Obat Salep Kulit Kloderma: Fungsi, Dosis, dan Efek Samping
Kloderma adalah obat mengandung klobetasol propionate, berfungsi untuk mengobati berbagai masalah kulit seperti peradangan dan gatal, terutama untuk penyakit psoriasis.
Mengutip dari American World Academy of Dermatology Association, melaporkan bahwa satu dari empat orang di Amerika memiliki penyakit kulit.
Penyakit kulit bisa disebabkan oleh berbagai hal, yakni:
- Faktor kebersihan diri
- Reaksi obat
- Reaksi bahan kimia
- Infeksi
- Masalah imunitas seperti alergi
Penyakit kulit ditandai dengan adanya:
- Peradangan
- Rasa gatal
- Muncul bercak merah
- Kulit bersisik
- Kulit mengelupas
- Ruam merah bersisik atau eksim
Beberapa gangguan kulit tertentu tidak dapat dicegah, termasuk kondisi genetik dan beberapa masalah kulit yang disebabkan oleh penyakit lain.
Namun, ada kemungkinan untuk mencegah penyakit kulit dengan penggunaan obat salep, karena bisa mengobati secara langsung bagian kulit yang bermasalah.
Komposisi Kloderma
Kloderma memiliki komposisi clobetasol propionate dengan konsentrasi 0.05%.
Clobetasol adalah obat yang termasuk dalam kelompok kortikosteroid, digunakan untuk mengatasi berbagai masalah kulit.
Kortikosteroid ini berfungsi dengan menekan sistem kekebalan tubuh dan meredakan peradangan pada kulit.
Dalam hal ini, Clobetasol sangat efektif dalam mengatasi eksim, dermatitis, alergi, ruam kulit, dan dermatitis kronik berat.
Clobetasol bekerja dengan menekan respons tubuh terhadap peradangan, terutama yang tidak merespon pengobatan dengan steroid topikal lainnya.
Obat ini juga tersedia dalam bentuk kombinasi dengan antibiotik (neomycin sulfate) dan antijamur (nystatin).
Kombinasi ini digunakan untuk mengatasi infeksi kulit yang memerlukan penanganan lebih lanjut.
Clobetasol termasuk dalam jenis kortikosteroid yang lebih kuat dibandingkan steroid topikal lainnya.
Itu sebabnya, Clobetasol biasanya digunakan untuk kasus dermatitis kronis berat yang hiperkeratotik.
Selain clobetasol propionate, Kloderma juga mengandung sejumlah bahan lain yang biasa ditemukan dalam obat topikal, termasuk emolien dan pelembab.
Namun, karena kekuatannya, penggunaan Clobetasol harus diawasi dengan ketat oleh dokter dan tidak disarankan untuk ibu hamil.
Karena ada bukti yang menunjukkan bahwa penggunaan kortikosteroid sistemik pada trimester pertama kehamilan dapat meningkatkan risiko celah bibir pada bayi.
Meskipun kortikosteroid topikal tidak diserap sebanyak kortikosteroid oral atau injeksi, prinsip kehati-hatian masih berlaku, ya Moms.
Baca Juga: 6 Fungsi Epidermis Kulit, Berikut Cara Merawatnya yang Tepat
Fungsi Obat Kloderma
Kloderma adalah salep yang bisa berfungsi mengobati psoriasis (penyakit autoimun yang menimbulkan peradangan kulit kronis).
Salep ini juga efektif untuk mengobati eksim, suatu kondisi yang ditandai dengan peradangan atau bengkak, kemerahan, dan rasa gatal pada kulit.
Selain itu, Kloderma bisa digunakan untuk mengatasi eksim yang susah sembuh atau kondisi kulit yang tidak merespons obat steroid biasa.
Selain bisa mengobati peradangan dan gatal, obat ini juga bisa digunakan untuk mengatasi eksim yang susah sembuh atau kondisi kulit yang tidak merespon obat steroid biasa.
Dikutip dari NDrugs, Klobetasol yang terkandung dalam Kloderma adalah glukokortikoid topikal yang sangat kuat.
Fungsinya memberikan efek antiinflamasi (anti peradangan), antipruritic (mengurangi rasa gatal).
Klobetasol bekerja dengan cara menghambat fosfolipase A2 (lipokortin), kemudian menghambat pelepasan asam arakidonat.
Sehingga menekan pembentukan dan aktivitas inflamasi endogen (histamine, leukotriene, prostaglandin).
Obat ini tidak boleh digunakan pada luka terbuka karena memicu iritasi.
Penggunaannya juga disarankan tidak lebih dari 4 minggu berturut-turut dan terapi harus dihentikan jika hasil yang memadai telah tercapai.
