Hati-hati, Bayi Cegukan Terus Menerus Bisa Jadi Tanda Penyakit Ini
Setelah menikmati makanannya, cegukan pada bayi mudah terjadi dan tidak perlu terlalu dikhawatirkan. Sebabnya, cegukan merupakan reaksi diafragma yaitu otot yang memisahkan rongga dada dan perut di bawah tulang rusuk yang berguna untuk membantu mengendalikan pernapasan.
"Ini bisa mengkhawatirkan, terutama untuk orang tua baru, tetapi cegukan cenderung hilang setelah beberapa menit," kata dokter Robin Jacobson, MD, asisten klinis profesor pediatri di Hassenfeld Children’s Hospital, Amerika.
Moms dan Dads bisa menunggu dan membiarkan cegukan untuk menyelesaikannya sendiri. Namun, Robin mengatakan jika cegukan terjadi dalam waktu yang panjang dan tampaknya menyebabkan bayi tertekan ini yang perlu diwaspadai.
Beberapa Penyakit Penyebab Bayi Cegukan Terus Menerus
Foto: timesofindia.indiatimes.com
Cegukan pada bayi yang ia alami secara berkepanjangan tentu bukanlah reaksi alami. Hal ini merupakan sebuah tanda bahwa ada yang tidak beres pada pencernaannya.
Berikut ini beberapa penyakit anak yang ditandai dengan cegukan terus menerus yang dikutip dari Momjunction.
Baca Juga: Yuk Cari Tahu Penyebab dan Tips Meredakan Bayi Cegukan
1. Gastroesophageal Reflux (GER)
Foto: mamanatural.com
Salah satu penyebab umum cegukan terus menerus pada bayi adalah gastroesophageal reflux.
"Ketika bayi menderita gastroesophageal reflux, sebagian makanan yang dicerna dan cairan asam dari lambung mengalir kembali ke kerongkongan menyebabkan rasa terbakar dan tidak nyaman. Karena kerongkongan melewati diafragma, esofagus dapat menjadi iritasi dan menyebabkan banyak cegukan bayi," kata dokterChristal-Joy Forgenie, MD, dokter anak dari Mount Sinai Health System, Amerika.
2. Terlalu Banyak Makan
Foto: Parents.com
Tak hanya makanan dalam bentuk padat, pemberian ASI saat menyusui bayi pun dapat menyebabkan perut anak kembung dan membesar.
Ekspansi tiba-tiba dari rongga perut yang memperbesar diafragma menyebabkannya menjadi kejang.
Inilah yang membuat jadi sulit mengendalikan pernapasan sehingga bayi cegukan terus menerus.
Baca Juga: Janin Cegukan, Apa Penyebabnya?
3. Terlalu Banyak Udara
Foto: mom.com
Jika bayi diberi susu botol, ia mungkin menelan udara yang berlebihan. Ini dapat menyebabkan bayi terus cegukan karena susu mengalir lebih cepat saat menggunakan botol daripada payudara.
Aliran udara menyebabkan gejala yang mirip dengan kejadian terlalu banyak makan sehingga perut bengkak akan mengakibatkan cegukan terus menerus.
4. Alergi
Foto: momtastic.com
Bayi dapat mengalami alergi terhadap protein tertentu yang ditemukan dalam susu formula atau bahkan dalam ASI. Ini pada akhirnya menyebabkan peradangan pada kerongkongan, yang disebut Eosinophilic Esophagitis.
Sebagai reaksi terhadap kondisi tersebut, diafragma berdebar sering menyebabkan cegukan. Dalam beberapa kasus, alergi bisa dipicu oleh perubahan komposisi ASI karena makanan tertentu yang Moms konsumsi.
5. Asma
Foto: Mom.com
Jika Si Kecil menderita asma, saluran bronkial paru-parunya mengalami peradangan sehingga membatasi aliran udara ke paru-paru.
Hal ini menyebabkan mengi karena kurang napas, yang akhirnya menyebabkan gerakan spasmodik diafragma sehingga menyebabkan cegukan terus menerus.
6. Iritasi Udara
Foto: Mom.com
Bayi memiliki sistem pernapasan yang sensitif. Alhasil, setiap iritasi yang disebabkan udara seperti asap, polusi, atau aroma yang intens dapat memicu batuk pada mereka.
Batuk yang berulang-ulang memberi tekanan pada diafragma, membuatnya berdenyut. Ini dapat menyebabkan bayi cegukan terus menerus.
Baca Juga: Balita Cegukan? Bantu Hentikan Dengan 6 Cara Alami Ini
7. Penurunan Suhu
Foto: mamanatural.com
Terkadang penurunan suhu di sekitar bayi bisa menyebabkan otot-otot bayi berkontraksi. Hal ini dapat menyebabkan kontraksi diafragma dan menyebabkan cegukan terus menerus pada bayi.
Atasi cegukan pada bayi dengan memberikannya waktu untuk sendawa atau mengarahkan bayi pada posisi yang dapat membantunya bernapas lebih lega.
Jika bayi terus cegukan terus menerus dalam waktu yang cukup lama, segera kunjungi dokter.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.