Diet OCD: Menu, Olahraga yang Disarankan, dan Dampaknya
Pernahkah mencoba diet OCD yang telah banyak orang terapkan di Indonesia?
Diet OCD terkenal testimoninya bisa menurunkan berat sampai 10 kg lebih, lho!
Program diet dengan menerapkan gaya hidup sehat ini awalnya dipopulerkan oleh salah satu seleb asal Indonesia.
Seperti apa cara diet ala OCD dan menu makanan yang diterapkan sehari-hari?
Tak hanya untuk orang dewasa, ibu hamil pun perlu tahu risiko yang mungkin terjadi apabila melakukan diet OCD ini, ya.
Baca Juga: Reaksi Setelah Makan Nanas Muda saat Hamil, Berbahayakah?
Apa Itu Diet OCD?
OCD atau Obsessive Corbuzier Diet adalah sebuah program diet yang diwujudkan oleh seorang master mentalist Indonesia, Deddy Corbuzier.
Magician ternama ini memang dikenal menjalani pola hidup yang sehat.
Mulai dari rajin olahraga fisik seperti gym, serta mengatur jendela makan dengan menerapkan diet OCD.
Metode diet yang telah cukup populer ini hampir mirip dengan puasa di jam-jam tertentu.
Cara diet OCD seminggu turun 10 kg ini adalah seseorang tetap diperbolehkan untuk makan dalam sehari, tapi dengan batas normal dan tidak berlebihan.
Jadi, ada waktu-waktu tertentu untuk makan dan untuk berpuasa ketika menerapkan diet OCD.
Diet sehat ini merupakan langkah awal yang baik untuk memenuhi asupan nutrisi harian.
Namun, tidak semua diet bisa dilakukan semua orang, termasuk ibu hamil meski tujuannya untuk kesehatan.
Baca Juga: Mengulik Makanan Tambahan Balita, Manfaatnya hingga Contoh Makanannya
Jendela Makan Diet OCD
Dalam buku berjudul Obsessive Corbuzier's Diet (2014), tertera penjelasan terkait jendela makan bagi yang menerapkan diet OCD.
Berikut beberapa aturan penjelasan waktu makan yang bisa diikuti, yakni:
1. Berpuasa 16 Jam
Jendela makan ala diet OCD yakni dengan memperhatikan waktu makan dan berpuasa setiap minggunya.
Di minggu pertama, seseorang perlu makan 8 jam sehari tanpa sarapan alias berpuasa selama 16 jam.
Kemudian, minggu keduanya akan turun menjadi waktu makan 6 jam sehari dan minggu ke 3 menjadi 4 jam sehari.
Tentunya apabila berpuasa tidak boleh makan apapun, sementara untuk minum diperbolehkan.
Lakukan jendela makan ini sampai tubuh dapat menyesuaikan diri setelahnya.
2. Berpuasa 24 Jam
Alternatif kedua jendela makan diet ala OCD adalah dengan menerapkan waktu berpuasa selama 24 jam.
Dalam satu minggu, bisa mengambil 1–3 hari untuk menerapkan puasa makan selama 24 jam.
Artinya, berpuasa 24 jam ini bukan berarti tidak boleh makan sama sekali.
Melainkan seseorang boleh makan di jam 4 sore kemudian mempraktikkannya lagi di hari selanjutnya di jam yang sama.
Sejumlah orang juga bisa mengombinasikan jendela makan pertama (puasa 16 jam) dan kedua (puasa 24 jam) secara bersamaan.
Menurut Deddy, pola makan ini akan membuat tubuh berubah menjadi mesin pembakar lemak alami.
Baca Juga: 7 Rekomendasi Menu Diet Keto untuk Pemula
3. Melewati Waktu Sarapan
Sarapan memang salah satu waktu makan yang diutamakan untuk orang yang tidak sedang diet.
Namun, beda halnya dengan jendela makan diet OCD yang menggunakan teknik berpuasa.
Menurut pengalaman diet yang dilakukan Deddy, sarapan menurutnya dapat menambah insulin dalam tubuh.
Adanya penumpukan insulin inilah yang akan menyebabkan rasa kantuk.
Untuk memulai waktu makan sehari-hari, disarankan pada 3–4 jam setelah bangun tidur.
Baca Juga: Panduan Diet Golongan Darah A untuk Menurunkan Berat Badan
Bagaimana Menu Sehat Diet OCD?
Menu diet OCD yang diterapkan sehari-hari atau seminggu adalah memperhatikan asupan protein yang masuk ke tubuh.
Hal yang perlu ditekankan dalam diet OCD yakni dengan tidak makan berlebihan.
Dalam Harvard Health menjelaskan, kebutuhan protein per harinya adalah 0.8 gram protein per kilogram berat badan.
Umumnya, wanita membutuhkan asupan setidaknya 46 gram protein per hari dan 56 gram protein untuk pria demi menghindari penyusutan otot.
