Dianggap sebagai Pengganti Rokok, Ini 4 Bahaya Vape
Banyak orang memutuskan untuk berhenti merokok dan beralih menghisap vape. Mereka berpendapat bahwa vape bisa menjadi solusi untuk perokok yang masih belum bisa sepenuhnya berhenti merokok.
Banyak yang percaya juga bahwa vape lebih sehat ketimbang rokok yang bisa memicu kanker paru-paru dan penyakit lainnya.
Bahkan berdasarkan Journal of the American Heart Association, vape memiliki efek negatif pada saluran pernapasan, sistem saraf pusat, sistem kekebalan tubuh, dan lainnya.
Bahaya Vape untuk Kesehatan
Apa saja efek buruk yang diberikan vape untuk tubuh kita? Yuk kita cari tahu Moms!
1. Mengandung Nikotin yang Membuat Ketagihan
Foto: Orami Photo Stock
Sebagian besar jenis vape, termasuk merek Juul yang paling populer, mengandung nikotin, obat adiktif yang ditemukan dalam rokok tembakau tradisional.
Satu buah Juul mengandung kira-kira jumlah nikotin yang sama dengan yang ditemukan di 20 batang rokok (atau satu bungkus).
Nikotin sangat adiktif dan dapat menyebabkan perubahan otak yang mengarah pada penggunaan e-rokok secara kompulsif.
Baca Juga: Tidak Merokok, Ibu Hamil Malah Pilih Vape. Bolehkah?
2. Efek Jangka Panjang Vape Tidak Diketahui
Foto: Orami Photo Stock
Meskipun vape dikembangkan sebagian untuk membantu perokok dewasa memotong penggunaan tembakau dan memberikan alternatif "sehat", belum ada penelitian yang dapat memberikan informasi tentang efek jangka panjang dari penggunaan vape.
Karena peningkatan dramatis dalam penggunaan vape baru-baru ini, temuan awal sekarang menunjukkan bahwa ada efek negatif pada fungsi jantung dan paru yang terkait dengan bahaya vape.
Namun, masih belum ada jawaban pasti apakah risiko ini lebih besar daripada manfaat beralih dari rokok tembakau tradisional.
Baca Juga: Menyambut Hari Tanpa Tembakau Sedunia, Ini Bahaya Merokok Bagi Ibu Hamil
3. Vape Meningkatkan Jumlah Perokok dari Kalangan Remaja
Foto: life.spectator.co.uk
Pengguna vape remaja sebenarnya berisiko lebih tinggi untuk merokok tembakau dibandingkan dengan yang bukan pengguna.
Lebih dari 30 persen pengguna vape usia remaja mulai menghisap rokok tembakau tradisional dalam waktu enam bulan.
Baca Juga: Mengganti Rokok dengan Vape, Apa Benar Asapnya Lebih Aman Jika Dihirup Orang Lain?
4. Asap Vape Mengandung Logam Berat
Foto: life.spectator.co.uk
Vape identik dengan asap yang banyak. Meskipun asapnya tidak bau seperti rokok, asap tersebut tetap berbahaya. Asap dari vape mengandung bahan kimia berbahaya, termasuk timah dan logam berat lainnya.
Perasa yang ada pada vape juga bisa memicu penyakit paru-paru. Jika dihirup, asap tersebut bisa meningkatkan risiko kesehatan.
Itulah bahaya-bahaya vape. Jadi, hilangkan jauh-jauh pemikiran bahwa vape lebih sehat dari rokok ya Moms!
(AND/IRN)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.