4 Dongeng Putri Desa yang Bermakna, Cocok untuk Si Kecil!
Dongeng putri desa adalah salah satu dongeng anak yang populer yang sering kali menggambarkan kisah sederhana tentang seorang gadis desa dengan hati mulia.
Dalam banyak cerita, putri desa digambarkan sebagai sosok yang menghadapi tantangan hidup dengan keberanian, hingga akhirnya menemukan kebahagiaan.
Kisah ini kerap mengandung pesan moral yang dapat menginspirasi pembaca dari berbagai kalangan.
Yuk, bacakan dongeng putri desa untuk Si Kecil berikut ini!
Dongeng Putri Desa: Dongeng Putri Malu dan Cermin Ajaib
Di sebuah kerajaan kecil yang dikelilingi hutan lebat, hiduplah seorang gadis bernama Putri Malu.
Ia dikenal karena sikapnya yang pemalu, jarang berbicara, dan sering menghindari perhatian orang.
Namun, Putri Malu memiliki hati yang lembut dan penuh kasih, selalu membantu orang-orang di sekitarnya tanpa mengharapkan imbalan.
Suatu hari, seorang penyihir tua datang ke desa dan memberikan Putri Malu sebuah hadiah berupa Cermin Ajaib.
Cermin ini memiliki kekuatan istimewa, yaitu siapa pun yang bercermin di sana akan melihat gambaran sejati dirinya.
Penyihir tua berpesan, "Gunakan cermin ini untuk menemukan keberanianmu."
Awalnya, Putri Malu takut menggunakan cermin tersebut. Namun, rasa penasaran mengalahkan ketakutannya.
Ketika ia melihat bayangannya di cermin, ia terkejut karena yang muncul bukanlah dirinya yang pemalu, melainkan seorang gadis yang tersenyum dengan percaya diri.
Cermin itu berbisik, "Ini adalah dirimu yang sebenarnya, jika kamu berani percaya pada dirimu sendiri."
Sejak saat itu, Putri Malu perlahan mengubah caranya melihat dunia. Ia mulai berbicara di depan orang lain, membantu desa dengan lebih terbuka, dan menunjukkan kekuatannya sebagai seorang pemimpin.
Cermin Ajaib menjadi pengingat bahwa keberanian dan kepercayaan diri sudah ada di dalam dirinya, hanya perlu ditemukan.
Akhirnya, Putri Malu menjadi seorang ratu yang dicintai rakyatnya, membuktikan bahwa ketulusan hati dan keberanian bisa mengubah segalanya.
Cermin Ajaib itu disimpan di istana sebagai simbol pengingat bahwa setiap orang memiliki potensi besar dalam dirinya, hanya perlu diyakini.
Dongeng Putri Desa: Putri Buruk Rupa dan Pangeran Tampan
Dahulu kala, di sebuah kerajaan kecil, hiduplah seorang putri bernama Laras.
Laras terkenal bukan karena kecantikannya, tetapi karena wajahnya yang dianggap buruk rupa.
Wajah Laras dipenuhi bekas luka akibat penyakit yang dideritanya sewaktu kecil.
Meski begitu, Laras memiliki hati yang tulus dan penuh kasih, yang membuat rakyat mencintainya.
Namun, di istana, Laras sering menjadi bahan ejekan para pelayan dan saudarinya yang cantik.
Mereka menganggap Laras tidak pantas menjadi seorang putri.
Laras hanya bisa menangis dalam diam, melampiaskan kesedihannya dengan membantu rakyat desa yang membutuhkan.
Ia sering turun ke desa, membawa makanan dan pakaian untuk orang miskin.
Di negeri seberang, ada seorang pangeran tampan bernama Pangeran Arka. Ia dikenal sebagai pahlawan perang yang gagah dan bijaksana.
Namun, Pangeran Arka memiliki rahasia, yaitu ia dikutuk oleh seorang penyihir jahat.
Jika ia menikah dengan seorang wanita yang hanya mencintai wajah tampannya, ia akan berubah menjadi batu.
Mendengar kabar tentang kecantikan kakak Laras, Pangeran Arka memutuskan untuk datang melamar.
Namun, sebelum bertemu kakak Laras, ia tanpa sengaja melihat Laras di desa saat sedang membantu seorang nenek tua.
Pangeran Arka terpesona melihat ketulusan hati Laras.
Ia mengikuti Laras dan berbicara dengannya, menyamar sebagai rakyat biasa. Mereka pun semakin dekat.
Hari lamaran tiba. Pangeran Arka akhirnya bertemu Laras di istana. Betapa terkejutnya ia saat mengetahui Laras adalah putri kerajaan.
