Hati-hati, Ini 5 Kekhawatiran Ibu Baru yang Mungkin Moms Alami
Menjadi ibu tentu akan membuat kita bahagia, apalagi jika ini adalah kehamilan pertama. Setelah melewati masa indah kehamilan dan melahirkan, kini saatnya Moms merawat buah hati dengan penuh rasa cinta.
Selain rasa bahagia, juga terselip rasa khawatir karena semua adalah pengalaman pertama.
Meski telah mendengar berbagai pengalaman pengasuhan anak dari nenek Si Kecil, namun saja rasa was-was tetap menggelayuti pikiran. Bukan begitu Moms?
Tenang saja, kita tidak sendiri. Ada banyak sekali ibu muda yang merasakannya, dan itu adalah hal yang normal. Di bawah ini beberapa kekhawatiran ibu baru yang sering terjadi, termasuk Moms bukan?
Baca Juga: 3 Cara Menjadi Ibu yang Bahagia, Bisa Ditiru!
1. Takut Bayi Cedera Saat Tidur
Kekhawatiran ibu baru saat bayi tidur sangatlah normal, jadi jangan berpikir Anda paranoid. Tetapi perlu diingat bahwa Sudden Infant Death Syndrome (SIDS) jarang terjadi, dan ada cara untuk untuk mengurangi risikonya.
Misalnya dengan menidurkan bayi secara terlentang, berbagi kamar dengan bayi (tetapi bukan tempat tidur), menjaga ruangan tetap sejuk, dan jauhkan bantal, boneka binatang, bumper dan selimut tebal dari boks bayi.
2. Takut Tidak Bisa Menyusui dengan Baik
Hormon kehamilan sering membuat payudara terasa lunak dan putingnya sangat sensitif terhadap sentuhan.
Hal ini dapat menyebabkan kegelisahan dan banyak calon ibu bertanya-tanya bagaimana mereka akan menyusui.
Sebenarnya, sangat jarang seorang perempuan secara fisik tidak dapat menyusui. Tapi hal tersebut bisa disiasati jika melakukannya dengan benar.
Jangan ragu untuk meminta konsultan laktasi mengunjungi Moms setelah melahirkan untuk membantu Moms dan bayi belajar, sehingga bisa mengatasi lebih awal jika terjadi masalah.
Tanyakan pula metode untuk menghilangkan rasa sakit dan meningkatkan pengalaman menyusui dan bonding dengan bayi.
Moms mungkin juga ingin mengikuti kelas menyusui sebelum bayi lahir sehingga tahu apa yang diharapkan.
Baca Juga: 3 Kesalahan yang Sering Dilakukan Ibu Baru, Moms Juga Pernah?
3. Mengapa Bayi Saya Menangis Sepanjang Waktu?
Kekhawatiran ibu baru yang sering kolik pasti merasakan kecemasan yang luar biasa.
Mereka takut jika melanjutkan menyusui, bayi akan kolik kembali, tapi jika tidak menyusui malah takut Si Kecil merasa kelaparan.
Moms, bagi sebagian bayi, kolik akan berkurang seiring pertumbuhannya. Meskipun demikian, membicarakan ketakutan Moms dan membagikan kekhawatiran dengan ibu baru lainnya juga dapat membantu mengatasi ketakutan ini.
Jika kolik berlanjut, Moms harus segera menghubungi dokter untuk penanganan lebih lanjut.
4. Apakah Saya Cukup Memberi Makan Bayi Saya?
Moms dapat mengetahui bayi cukup ASI salah satunya saat menyusui. Jika tangannya sudah tidak mengepal, boleh jadi Si Kecil telah merasa kenyang.
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah kenaikan berat badan setiap bulannya. Itu adalah indikasi bayi Moms merasa kenyang, sehingga pertumbuhannya optimal.
Dalam perkembangannya, ibu baru juga mengkhawatirkan kecukupan makan pada bayinya. Dalam budaya kita, orang percaya bahwa bayi gemuk itu sehat.
Namun, ini sama sekali tidak benar. Memberi makan secara paksa hanya akan membuatnya trauma.
Baca Juga: 5 Pengaruh Depresi Postpartum Ibu Terhadap Bayi yang Baru Lahir
5. Apakah Tubuh Saya Akan Sama Lagi? Apakah Saya Akan Merasakan Kelelahan Ini Sepanjang Hidup?
Kekhawatiran ibu baru berikutnya adalah mengenai kondisi tubuh. Meskipun benar bahwa beberapa perubahan dalam tubuh tidak dapat kembali setelah melahirkan –seperti stretch marks atau jahitan caesar, Moms masih dapat berolah raga untuk mengembalikan bentuk tubuh. Yang terpenting adalah gaya hidup sehat dan bebas stres.
Merawat bayi yang baru lahir seperti berlari maraton. Kelelahan adalah sesuatu yang pasti.
Namun yakinlah, pada akhirnya keadaan akan membaik. Jika belajar untuk memasukkan rutinitas perawatan diri yang baik ke dalam jadwal harian, Moms akan segera mendapatkan kembali energi.
Yakinlah Moms, semua akan membaik seiring waktu. Hal terpenting adalah bayi sehat dan tumbuh dengan baik. Jangan lupa, bayi tidak membutuhkan ibu yang sempurna, tapi ibu yang bahagia.
(FAR/INT)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.