Histrionic Personality Disorder: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatan
Histrionic personality disorder (HPD) atau gangguan kepribadian histrionik termasuk ke dalam jenis penyakit mental.
Kondisi ini ditandai dengan emosi yang intens, tidak stabil, dan citra diri yang tidak sesuai dengan karakter asli.
Harga diri penderita kondisi histrionic personality disorder bergantung pada persetujuan orang lain.
Mereka memiliki keinginan yang luar biasa untuk diperhatikan dan sering berperilaku dramatis atau tidak tepat dengan situasi.
Penderita cenderung sering tidak menyadari bahwa perilaku dan cara berpikir mereka mungkin bermasalah.
Histrionic personality disorder adalah salah satu dari sekelompok kondisi yang disebut gangguan kepribadian "Cluster B".
Cluster B melibatkan perilaku dramatis dan tidak menentu.
Baca juga: 8 Jenis Penyakit Psikologi atau Gangguan Mental yang Perlu Dipahami
Gejala Histrionic Personality Disorder
Gejala utamanya ditandai dengan menampilkan emosionalitas dan seksualitas yang berlebihan untuk menarik perhatian.
Selain itu, gejala lain dari histrionic personality disorder adalah sebagai berikut.
- Merasa kurang dihargai atau tertekan ketika tidak menjadi pusat perhatian.
- Memiliki emosi yang cepat berubah.
- Bersikap dramatis dan sangat ekspresif secara emosional, bahkan sampai mempermalukan teman hingga keluarga di depan umum.
- Suka tebar pesona dan terlihat sangat genit.
- Terlalu peduli dengan penampilan fisik mereka.
- Menggunakan penampilan fisik untuk menarik perhatian dengan mengenakan pakaian berwarna cerah atau pakaian terbuka.
- Bertindak tidak pantas secara seksual dengan orang yang mereka temui.
- Berbicara secara dramatis dan mempertahankan pendapat tanpa fakta yang jelas.
- Mudah tertipu dan mudah dipengaruhi oleh orang lain, terutama oleh orang yang mereka kagumi.
- Berpikiran bahwa hubungan mereka dengan orang lain terjalin lebih dekat daripada biasanya.
- Mengalami kesulitan mempertahankan hubungan, seringkali tampak palsu dalam berinteraksinya dengan orang lain.
- Cenderung mudah bosan atau frustrasi.
- Terus-menerus mencari kepastian atau persetujuan dari orang lain.
Penyebab Histrionic Personality Disorder
Adapun penyebab histrionic personality disorder, antara lain:
- Genetika. Gangguan cenderung diturunkan atau diwariskan dari orang tua pada anak-anaknya.
- Trauma masa kanak-kanak. Pernah mengalami pelecehan atau trauma mendalam akibat kematian dari anggota keluarga terdekat.
- Gaya pengasuhan. Pola asuh yang terlalu memanjakan atau tidak konsisten berisiko tinggi mengembangkan histrionic personality disorder saat dewasa.
Baca juga: Gangguan Kesehatan Mental Remaja, Kenali Gejalanya dari Perubahan Emosi dan Perilaku Anak
Cara Mendiagnosis Histrionic Personality Disorder
Histrionic personality disorder belum bisa didiagnosis sampai seseorang menginjak usia di atas 18 tahun.
Sebab, anak-anak dan remaja memiliki karakter yang berubah dan kebanyakan orang tidak menyadari ada yang salah dari perilaku atau cara berpikirnya.
Langkah pertama untuk mendiagnosa dilakukan dengan tanya jawab tentang:
- Sejarah masa lalu
- Hubungan
- Riwayat pekerjaan
- Kontrol impuls (kelakukan yang membahayakan diri)
Karena penderita cenderung tidak menyadari perilaku mereka, dokter akan mengumpulkan informasi dari keluarga dan temannya.