Namun, wajah Laras tetap tidak mengubah perasaan Pangeran Arka. Ia justru melamar Laras di depan semua orang.
Hal ini membuat keluarga Laras tercengang, terutama kakak Laras yang sangat iri.
Pernikahan Laras dan Pangeran Arka berlangsung meriah. Cinta Laras yang tulus mematahkan kutukan Pangeran Arka.
Mereka hidup bahagia di kerajaan Pangeran Arka, membuktikan bahwa cinta sejati tidak melihat rupa, melainkan hati.
Dongeng Putri Desa: Putri Siti
Seorang pemuda miskin tinggal sendiri di sebuah gubuk dekat kebun bunga Krisan.
Ia mendambakan seorang istri secantik bidadari seperti yang diceritakan almarhum ibunya.
Suatu hari, bunga Krisan di kebunnya hilang dipetik orang.
Setelah berjaga di dekat sumur, ia mendapati tujuh bidadari cantik yang sedang mandi dan memetik bunga Krisannya.
Pemuda itu mengambil pakaian salah satu bidadari termuda.
Gadis itu, bernama Siti, akhirnya setuju menikah dengan pemuda tersebut dengan syarat pakaiannya dikembalikan.
Mereka hidup bahagia dan dikaruniai seorang anak. Suatu hari, pemuda mendengar dari tetangganya bahwa istrinya memiliki suara merdu.
Ia meminta istrinya bernyanyi, tetapi Siti memberi syarat agar mereka masuk ke dalam sarung bersama.
Setelah bernyanyi, Siti menghilang keesokan paginya. Pemuda tetap menjalankan permintaan istrinya untuk menaruh seember air di atap setiap pagi dan sore.
Konon, Siti datang untuk memandikan dan menyusui anak mereka, meskipun wujudnya tak lagi terlihat.
Dongeng Putri Desa: Putri dan Hutan Bambu
Dahulu kala, hiduplah seorang gadis kecil bernama Rara di sebuah desa dekat hutan bambu.
Rara adalah anak yatim piatu yang tinggal bersama neneknya yang sudah tua. Mereka hidup sederhana, tetapi Rara selalu ceria dan suka membantu orang lain.
Ia sering bermain di dekat hutan bambu, tempat yang penuh misteri dan dipercaya penduduk desa sebagai tempat tinggal makhluk ajaib.
Suatu hari, ketika Rara sedang mengumpulkan ranting kayu di pinggir hutan bambu, ia mendengar suara lembut memanggil namanya. "Rara... Rara..." Suara itu datang dari dalam hutan.
Meski takut, rasa penasarannya membuatnya melangkah masuk. Di dalam hutan, ia menemukan sebuah pohon bambu raksasa yang tampak bercahaya.
Dari dalam bambu, muncul seorang wanita cantik berpakaian putih dengan wajah ramah.
"Jangan takut, Rara. Aku adalah Penjaga Hutan Bambu," kata wanita itu lembut.
Ia memperkenalkan dirinya sebagai Putri Bambu dan menjelaskan bahwa ia telah lama mengamati kebaikan hati Rara. "Aku ingin memberimu hadiah atas ketulusanmu," lanjut Putri Bambu.
Putri Bambu memberi Rara sebatang bambu ajaib. "Bambu ini akan memberimu makanan dan pakaian setiap kali kau membutuhkannya, tetapi ingat, gunakan hanya untuk kebutuhan, bukan untuk keserakahan," pesan Putri Bambu. Rara berterima kasih dan membawa bambu itu pulang.
Sejak saat itu, hidup Rara dan neneknya berubah. Setiap kali mereka lapar, Rara mengetuk bambu ajaib, dan makanan enak akan keluar.
Jika mereka membutuhkan pakaian, bambu itu juga memberikannya. Penduduk desa yang tahu cerita ini menjadi iri dan ingin memiliki bambu tersebut.
Suatu malam, seorang tetangga yang serakah mencoba mencuri bambu ajaib itu. Namun, begitu ia memegang bambu tersebut, ia terpental jauh ke hutan.
Bambu ajaib itu kembali ke tempatnya semula, dan Rara tetap hidup bahagia bersama neneknya, menggunakan bambu itu dengan bijak hingga akhir hayat mereka.
Itulah 4 dongeng putri desa yang bisa Moms bacakan untuk Si Kecil.
Selain itu, Moms juga bisa membacakan dongeng princess, dongeng kerajaan, hingga dongeng pendek untuk anak.
- https://washilah.com/2017/09/cerpen-putri-desa/
- https://ceritadongeng.biz.id/dongeng-putri-desa/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.