ibu Menyusui yang Dapat Diberikan
Menyusui bukan hanya sebuah proses yang hanya membutuhkan campur tangan dari Moms dan Si Kecil. Sebab, penting juga dukungan suami untuk ibu menyusui selama memberi ASI pada Si Kecil.
Dalam menjalani peran sebagai ibu menyusui, sering kali perempuan tidak mendapatkan dukungan cukup yang seharusnya ia dapatkan dari suami, atau anggota keluarga terdekatnya seperti nenek dan kakek bayi.
Padahal, Dads memiliki potensi luar biasa untuk memberikan dukungan yang dibutuhkan pada proses menyusui, baik untuk sang istri maupun anak.
Manfaat Dukungan Suami untuk Ibu Menyusui
Dukungan suami untuk ibu menyusui sangatlah berdampak besar terhadap keberhasilan masa menyusui ibu dan bayi.
Hal tersebut dibuktikan dalam sebuah penelitian pada tahun 2021, yang diterbitkan di Turkish Archives of Pediatrics.
Dalam penelitian tersebut menunjukkan bahwa ibu yang menerima lebih banyak dukungan dari pasangannya selama periode postpartum memiliki tingkat keberhasilan menyusui lebih tinggi.
Selain itu, ditemukan juga bahwa laki-laki dengan usia lebih muda dan tingkat pendidikan di bawah SMA kurang memberikan dukungan kepada ibu dalam menyusui.
"Suami harus menjadi pendukung nomor satu untuk istri, dan ikut berpartisipasi aktif dalam merawat anak.
Dukungan suami kepada istri kala menyusui amat besar pengaruhnya bagi kelancaran produksi ASI," jelas dr. Jeanne Roos-Tikoalu, Sp. A, IBCLC, CIMI, seorang dokter spesialis anak dan konselor laktasi di RS Pondok Indah-Puri Indah, Jakarta.
Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa hubungan yang harmonis dengan istri pada masa menyusui mampu meningkatkan kerja hormon oksitosin yang menentukan seberapa banyak ASI yang bisa dikeluarkan.
Hormon oksitosin memengaruhi kontraksi otot di saluran ASI, sehingga payudara mampu mengeluarkan ASI.
Dads dapat membantu menciptakan suasana tenang dan aman bagi sang istri, misalnya dengan memberikan pijatan kepada istri dengan penuh kasih sayang, atau membantu ikut merawat Si Kecil.
"Kerja sama yang baik antara ibu menyusui dan suami membuat hubungan semakin harmonis, dan meningkatkan peluang kesuksesan pemberian ASI eksklusif untuk si kecil,” tambah dr. Jeanne.
Bentuk Dukungan Suami untuk Ibu Menyusui
Dalam menyukseskan program menyusui, beberapa hal berikut ini bisa Dads lakukan untuk turut mendukung Moms di masa tersebut, antara lain:
1. Memperkuat Hubungan dengan Pasangan
Agar proses menyusui berjalan lancar, Dads dapat memberi dukungan dengan mencoba lebih dekat dan memperkuat hubungan dengan pasangan.
Banyak hal yang bisa Dads lakukan untuk bisa memperkuat hubungan dengan istri, salah satunya adalah memberi Moms waktu untuk beristirahat.
Selama masa menyusui, beristirahat dengan tenang mungkin menjadi suatu hal berharga bagi para ibu menyusui.
Nah, dalam kondisi tersebut, Dads bisa menawarkan untuk menggendong atau menjaga bayi tepat setelah Moms selesai menyusu agar dia bisa lebih rileks.
Anjurkan agar Moms tidur siang, konsumsi makanan hangat, membaca buku, mandi, atau hanya bersantai.
Selain itu, Dads juga bisa mengambil beberapa tanggung jawab ekstra di rumah, seperti mengerjakan pekerjaan rumah, sehingga Moms dapat fokus untuk memulai menyusui dengan baik tanpa khawatir tentang pekerjaan rumah yang menumpuk.
Lalu hal yang paling penting adalah tetap menjaga komunikasi. Keintiman tidak harus berhenti saat masa menyusui dimulai.
Yang penting adalah menjaga jalur komunikasi tetap terbuka satu sama lain.
2. Mempelajari tentang Menyusui
Salah satu hal terbaik yang dapat Dads lakukan adalah belajar tentang mengapa menyusui itu penting dan bagaimana cara menyusui bekerja.
Dengan begitu, Dads dapat membantu pasangan mengingat informasi menyusui dan mengelola masalah selama menyusui bersama-sama..
Berikut adalah hal-hal penting yang perlu diketahui tentang menyusui, yaitu:
- ASI adalah makanan alami yang bergizi untuk bayi. Menyusui memberi bayi perlindungan terhadap infeksi dan penyakit, serta mengurangi risiko pasangan terhadap beberapa penyakit.
