Sering Alami Kedutan Pipi? Waspada Gangguan Kesehatan Ini!

Daftar isi artikel
Moms, pernahkah mengalami kedutan pipi baik bagian kanan maupun kiri?
Hampir semua orang pernah mengalami kedutan atau dalam bahasa medisnya dinamakan dengan nama hemifacial spasm.
Kondisi ini terjadi ketika otot-otot di beberapa area wajah berkedut tanpa sebab yang jelas.
Hal ini disebabkan oleh kerusakan atau iritasi pada saraf wajah, yang dikenal sebagai saraf kranial ketujuh.
Selain itu, kedutan terjadi ketika otot berkontraksi tanpa disengaja karena iritasi saraf.
Hemifacial spasm ini juga populer dikenal dengan istilah tic convulsif.
Mulanya, kedutan ini akan terasa di sekitar kelopak mata, pipi, dan mulut.
Namun, dalam beberapa kasus, kedutan ini meluas ke beberapa bagian wajah lainnya. Simak ulasan berikut ini, ya!
Kedutan Merupakan Kondisi Medis yang Umum

Seperti yang diungkapkan sebelumnya, kedutan adalah hal yang wajar terjadi.
Hal ini dapat dialami oleh siapa pun baik pria atau wanita. Melansir dari Healthline, kedutan biasanya paling sering terjadi pada wanita di atas 40 tahun.
Umumnya, kedutan pipi salah satu sisi wajah, baik itu kanan atau kiri yang paling sering dirasakan.
Namun, Moms tak perlu khawatir, sebagian besar kasus kedutan pipi sebelah sisi wajah tidak berbahaya dan akan hilang dengan sendirinya.
Jika kedutan tersebut terus-menerus dirasakan, maka akan mengganggu kenyamanan.
Pada kasus yang lebih parah, kedutan pipi dapat membahayakan penglihatan dan menyebabkan kesulitan bicara.
Masalah Kesehatan dengan Gejala Kedutan Pipi

Dalam dunia kesehatan, kedutan pipi atau kedutan pada area wajah disebut spasme hemifasial.
Ini dapat diartikan dengan adanya kondisi tertentu pada tubuh Moms, seperti:
1. Masalah Sistem Saraf Wajah
Spasme hemifasial yang mengakibatkan kedutan di wajah, disebabkan oleh iritasi atau kerusakan pada saraf wajah.
Kedutan pipi ini juga bisa jadi pertanda bahwa adanya permasalahan pada sistem saraf wajah yang terhubung ke batang otak karena terdorong oleh pembuluh darah.
Melansir dari laman New York Facial Paralysis, ketika ada gangguan pada saraf wajah, saraf tersebut bertindak sendiri di luar kendali.
Saraf mengirimkan sinyal saraf yang menyebabkan otot berkedut.
Kondisi ini dikenal sebagai transmisi ephaptik dan merupakan penyebab utama kedutan pipi.
2. Cedera Wajah atau Kepala
Tak hanya itu, kedutan pipi juga bisa jadi pertanda adanya cedera pada kepala atau wajah.
Melansir dari UPMC Life Changing Medicine, kondisi tersebut dapat menyebabkan kerusakan atau kompresi saraf wajah sehingga hemificial spasm dapat terjadi.
Kondisi ini dapat terjadi akibat kecelakaan, berupa benturan atau pukulan pada wajah maupun kepala.
3. Bell's Palsy
Kedutan pipi bisa menjadi tanda dari Bell's Palsy, yakni kondisi yang dapat menyebabkan sebagian wajah lumpuh sementara. Namun, kondisi ini tidak terjadi secara langsung.
Studi yang dimuat dalam National Center for Biotechnology Information menjelaskan bahwa, setelah kerusakan saraf wajah awal yang terkait dengan Bell's palsy, beberapa pasien mungkin mengalami kedutan atau kejang yang tidak disengaja di sisi wajah yang terkena.
4. Tumor
Melansir situs Orlando Health, kedutan pipi juga bisa disebabkan oleh adanya pembuluh darah menekan saraf wajah.
Tekanan dari pembuluh darah ini biasanya terjadi akibat adanya massa (tumor).
5. Kelainan Pembuluh Darah
Melansir dari jurnal World Neurosurgery, kedutan biasanya disebabkan karena kompresi saraf wajah oleh pembuluh darah di dekatnya, terutama arteri seperti arteri serebelar inferior anterior, arteri serebelar inferior posterior, dan arteri vertebralis.
6. Kondisi Lainnya
Melansir dari Mayo Clinic, kedutan pipi terkadang muncul akibat dari kondisi berikut:
- Kelelahan
- Kecemasan
- Terlalu sering menggerakan otot-otot wajah
- Terlalu stres
Kapan Harus ke Dokter?
Jika Moms mengalami kedutan atau kejang yang tidak disengaja di satu sisi wajah, terutama di sekitar mata atau mulut, sangat penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter.
Intervensi dini dapat membantu mengelola gejala dengan lebih efektif.
Melansir dari laman Orlando Health, jika kedutan semakin memburuk seiring waktu atau mulai mengganggu aktivitas sehari-hari, seperti kesulitan menutup mata atau melakukan ekspresi wajah, sebaiknya segera mencari bantuan medis.
Selain itu, melansir dari laman Neurosurgeons of New Jersey. jika Moms mengalami gejala tambahan seperti nyeri wajah, perubahan penglihatan, atau kejang yang terjadi saat tidur, ini bisa menjadi tanda adanya kondisi mendasar yang lebih serius dan memerlukan evaluasi lebih lanjut.
Dampak kejang pada kualitas hidup, seperti rasa malu sosial atau gangguan dalam aktivitas sehari-hari, juga penting untuk dibicarakan dengan dokter.
Mereka dapat menawarkan pilihan pengobatan untuk membantu meringankan gejala dan meningkatkan kenyamanan Anda.
Cara Mengobati Kedutan di Bagian Pipi atau Wajah