Baca Juga: Moms Harus Waspada, Ini 7 Jenis Ruam Kulit pada Anak yang Disertai Gatal
Dosis dan Aturan Penggunaan Obat Kloderma
Meski dijual bebas di pasaran, obat Kloderma ini termasuk ke dalam kategori obat keras. Penggunaannya harus dengan resep dokter
Moms tidak bisa main asal beli di apotek karena penggunaannya harus sesuai resep dokter.
Aturan dosis dan penggunaan Kloderma adalah sebagai berikut:
- Dewasa
Oleskan tipis secara merata ke daerah yang terkena 1-2 kali sehari. Dosis maksimal per hari 50 gr dan terapi 4 minggu.
- Anak-anak > 1 Tahun
Sama dengan dosis dewasa. Namun, maksimal penggunaan tidak boleh lebih dari 5 hari.
Petunjuk Penggunaan
Sebelum menggunakan salep ini, sangat penting untuk membaca petunjuk pemakaian guna menghindari reaksi obat pada kulit.
Berikut petunjuk penggunaannya:
- Gunakan hanya pada bagian kulit yang mengalami masalah. Hindari penggunaan pada luka terbuka atau kondisi lain yang menjadi kontraindikasi Kloderma.
- Jaga interval antara satu dosis dengan dosis berikutnya pada jarak yang sama, misalkan jika digunakan 2 kali/hari maka intervalnya adalah setiap 12 jam.
Untuk memudahkan, cobalah untuk mengaplikasikannya pada jam yang sama setiap hari.
Efek Samping Kloderma
Setiap obat selalu memiliki efek samping yang bisa dirasakan ketika menggunakannya.
Hanya saja, efek samping pada masing-masing orang bisa berbeda tergantung dari kondisi tubuh dan kesehatannya.
Meski demikian, ada efek samping yang umumnya terjadi alias bisa dirasakan semua orang.
Kloderma umumnya ditoleransi dengan baik. Namun, ada efek samping Kloderma yang perlu diperhatikan yaitu:
- Sensasi terbakar dan menyengat
- Kesemutan
- Kulit kering dan gatal
- Hipopigmentasi (kekurangan warna kulit)
- Alopecia (kebotakan)
- Mati rasa pada jari
Baca Juga: Pilihan Salep Gatal untuk Mengatasi Gatal-gatal Akibat Alergi
Potensi interaksi obat terjadi ketika digunakan bersamaan dengan obat lain sehingga dapat mengubah cara kerja obat.
Sebagai akibatnya, risiko efek samping dapat meningkat, obat tidak bekerja, atau bahkan menimbulkan efek beracun yang membahayakan tubuh.
Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui obat apa saja yang dikonsumsi dan beritahukan kepada dokter. Beberapa jenis obat dapat berinteraksi dengan Kloderma, antara lain:
- Obat ini dapat meningkatkan paparan sistemik dari obat jenis penghambat enzim CYP34A seperti itraconazole dan ritonavir
- Obat ini dapat mengurangi efek antineoplastic dari obat aldeslaukin
- Dapat menyebabkan efek merugikan bahkan beracun jika digunakan bersamaan dengan deferasinox
- Penggunaan bersamaan dengan ceritinib dapat meningkatkan efek hiperglikemik
Catatan sebelum Menggunakan Kloderma
Hindari penggunaan Kloderma pada pasien yang memiliki indikasi:
Lesi kulit akibat bakteri:
- Jamur atau virus
- Rosacea
- Dermatitis perioral
- Jerawat
- Psoriasis plak
- Anak-anak
Sebelum dan selama menggunakan Kloderma, harap perhatikan hal-hal berikut:
- Sampaikan pada dokter atau apoteker jika Moms memiliki riwayat alergi terhadap kandungan obat ini atau jenis kortikosteroid lainnya
- Hati-hati penggunaan obat ini pada anak-anak dan ibu hamil dan menyusui
- Hindari penggunaan jangka panjang
Interaksi Kloderma
Penting untuk diingat bahwa Kloderma dan obat lain dapat saling berinteraksi, yang dapat menyebabkan efek yang berbeda pada tubuh.
Beberapa interaksi dapat mempengaruhi seberapa baik Kloderma bekerja.
Sementara yang lain dapat meningkatkan efek samping atau membuatnya lebih parah.
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, Kloderma mengandung clobetasol, yang termasuk dalam kelompok kortikosteroid.
Penting untuk memberi tahu dokter jika Moms sedang menggunakan obat kortikosteroid lain, baik yang diminum maupun yang dioleskan pada kulit.
Baca Juga: 7+ Rekomendasi Merek Obat Eksim yang Tersedia di Apotek
Kombinasi penggunaan obat kortikosteroid dapat menyebabkan peningkatan efek samping.
Contoh obat kortikosteroid lain yang perlu diwaspadai adalah:
- Hidrokortison
- Betametason
- Metilprednisolon
- Prednison
Selain kortikosteroid, ada juga obat-obatan lain yang dapat berinteraksi dengan Kloderma.