Selain memperhatikan asupan kalori, menu diet OCD seminggu juga perlu menghindari makanan dan minuman yang manis.
Kandungan gula yang tinggi dalam makanan dan minuman bisa berdampak bagi tubuh, terlebih ketika sedang program diet.
Singkatnya, kebutuhan protein setiap orang setidaknya 2 kali dari jumlah berat badan.
Artinya, kalau berat badan 70 kilogram, maka protein yang dibutuhkan adalah 140 gram.
Penerapan menu sehat ala OCD ini pun disesuaikan lagi dengan kebutuhan masing-masing setiap orang.
Baca Juga: 20+ Makanan Menurunkan Kolesterol agar Tetap Sehat
Daftar Menu Diet OCD
Perbedaan OCD dan intermittent fasting terletak pada jendela makan dan menu makanan sehat yang jadi asupan sehari-hari.
Untuk halnya diet OCD, berikut beberapa menu makanan yang bisa jadi pilihan, di antaranya:
1. Telur
Seperti diketahui, sumber makanan protein adalah yang diutamakan dalam menu sehat OCD.
Telur ayam menjadi sumber protein tinggi yang juga mengandung vitamin, mineral, lemak sehat, dan antioksidan yang sangat baik.
Telur juga kaya akan kolin, yakni nutrisi yang sangat penting selama kehamilan dan menyusui.
Hal ini karena kolin memainkan peran penting dalam pertumbuhan dan perkembangan janin dalam kandungan.
2. Whey Protein Shakes
Whey protein pun menjadi salah satu sumber asupan makanan yang diterapkan dalam diet OCD.
Umumnya, whey protein dikemas dalam bentuk minuman yang dapat diminum 1 gelas per harinya.
Selain untuk memenuhi asupan protein, ini pun bermanfaat untuk membentuk dan membangun otot tubuh.
Terdapat sekitar 30 gram dalam whey protein shakes yang biasa diminum Deddy Corbuzier dalam menerapkan pola dietnya.
Baca Juga: 10 Buah Rendah Kalori, Baik Dikonsumsi Saat Diet
3. Creatine
Selain beberapa hal di atas, minuman yang mengandung creatine pun yang juga dikonsumsi ketika diet OCD.
Biasanya, minuman ini dikonsumsi sebelum dan sesudah latihan fisik sebanyak 5-10 gram.
Creatine aman diminum saat berpuasa dan terbukti sebagai suplemen otot yang dapat meningkatkan kekuatan dan massa otot dalam jangka panjang.
Diketahui, creatine tidak dimetabolisme untuk energi dan tidak meningkatkan kadar insulin.
Jenis Olahraga di Kala Diet OCD
Waktu olahraga terbaik yang perlu dilakukan pada penggiat diet OCD yakni sebelum jam makan.
Lakukanlah olahraga di pagi atau saat puasa sebelum makanan masuk ke perut.
Olahraga yang diterapkan dalam diet ini adalah "O7W", yakni olahraga yang membutuhkan waktu 7 menit dalam sehari.
Dalam konsep "O7W", setiap orang perlu melakukan olahraga per 7 menit setiap harinya diulang-ulang.
Olahraga "O7W" ini dilakukan dengan beberapa hal di bawah ini:
- Tubuh 30 detik bergerak.
- Beristirahat 10 detik waktu transisi ke gerakan lainnya.
Total waktu untuk rangkaian keseluruhan latihan adalah sekitar 7 menit. Latihan ini dapat diulang 2–3 kali.
Latihan ini biasa dikenal dengan nama high intensive training, tujuannya untuk membakar lemak dan membangun otot secara bersamaan.
Dengan menerapkan latihan intensif dengan repetisi cepat, ini akan meningkatkan HGH (Human Growth Hormone).
Baca Juga: 10 Makanan Prebiotik yang Bisa Bantu Sehatkan Pencernaan
Dampak Diet OCD bagi Kehamilan
Dilansir dari laman American Pregnancy Associaton, diet yang sehat untuk ibu hamil berarti mengurangi asupan makanan berpengawet.
Hal ini termasuk makanan cepat saji dan bukan diet untuk menurunkan berat badan.
Dalam kata lain, diet OCD bagi kehamilan cukup berisiko dan tidak dianjurkan untuk dilakukan.
Berikut ini dampak yang bisa terjadi jika ibu hamil melakukan diet yang tidak dianjurkan:
1. Gangguan Pencernaan
Gangguan pencernaan seperti asam lambung, sembelit, dan perut kembung berpotensi menyerang tubuh ibu hamil yang sedang diet.
Jangankan yang sedang hamil, para pegiat diet OCD yang tidak sedang hamil pun berpotensi mengalami gangguan pencernaan.
Berkurangnya kuantitas makanan yang masuk ke tubuh sudah pasti menjadi faktor pemicu munculnya penyakit-penyakit pencernaan.
