Mengenal Angiogenesis pada Kanker dan Tumor, serta Cara Mengatasinya!
Angiogenesis adalah proses terbentuknya pembuluh darah baru yang berasal dari pembuluh darah yang telah ada sebelumnya. Hal ini tentu baik untuk kesehatan tubuh.
Sayangnya, angiogenesis juga dianggap tidak baik karena berpengaruh pada pertumbuhan sel kanker dan tumor.
Hal ini membuat adanya perkembangan teknologi pengobatan, yaitu anti-angiogenesis.
Pada tahun 2004 Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat atau Food and Drugs Administration (FDA) pertama kali menyetujui penggunaan anti-angiogenesis untuk pengobatan kanker usus besar (kolorektal).
Lantas, apa itu angiogenesis dan dampaknya pada kanker dan tumor? Yuk, simak penjelasannya di bawah ini.
Baca Juga: Catat, 5 Dokter Kandungan Tulungagung untuk Program dan Periksa Kehamilan
Pengertian Angiogenesis
Foto Ilustrasi Angiogenesis (verywellhealth.com)
Melansir BMJ Journals, angiogenesis adalah proses terbentuknya pembuluh darah baru yang berasal dari pembuluh darah yang telah ada sebelumnya.
Hal ini merupakan proses fisiologis alamiah yang dapat terjadi pada saat tubuh sehat maupun sakit.
Pembuluh darah bisa mengalir membawa oksigen dan berbagai macam nutrisi pada jaringan di dalam tubuh.
Saat muncul jaringan baru pada tubuh, akan muncul juga pembuluh darah baru pada jaringan itu.
Pembuluh darah juga menjadi tempat di mana darah kotor dibersihkan. Jadi, zat sisa racun berbahaya bisa saja hilang oleh pembuluh darah.
Nah, ketika ada pembuluh darah baru muncul, proses inilah yang disebut angiogenesis.
Proses ini dikontrol oleh dua zat yang saling menyeimbangi, yaitu zat yang merangsang dan menghambat proses pembuluh darah baru ini.
Secara alami, tubuh akan memproses dua zat tersebut.
Namun, tidak jarang tubuh juga mengalami hilang kontrol, sehingga muncul gangguan saat proses angiogenesis.
Pada dasarnya pembuluh darah baru ini merupakan proses normal yang diperlukan oleh tubuh.
Misalnya, pada saat proses pembentukan plasenta selama kehamilan dan pemulihan luka.
Baca Juga: 13 Hal yang Membatalkan Wudu dan Haditsnya, Sudah Tahu, Moms?
Angiogenesis pada Kanker
Foto lustrasi Sel Kanker (Orami Photo Stock)
Tidak selalu baik, angiogenesis juga bisa berdampak buruk terutama bagi pasien yang mengidap kanker.
Saat jaringan sel abnormal seperti kanker tumbuh, pembuluh darah baru ini juga bisa terjadi.
Dalam kondisi ini, angiogenesis akan membantu kanker untuk tumbuh dan berkembang.
Caranya, dengan membentuk pembuluh-pembuluh darah baru sebagai pemasok ‘makanan’ untuk kanker bertumbuh,.
Selain itu, sel kanker yang tumbuh juga akan memanfaatkan pembuluh darah sebagai jalan untuk menyebarkan kanker ke jaringan-jaringan yang justru sehat di dalam tubuh.
Kanker bisa saja berpindah dari organ yang satu ke organ lainnya. Karena itu, angiogenesis tidak sepenuhnya baik karena bisa berdampak sangat buruk pada penderita kanker.
Proses angiogenesis akan melalui beberapa tahap yang melibatkan sel endotel, seperti:
- Proses inisiasi menjadi tahap pertama proses angiogenesis. Biasanya, dalam tahap ini pembuluh darah yang lama akan melebar dan siap membuat pembuluh darah yang baru.
- Tahap kedua adanya proses pertumbuhan dan perkembangan pembuluh darah yang baru.
- Tahap selanjutnya ada migrasi dan pembentukan tabung pembuluh darah.
- Terakhir pembuluh darah yang baru akan melewatkan masa pematangan, hingga akhirnya pembuluh darah dapat berfungsi dengan normal.
Sel-sel kanker dapat berpindah dari organ tempat awal munculnya kanker, menuju organ lain pada bagian tubuh yang masih bersih dari kanker.
Agar kanker dapat terus tumbuh, sel kanker memerlukan dua faktor:
- Faktor perangsang proses angiogenesis agar pembuluh darah baru terus terbentuk.
- Faktor penghambat angiogenesis menjadi tidak aktif.
Baca Juga: 27 Rekomendasi Drama Korea 2021 untuk Binge Watch, Banyak Genre Moms!