Sebelum memulai pengobatan dengan Kloderma, beritahukan kepada dokter dan apoteker Moms tentang semua obat dan suplemen yang sedang Moms konsumsi.
Berbagi informasi ini akan membantu menghindari potensi interaksi yang berbahaya.
Alternatif Kloderma untuk Psoriasis
Kloderma adalah obat yang sering digunakan untuk mengobati psoriasis plak sedang hingga berat.
Losion Kloderma mengandung clobetasol propionat, sejenis kortikosteroid yang bekerja mengurangi peradangan dan gatal pada kulit.
Losion ini efektif mengurangi gejala psoriasis plak, seperti kulit kering dan bersisik.
Namun, ada beberapa keterbatasan dalam penggunaannya, termasuk efek samping seperti kulit kering yang lebih parah, perubahan warna kulit, dan penipisan kulit.
Meskipun obat ini efektif, terdapat alternatif lain yang patut dipertimbangkan untuk mengatasi masalah kulit ini, yaitu:
1. Mometason Furoat
Mometason Furoat adalah salah satu alternatif untuk losion Kloderma. Obat ini juga mengandung kortikosteroid, tetapi dengan tingkat kekuatan yang berbeda.
Losion ini efektif mengurangi peradangan pada kulit dan menghilangkan rasa gatal.
Namun, seperti halnya kortikosteroid lainnya, penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan efek samping.
2. Hidrokortison 2,5%
Hidrokortison 2,5% adalah obat yang lebih lemah dibandingkan Kloderma atau Mometason Furoat.
Ini dapat menjadi pilihan bagi mereka yang membutuhkan perawatan ringan untuk psoriasis atau gangguan kulit lainnya.
Namun, perlu diingat bahwa efeknya mungkin tidak sekuat salep Kloderma.
Baca Juga: 10+ Rekomendasi Obat Gatal Alergi yang Tersedia di Apotek
3. Tazarotene
Tazarotene adalah retinoid yang tersedia dalam bentuk krim atau gel.
Obat ini membantu mengurangi pertumbuhan sel kulit yang berlebihan dan mengurangi gejala psoriasis plak.
Namun, retinoid dapat membuat kulit menjadi lebih sensitif terhadap sinar matahari, sehingga perlindungan dari sinar UV sangat penting selama penggunaan.
4. Salep Tacrolimus dan Krim Pimekrolimus
Salep Tacrolimus dan Krim Pimekrolimus adalah obat golongan penghambat kalsineurin yang dapat membantu mengurangi peradangan pada kulit.
Obat-obatan ini biasanya digunakan untuk mengatasi eksim, tetapi juga dapat membantu mengobati psoriasis plak dan gangguan kulit lainnya.
5. Salep Betametason Dipropionat
Salep Betametason Dipropionat adalah obat kortikosteroid lain yang bisa menjadi alternatif untuk losion Kloderma.
Salep ini efektif mengurangi peradangan dan gatal pada kulit, tapi perlu digunakan sesuai petunjuk dokter untuk menghindari efek samping.
Baca Juga: 20 Rekomendasi Obat Biang Keringat pada Bayi yang Aman
6. Losion OTC (Over-the-Counter)
Jika Moms mencari alternatif yang lebih ringan, losion OTC seperti Aveeno, CeraVe, dan Eucerin bisa menjadi pilihan.
Meskipun tidak mengandung kortikosteroid atau retinoid, losion ini dapat membantu melembapkan kulit dan mengurangi rasa gatal pada beberapa kasus ringan psoriasis plak atau gangguan kulit lainnya.
Dalam penanganan psoriasis plak dan gangguan kulit lainnya, losion Kloderma memiliki keuntungan tersendiri, namun terdapat juga banyak alternatif lain yang dapat dipertimbangkan.
Penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum memilih obat mana yang paling cocok untuk kondisi kulit Moms.
Harap diingat bahwa setiap obat memiliki potensi efek samping, dan penggunaannya harus sesuai dengan arahan dokter.
Itulah penjelasan mengenai Kloderma yang perlu Moms tahu.
Semoga informasi di atas menambah pengetahuan Moms tentang obat-obatan yang bisa digunakan nantinya saat dibutuhkan.
- https://www.aad.org/member/clinical-quality/clinical-care/bsd
- https://www.mims.com/indonesia/drug/search?q=kloderma
- https://www.ndrugs.com/?s=kloderma#generic
- https://pillintrip.com/medicine/kloderma
- https://www.tabletwise.net/indonesia/kloderma-cream
- https://www.nhs.uk/medicines/clobetasol/
- https://www.medicalnewstoday.com/articles/clobex#alternatives
- https://www.learnskin.com/articles/5-alternatives-to-steroids-for-eczema
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.