Kriteria diagnosis untuk histrionic personality disorder memerlukan lima (atau lebih) dari perilaku persisten berikut:
- Tidak nyaman bila tidak menjadi pusat perhatian.
- Perilaku menggoda atau provokatif.
- Perubahan emosi yang cepat.
- Menggunakan penampilan untuk menarik perhatian.
- Pidato impresionistis dan tidak jelas.
- Emosi yang dramatis atau berlebihan.
- Sugestibel (mudah dipengaruhi oleh orang lain).
Mengobati Histrionic Personality Disorder
Dalam kebanyakan kasus, orang dengan histrionic personality disorder (HPD) tidak percaya bahwa perilaku mereka bermasalah.
Mereka juga cenderung membesar-besarkan perasaan dan ketidaksukaan mereka terhadap rutinitas, sehingga rencana perawatan jadi lebih sulit.
Langkah pengobatan termasuk psikoterapi (terapi bicara). Tujuannya untuk membantu penderita menemukan motivasi dan ketakutan yang terkait dengan pikiran serta perilakunya.
Cara tersebut juga dapat membantu penderita untuk belajar berhubungan dengan orang lain secara lebih positif.
Jenis psikoterapi yang mungkin bermanfaat bagi penderita, meliputi:
1. Terapi Kelompok
Ini adalah jenis psikoterapi di mana sekelompok orang bertemu untuk menggambarkan dan mendiskusikan masalah mereka.
Setiap sesi terapi kelompok berada di bawah pengawasan terapis atau psikolog.
Terapi kelompok mungkin dilakukan khusus bagi banyak penderita dengan kondisi yang sama, yaitu histrionic personality disorder.
Dengan begitu, mereka bisa berkaca dari orang lain dan membantu penderita melihat cerminan perilakunya sendiri.
2. Psikoterapi Psikodinamik
Jenis terapi ini berfokus pada akar masalah psikologis yang dialami oleh penderita. Caranya dilakukan melalui refleksi dan pemeriksaan diri.
Penderita yang menjalani terapi bisa melihat pola hubungan bermasalah dalam hidup mereka.
3. Psikoterapi Suportif
Jenis terapi ini bertujuan untuk memperbaiki gejala.
Selain itu, psikoterapi suportif juga efektif mempertahankan, memulihkan atau meningkatkan harga diri serta keterampilan mengatasi gejala.
Psikoterapi suportif melibatkan pemeriksaan hubungan dan pola respons atau perilaku emosional.
4. Terapi Perilaku Kognitif (CBT)
Ini adalah jenis terapi yang terstruktur dan berorientasi pada tujuan. Seorang terapis atau psikolog membantu melihat dari dekat pikiran dan emosi penderita.
Penderita akan memahami bagaimana pikiran memengaruhi tindakan.
Melalui CBT, penderita bisa melupakan pola pikiran dan perilaku negatif serta belajar mengadopsi pola dan kebiasaan berpikir yang lebih sehat.
Baca juga: Mental Illness, Gangguan yang Memengaruhi Suasana Hati, Pikiran, dan Perilaku Seseorang
Meskipun gangguan kepribadian histrionik umumnya tidak dapat dicegah, pengobatan dapat membantu menangani perilaku, pikiran, dan situasi yang memicu.
Itulah penjelasan mengenai histrionic personality disorder dan gejala, penyebab, diagnosis serta langkah mengatasinya.
Jika mengalami serangkaian gejala yang disebutkan, jangan ragu untuk memeriksakan diri guna mencegah perkembangan gejala semakin parah.
Langkah penanganan yang tepat bisa membantu meningkatkan kualitas hidup pengidap dalam berinteraksi dan bersosialisasi dengan sekitarnya.
- https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/9743-histrionic-personality-disorder#:~:text=Histrionic%20personality%20disorder%20(HPD)%20is,Appointments%20866.588.2264
- https://www.webmd.com/mental-health/histrionic-personality-disorder
- https://www.verywellmind.com/histrionic-personality-disorder-2795445
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.