Ingin Ikut Program Bayi Tabung? Ini 5 Hal yang Harus Kita Pahami
Program bayi tabung alias IVF adalah bentuk teknologi reproduksi terbantu yang paling efektif. Prosedurnya bisa dilakukan dengan menggunakan telur dan sperma pasangan sendiri.
Namun, IVF juga bisa melibatkan telur, sperma, atau embrio dari donor yang dikenal maupun tidak dikenal. Moms ingin mengikuti program bayi tabung? Ini 5 hal yang harus dipahami terlebih dahulu.
Apakah program IVF?
Program bayi tabung atau disebut in vitro fertilization (IVF) adalah serangkaian prosedur kompleks yang digunakan untuk menangani kesuburan atau masalah genetik dan membantu kehamilan.
Selama program IVF, telur matang diambil dari indung telur dan dibuahi oleh sperma di laboratorium. Menurut Dr. Sejal Dharia-Patel dari Center for Reproductive Medicine, cara ini bertujuan untuk dapat memilih embrio yang paling fungsional dan memiliki genetik normal,. Kemudian telur yang telah dibuahi (embrio) ditanamkan di rahim. Satu siklus IVF memakan waktu sekitar dua minggu.
Ada beberapa langkah yang dapat Moms lakukan untuk mempersiapkan diri menghadapi prosedur fisik dan mental untuk tingkat keberhasilan program bayi tabung yang lebih tinggi.
Baca Juga: 5 Selebritis Ini Mendapatkan Anak dari Bayi Tabung
Pengetahuan tentang IVF
Program IVF melibatkan empat langkah utama:
Tahap 1: Induksi ovulasi
Moms akan diberi suntikan kesuburan untuk meningkatkan produksi folikel dan menghentikan ovulasi. Pada tahap ini Moms dan Dads akan sering mengunjungi dokter dan menjalani serangkaian tes.
Tahap 2: Pengambilan telur
Setelah telur matang, ada operasi kecil untuk mengambilnya. Ahli embriologi akan menyiapkan telur dan menempatkannya dalam cawan petri.
Tahap 3: Pengambilan sperma
Sperma kemudian dimasukkan dengan menyuntikkan satu sperma ke se tiap sel telur berkualitas terbaik dan disimpan dalam laboratorium.
Tahap 4: Transfer embrio
Setelah telur dibuahi, sel telur terus membelah sampai hari ke-3 atau ke-5, saat embrio siap ditransfer. Embrio diperiksa sebelumnya terhadap berbagai kelainan dan penyakit. Pada tahap ini Moms perlu memutuskan berapa banyak embrio yang ingin ditransfer ke rahim, dan embrio yang tersisa dibekukan.
Baca juga: Berapa Usia yang Tepat untuk Hamil dan Melahirkan?
Pahami risiko IVF
Ada beberapa risiko medis pada program IVF:
- Kelahiran kembar dua atau lebih
- Persalinan prematur dan bobot lahir rendah
- Sindrom hiperstimulasi ovarium, terjadi ketika ovarium menjadi bengkak dan nyeri
- Keguguran
- Komplikasi selama prosedur pengambilan telur, seperti pendarahan, infeksi, atau kerusakan pada usus, kandung kemih, atau pembuluh darah
- Kehamilan ektopik
- Cacat lahir
Pertimbangkan biaya IVF
Saat memilih klinik bayi tabung (IVF), ingatlah bahwa tingkat keberhasilan klinik bergantung pada banyak faktor. Mintalah informasi rinci tentang biaya program IVF dan diskusikan dengan dokter, karena program bayi tabung ini terkenal sangat mahal.
Biaya ini akan tergantung pada kebutuhan pribadi Moms serta biaya standar di klinik kesuburan. Ada beberapa perusahaan asuransi yang menawarkan tanggungan separuh program IVF, jadi cobalah berdiskusi kepada perusahaan asuransi untuk menutupi biaya program IVF.
Baca Juga: Berapa Biaya Program Bayi Tabung?
Pertahankan gaya hidup sehat
Dr. Ralf Zimmerman dari Neway Fertility di New York menjelaskan cara terbaik wanita yang sedang persiapan bayi tabung adalah termasuk:
- Relaksasi, yang dapat meredakan ketegangan dan kecemasan
- Pertimbangkan pola makan sehat, rendah lemak dan kaya akan vitamin dan nutrisi
- Tambahkan suplemen ikan omega 3 dan asam folat
- Jaga berat badan ideal dengan melakukan olahraga ringan sampai sedang
- Pertahankan pola tidur yang sehat
- Batasi kafein, merokok dan alkohol
Bagaimana Moms, sudah siap mengikuti program IVF?
(ROS)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.