Angiogenesis pada Tumor
Foto lustrasi Sel Tumor (Orami Photo Stock)
Angiogenesis tidak hanya berbahaya pada pasien kanker tetapi juga tumor.
Melansir The Cancer Journal, tumor sebenarnya dapat menyebabkan suplai darah angiogenesis terbentuk dengan mengeluarkan sinyal kimia yang merangsang pembuluh darah baru ini.
Tumor juga dapat merangsang sel normal di dekatnya untuk menghasilkan molekul sinyal angiogenesis.
Angiogenesis selain berperan dalam perkembangan tumor dan metastasis juga menjadi penanda dari kanker itu sendiri.
Hal ini membuat pembuluh darah baru terus terbentuk untuk memasok tumor.
Semakin tinggi kepadatan pembuluh darah pada suatu tumor, semakin tinggi juga risiko penyebaran sel tumor tersebut.
Baca Juga: Brain Fog, Lupa Sesaat Apa yang Ingin Dilakukan, Mengapa Bisa terjadi?
Pengobatan Anti Angiogenesis
Foto: Orami Photo Stock
Pengobatan kanker dan tumor melalui angiogenesis dapat dilakukan dengan penggunaan inhibitor angiogenesis.
Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat Moms melakukan pengobatan melalui angiogenesis.
Obat pembuluh darah baru ini akan bekerja menyerang protein Vascular Endothelial Growth Factor (VEGF) dengan menghambat pasokan oksigen dan nutrisi ke sel kanker.
Dengan begitu, sel kanker akan kelaparan dan akhirnya tidak berkembang hingga mati.
Untuk diketahui, VEGF merupakan protein yang sangat memengaruhi pertumbuhan tumor pada kanker ovarium VEGF akan merangsang pertumbuhan pembuluh darah baru yang membawa oksigen dan nutrisi sehingga tumor membesar.
VEGF juga membentuk jaringan pembuluh darah tumor yang abnormal dan menghambat respon kekebalan tubuh terhadap tumor.
Sama halnya dengan kemoterapi, terapi target dapat dilakukan setelah pasien menjalani operasi pengangkatan kanker.
Intensitas dilakukannya terapi ini tergantung pada stadium kanker pasien.
Pengobatan ini akan lebih efektif jika dikombinasikan dengan perawatan kanker lain karena obat antiangiogenesis hanya berfungsi sebagai penghambat angiogenesis sehingga tidak memberi peluang sel kanker untuk tumbuh besar dan bermetastasis ke jaringan lain.
Namun, pengobatan ini tidak membunuh sel kanker dan tumor secara langsung.
Pengobatan ini tentunya harus dilakukan bersamaan dengan prosedur lain seperti kemoterapi.
Sama seperti pengobatan yang lain, obat antiangiogenesis juga memiliki efek samping, yaitu
- kelelahan
- diare
- hipotiroidisme
- pendarahan
- penggumpalan darah
- tekanan darah tinggi
- gagal jantung
- Sindrom leukoensefalopati reversibel posterior, suatu kondisi otak yang dapat menyebabkan sakit kepala, kebingungan, kehilangan penglihatan, dan kejang
Baca Juga: Cara Membedakan Darah Haid dan Darah Kista berdasarkan Bentuk dan Gejalanya
Diet Sehat
Foto: Orami Photo Stock
Sama seperti pengobatan lainnya, pengobatan ini perlu imbangi juga penanganan kanker dengan pola hidup sehat, seperti rutin olahraga, mengonsumsi makanan sehat, atur pola tidur agar lebih teratur dan kelola stres dengan baik.
Ada beberapa menu daftar diet yang mendukung penghambatan angiogenesis, yaitu:
- Sayuran silangan: brokoli, kembang kol, kangkung, kubis brussel, lobak
- Makanan jeruk: jeruk, lemon, jeruk bali
- Rempah-rempah: bawang putih, peterseli, kunyit, pala
- Ragam buah beri: raspberry, Blueberry, blackberry, strawberry
Agar obat bekerja lebih efektif, Moms bisa mendukung dengan menu diet di atas dengan rutin.
Baca Juga: 12 Rekomendasi Dokter Anak di Jakarta, Bisa Atasi Kelainan Penyakit
Nah itu dia Moms penjelasan mengenai angiogenesis pada kanker dan tumor. Semoga membantu ya Moms!
Jika Moms ingin mengetahui lebih lanjut prosedur pengobatan antiangiogenesis, sebaiknya konsultasikan ke dokter karena setiap keluhan akan berbeda dosisnya.
- https://pmj.bmj.com/content/81/954/236
- https://journals.lww.com/journalppo/Fulltext/2015/07000/The_Contribution_of_Angiogenesis_to_the_Process_of.7.aspx
- https://www.verywellhealth.com/what-is-angiogenesis-2249047
- https://www.sciencedirect.com/topics/medicine-and-dentistry/angiogenesis
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.