Jika Moms atau Dads merasa kedutan sudah sangat mengganggu, segera kunjungi dokter.
Berikut ini penanganan umumnya berdasarkan medis.
1. Suntikan Botulinum (Botox)
Melansir dari Cleveland Clinic, suntikan botulinum toxin tipe A (Botox) biasa digunakan untuk mengobati hemifacial spasm.
Dalam perawatan ini, dokter akan menggunakan jarum untuk menyuntikkan sejumlah kecil bahan kimia botoks ke wajah di dekat otot-otot yang berkedut.
Botoks membuat otot menjadi lemah dan dapat mengurangi kejang selama tiga sampai enam bulan sebelum membutuhkan suntikan lagi.
Konsultasikan hal ini sebelum mengambil tindakan medis untuk mengurangi efek samping atau interaksi dengan obat lainnya yang sedang Moms konsumsi.
Selain itu, penanganan lainnya ialah dokter akan merekomendasikan operasi untuk menghilangkan tekanan pada saraf wajah yang mungkin disebabkan oleh tumor atau pembuluh darah.
2. Operasi
Menurut studi di jurnal Deutsches Ärzteblatt International, operasi umum yang digunakan untuk mengobati kedutan pipi disebut dekompresi mikrovaskular (MVD).
Operasi ini hanya memakan waktu paling lama beberapa jam, dan kemungkinan Moms akan segera diizinkan pulang setelah pemulihan.
Kedutan pada wajah juga disebabkan oleh kondisi serupa yang disebut neuralgia trigeminal.
Kondisi ini disebabkan oleh kerusakan atau iritasi pada saraf kranial kelima daripada ketujuh.
Neuralgia trigeminal juga dapat diobati dengan banyak obat dan prosedur yang sama.
Tumor yang tidak diobati dapat menyebabkan kerusakan saraf lebih lanjut saat tumor tumbuh atau menjadi kanker.
Kanker dapat dengan cepat menyebar ke bagian lain dari kepala dan otak sehingga menyebabkan komplikasi jangka panjang.
Seperti halnya operasi apa pun, prosedur MVD berpotensi menyebabkan komplikasi, seperti infeksi atau kesulitan bernapas.
Namun, operasi MVD jarang menyebabkan komplikasi serius.
3. Obat Antikonvulsan
Selain botox dan operasi, obat antikonvulsan atau obat antikejang juga mungkin diberikan dokter untuk mengatasi spasme hemifasial atau kedutan di wajah, seperti melansir Mayo Clinic.
Sebaiknya, segera konsultasikan ke dokter spesialis saraf jika kedutan yang dirasakan mulai mengganggu dan membuat Moms tidak percaya diri.
Jika tidak segera ditangani oleh dokter, ditakutkan gejalanya akan semakin parah.
Semoga tips ini bermanfaat ya, Moms!
- https://www.healthline.com/health/hemifacial-spasm#outlook
- https://www.medicalnewstoday.com/articles/319591#diagnosis
- https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/23264807/
- https://www.researchgate.net/publication/315100221_Ilmu_dan_Ngelmu_sebagai_Satu_Cara_Mencari_Pengetahuan
- https://www.orlandohealth.com/content-hub/when-a-facial-twitch-shouldnt-be-ignored
- https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/hemifacial-spasm/symptoms-causes/syc-20373296
- https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/bells-palsy/symptoms-causes/syc-20370028
- https://www.healthline.com/health/hemifacial-spasm
- https://www.upmc.com/services/neurosurgery/brain/conditions/cranial-nerve-disorders/conditions/hemifacial-spasm
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK526108/
- https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S2590139718300024?via%3Dihub
- https://www.orlandohealth.com/content-hub/when-a-facial-twitch-shouldnt-be-ignored
- https://www.neurosurgeonsofnewjersey.com/blog/hemifacial-spasm-symptoms/
- https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/15798-involuntary-facial-movements-hemifacial-spasm
- https://www.newyorkfacialparalysis.com/blog/facial-twitching-causes-symptoms-and-treatments/
Baca selanjutnya
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2025 Orami. All rights reserved.