5 Kiat Mendisiplinkan Anak Berkebutuhan Khusus
Mendisiplinkan anak berkebutuhan khusus memang akan memberikan tantangan tersendiri, tapi tetap harus dilakukan supaya ia bisa menjalankan hidup yang teratur dan berkualitas.
Mengutip North Shore Pediatric Therapy, penerapan disiplin pada anak berkebutuhan khusus membantu mengembangkan perilaku positif yang pantas secara sosial, membedakan benar dan salah, mengetahui batasan, juga mendukung kelancaran berbagai aspek perkembangan penting anak.
Mendisiplinkan Anak Berkebutuhan Khusus
Yuk Moms, coba berbagai kiat berikut untuk membantu mendisiplinkan anak berkebutuhan khusus.
1. Pertimbangkan Kondisi Anak
Foto: adoptionnetwork.com
Menurut Kids Health, sebelum mulai mendisiplinkan anak berkebutuhan khusus, orang tua sebaiknya memahami dengan baik kondisi anak.
Termasuk juga kekurangan fisik dan motorik, faktor psikologis, karakter khas, keterbatasan komunikasi, dan sebagainya.
Dengan begitu, Moms bisa menentukan ekspektasi disiplin yang sesuai dengan pertimbangan kondisinya.
Contohnya, anak yang memiliki masalah motorik tidak perlu dimarahi karena menumpahkan makanan dari sendok saat makan sendiri, dan memahami kalau anak tuna daksa butuh waktu lebih lama untuk memakai baju sendiri.
Baca Juga: Terapi Okupasi Anak Berkebutuhan Khusus
2. Berikan Pujian untuk Perilaku Positif
Foto: wranglernews.com
Sebagaimana mendisiplinkan anak pada umumnya, memberikan pujian untuk usaha dan perilaku positif anak adalah cara efektif untuk mendorong anak melakukannya kembali dengan lebih baik di lain waktu.
Moms juga bisa menyemangati Si Kecil dengan mengingatkan tentang hadiah kecil yang akan diterimanya jika berhasil melakukan suatu hal yang sudah ditentukan sebelumnya, seperti stiker, kue favorit, tambahan waktu bermain gadget, atau mendengarkan lagu favorit.
3. Cari Tahu Penyebab Perilaku Negatif
Foto: inclusivecompanies.co.uk
Jika memungkinkan, perhatikan perilaku anak lebih dekat untuk mengetahui penyebabnya.
Mungkin saja Si Kecil berperilaku negatif karena tidak tahu cara mengekspresikan emosi, merasa tidak dimengerti, atau mencari perhatian.
Setelah tahu penyebabnya, ajak Si Kecil bicara dengan bahasa sederhana supaya ia tahu kalau Moms mengerti apa yang dirasakannya. Kemudian ajarkan atau beri petunjuk cara untuk melakukannya secara positif.
Misalnya, ajarkan Si Kecil untuk menepuk lembut tangan Moms jika ia ingin perhatian, masuk ke dalam kamar untuk meredakan emosi jika ia merasa marah, atau mendengarkan musik untuk menenangkan diri.
Baca Juga: 7 Tips Membacakan Buku Pada Balita Berkebutuhan Khusus
4. Buat Rutinitas
Foto: techprevue.com
Mendisiplinkan anak dengan kondisi autisme dan ADHD akan lebih mudah dilakukan dengan adanya rutinitas harian yang dijalankan secara konsisten, dimana ia tahu persis apa yang akan terjadi pada waktu tertentu.
Rutinitas yang dibuat bisa disesuaikan dengan pola perilaku yang ditunjukkan anak.
Misalnya jika Si Kecil tampak lebih sering rewel dan sulit diatur setelah pulang sekolah, Moms bisa jadwalkan waktu santai untuknya beristirahat dan berkegiatan sendiri.
Atau memberikan camilan sebelum Si Kecil mulai mengerjakan PR, dan kemudian dilanjutkan dengan waktu bermain setelahnya.
5. Hindari Memberi Hukuman
Foto: romper.com
Manajemen perilaku sering dijadikan pilihan untuk mendisiplinkan anak berkebutuhan khusus.
Maksudnya adalah menetapkan batasan dan menjelaskan ekspektasi dalam bahasa sederhana yang mudah dimengerti, serta dengan cara yang hangat dan penuh kasih.
Batasan dan ekspektasi ini bisa disampaikan secara verbal ataupun dengan media visual sesuai dengan kondisi anak.
Saat anak melakukan perilaku negatif, ia akan dihadapkan dengan konsekuensi berupa hilangnya kesenangan atau fasilitas tertentu.
Misalnya, mainan favorit disita untuk satu hari, tidak boleh bermain gadget selama beberapa waktu, dan lainnya.
Moms juga bisa menerapkan konsekuensi alami yang berhubungan langsung dengan perilaku negatifnya.
Misalnya, jika ia melempar barang atau mainan maka tegaskan ia harus mengambil dan mengembalikannya ke tempat semula.
Tentu saja Moms tetap perlu memberikan bantuan jika Si Kecil membutuhkannya.
Baca Juga: Eratkan Hubungan Saudara dengan Anak Berkebutuhan Khusus dengan Cara Ini
Mendisiplinkan anak berkebutuhan khusus memang butuh kesabaran dan waktu ekstra, jadi orang tua sebaiknya fokus untuk melihat perubahan perilaku dalam jangka panjang.
Percayalah Moms, konsisten memberikan contoh nyata, tidak mudah menyerah, dan terus percaya kalau Si Kecil bisa mencapai ekspektasi yang diharapkan, akan memberikan hasil baik.
Namun, jangan segan untuk berkonsultasi dengan psikolog atau terapis jika Moms tidak yakin dengan langkah yang harus dilakukan untuk mendisplinkan anak.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.