- Menyusui tidak selalu cepat. Untuk ibu yang baru menyusui, setiap sesi menyusui dapat berlangsung mulai dari 10 menit hingga sekitar satu jam. Lalu kebanyakan bayi baru lahir menyusu 8-12 kali sehari.
- Menyusui membutuhkan waktu untuk dapat dipelajari dan dipahami, sehingga hal tersebut tidak selalu mudah. Mendapatkan perlekatan yang benar dan menemukan posisi menyusui yang baik adalah penting.
- Semakin banyak bayi menyusu, semakin banyak ASI yang dihasilkan ibu, karena pengeluaran ASI yang mendorong produksinya.
- Pemberian ASI eksklusif setidaknya selama enam bulan pertama bayi. Menyusui juga bermanfaat bagi balita karena memberi mereka dorongan kesehatan setiap kali mereka menyusui.
Pasangan Dads bahkan akan memiliki kemungkinan menghadapi salah satu masalah umum menyusui seperti:
- Suplai ASI tidak cukup.
- Terlalu banyak ASI.
- Bayi tidak ingin menyusu.
- Bayi menggigit puting.
- Nyeri pada puting dan infeksi puting.
- Mastitis dan saluran ASI tersumbat.
Jika pasangan Dads mengalami kesulitan menyusui, bisa segera melakukan konsultasi pada ahlinya untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
3. Membentuk Bonding dengan Bayi
Meskipun Dads tidak menyusui bayi, ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk membantu ibu menyusui sekaligus meningkatkan ikatan dengan SI Kecil, yakni:
- Menggendong bayi. Menyentuh Si Kecil secara skin to skin dapat menenangkan bayi dan membantu Dads menjalin ikatan dengan mereka.
- Mandikan bayi atau pijat bayi. Langkah ini bisa menenangkan bayi dan juga sebagai waktu yang tepat untuk menjalin ikatan.
- Membantu menyendawakan bayi setelah menyusui dan mengganti popok.
4. Mendukung Konsultasi Profesional
Menyusui dapat menjadi tantangan tersendiri bagi ibu.
Terutama jika menghadapi masalah seperti nyeri puting, suplai ASI yang rendah, mastitis, atau kesulitan bayi dalam perlekatan.
Dalam situasi ini, suami dapat memberikan dukungan dengan cara membantu mencari konsultan laktasi, dokter anak, atau tenaga medis lainnya yang berpengalaman dalam masalah menyusui.
Dads bisa membantu mengatur jadwal konsultasi atau menemani Moms selama kunjungan sehingga mendapatkan penanganan tepat waktu.
Kehadiran suami tidak hanya membantu secara fisik, tetapi juga memberikan dukungan emosional.
Dukungan dari profesional dan Dads ini akan membantu Moms merasa lebih percaya diri dalam menyusui Si Kecil.
Dukungan Keluarga dan Orang Terdekat untuk Ibu Menyusui
Selain dukungan suami untuk ibu menyusui, dukungan sosial dari lingkungan lain di sekitar Moms, juga mempunyai peran yang besar terhadap keberhasilan menyusui.
Anggota keluarga lain seperti nenek dan kakek bayi juga memiliki pengaruh yang sangat erat terhadap kesuksesan menyusui.
Berikut ini beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mendukung proses menyusui istri, seperti yang disarankan oleh dokter Jeanne:
- Bersikap suportif, tidak meragukan kemampuan ibu dalam memberikan ASI atau mempertanyakan apakah ASI-nya cukup.
- Selalu memberikan afirmasi positif dan pujian untuk meningkatkan kepercayaan diri sang ibu.
- Membantu memberi ASI perah ketika ibu butuh waktu istirahat atau me-time untuk mengembalikan energi dari kelelahan menyusui dan mengurus bayi.
- Menemani ibu mendapatkan informasi menyusui, misalnya ketika berkonsultasi dengan konselor laktasi.
- Membantu menyiapkan kebutuhan ibu, seperti asupan air minum agar tidak dehidrasi, makanan bergizi, sampai peralatan breastpumping ketika akan bepergian atau kembali bekerja.
Baca Juga: 11 Tanda Bayi Cukup ASI, Panduan untuk Ibu Menyusui
Demikian informasi mengenai dukungan suami untuk ibu menyusui, serta dukungan dari kerabat lainnya.
Sebagai catatan terakhir, Dads juga perlu mengetahui bahwa masa menyusui bukanlah suatu tindakan refleks semata, karena menyusui adalah proses pembelajaran, a never ending learning.
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC8114611/
- https://breastfeedingusa.org/content/article/open-letter-partners
- https://raisingchildren.net.au/grown-ups/fathers/getting-involved/breastfeeding-partners-can-help
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.