Sedangkan ibu hamil butuh pencernaan yang sehat agar nutrisi bisa sampai ke janin.
2. Gangguan Tidur
Jika pencernaan terganggu, kualitas tidur pun akan terganggu.
Saat tidur, pencernaan bekerja keras mengantarkan nutrisi lewat sirkulasi darah.
Oleh karena itu, aktivitas tidur sangat penting untuk ibu hamil.
Diet OCD saat hamil tidak disarankan karena memicu gangguan kesehatan yang bisa mengubah pola tidur.
Baca Juga: 15 Cara Diet Sehat Tanpa Olahraga, Tertarik Mencoba?
3. Menghambat Pertumbuhan
Akibat dari terganggunya metabolisme tubuh, proses pertumbuhan pun ikut terganggu.
Pertumbuhan bagi ibu hamil sangat penting karena berdampak terhadap janin.
Oleh sebab itu, diet OCD agaknya kurang tepat jika dilakukan oleh ibu hamil, atau anak remaja yang masih dalam masa pertumbuhan.
Tak hanya mengganggu pertumbuhan, diet OCD bagi ibu hamil juga bisa mengganggu asupan nutrisi terhadap bayi.
4. Profil Lemak Terganggu
Puasa singkat ala OCD membolehkan pegiat dietnya makan apa saja termasuk makanan cepat saji.
Karena tidak ada aturan khusus mengenai jenis makanan yang boleh dikonsumsi, pegiat diet OCD cenderung memilih makanan-makanan “jahat” seperti daging atau mungkin junk food.
Jenis-jenis makanan seperti itu tentu saja memiliki kadar kolesterol yang cukup tinggi, sehingga berpotensi mengganggu profil lemak.
Baca Juga: 9 Obat Kolesterol Anjuran Dokter, Catat!
5. Hormon Tidak Seimbang
Efek samping OCD juga terkait dengan ketidakseimbangan produksi hormon.
Jika begitu, maka biasanya pegiat diet OCD akan mengalami gejala-gejala hormon tidak seimbang.
Gangguan yang terjadi mungkin saja seperti menstruasi yang tak teratur atau timbulnya jerawat.
Dilansir dari situs Healthline, wanita hamil mengalami peningkatan estrogen dan progesteron secara tiba-tiba dan dramatis.
Mereka juga mengalami perubahan dalam jumlah dan fungsi sejumlah hormon lain.
Perubahan-perubahan ini tidak hanya memengaruhi suasana hati dan fisik, tetapi juga kinerja organ dalam tubuh.
Jenis diet yang dianjurkan selama kehamilan mengacu pada memperbaiki kebiasaan pola makan.
Makan sehat selama kehamilan sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi Moms.
Untuk mendapatkan nutrisi yang Moms butuhkan, ibu hamil harus makan dari berbagai kelompok makanan.
Baca Juga: 6 Keuntungan Diet Kurma untuk Turunkan Berat Badan
Dampak Diet OCD Secara Umum
Berikut diet OCD secara umum, Moms.
1. Perubahan Metabolisme
Mengatur waktu makan dengan pola jendela tertentu dapat memengaruhi metabolisme seseorang.
Namun, efek ini mungkin tidak sama bagi setiap orang.
2. Potensi Kelelahan dan Gangguan Makan
Diet OCD yang ekstrem dengan jendela makan yang sangat singkat atau defisit kalori yang drastis bisa menyebabkan kelelahan hingga ketidakseimbangan nutrisi.
Maka, jika Moms ingin melakukan diet ini, pastikan dilakukan dengan bijak dan diawasi oleh profesional kesehatan, terutama bagi yang rentan.
3. Kebutuhan Nutrisi yang Kurang Terpenuhi
Pembatasan waktu makan dalam diet OCD mungkin membuat tubuh sulit untuk mendapatkan semua nutrisi yang dibutuhkan, terutama jika pola makan tidak seimbang.
Jadi, penting untuk memastikan makanan yang Moms konsumsi sudah mencakup nutrisi untuk tubuh, ya.
4. Dampak Psikologis
Tidak hanya diet OCD, pada dasarnya, semua jenis diet membutuhkan kekuatan secara mental dan fisik.
Terutama jika seseorang terobsesi dengan bentuk badan. Hal tersebut bisa berdampak pada psikologis dan stres berlebih.
Itulah informasi seputar diet OCD yang bisa Moms ketahui.
Jika Moms bingung menerapkan pola diet sehat seperti OCD, jangan ragu untuk konsultasi kepada dokter, ya!
- https://unipasby.ac.id/files/dedy.pdf
- https://www.health.harvard.edu/blog/how-much-protein-do-you-need-every-day-201506188096.
- https://americanpregnancy.org/healthy-pregnancy/pregnancy-health-wellness/diet-during-pregnancy/
- https://www.healthline.com/health/pregnancy/diet-nutrition
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.